Namira Zania Siregar adalah salah satu putri bangsa yang mengharumkan nama Indonesia bahkan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Model, dancer, sekaligus aktris satu ini membuktikan bahwa dalam keterbatasan setiap orang bisa meraih mimpi tanpa batas.
Tumbuh dengan down syndrome, Namira membuktikan kemampuannya dalam menari bahkan berlenggang di Jakarta Fashion Week (JFW). Berikut bincang-bincang eksklusif Popbela bersama Namira dan ibunya, Nini Andrini, dari cerita jadi penari hingga melenggang di catwalk.
1. Mulai menyadari dia berbeda saat SMP
Dalam wawancara dengan Popbela, ibu Namira, Nini Andrini, mengatakan kalau Namira terlihat normal sejak dalam kandungan hingga lahir. Saat melakukan pemeriksaan rutin, dokter langganannya mengatakan kalau ia curiga kalau Namira mengalami down syndrome.
Namun, karena saat itu cek kromosom tergolong baru dan memerlukan biaya yang tak murah, serta jarang tersedia, akhirnya hingga saat ini Namira belum melakukan cek kromosom untuk mengetahui jenis down syndrome yang dideritanya.
Dokter hanya menyarankan ibu serta keluarga Namira untuk menguatkan mental ibu, bagaimana penerimaan keluarga, dan bagaimana meminimalkan kekurangan, serta memaksimalkan keberdayaannya. Menurut pengakuan Namira, ia menyadari kalau dirinya berbeda saat masih SMP saat usia 13 - 14 tahun.
2. Suka menari hingga ke berbagai negara
Wardrobe: net dress Rama Dauhan, dalaman fuchsia dan aksesori milik stylist, sepatu milik model.
Walau memiliki keterbatasan, hal tersebut tak membuat Namira juga jadi terbatas. Sejak masih sekolah SD, ternyata Namira sangat suka menari. Ibunya awalnya tak mengetahui bakat terpendam itu, sampai sang guru di sekolah yang memperhatikan dan memberitahunya.
Guru Namira melihat kalau setiap istirahat, Namira suka menari. Lalu saat ada pentas seni di sekolahnya dan melihat teman-temannya menari, Namira mulai berani untuk mengatakan ia ingin menari di panggung.
Awalnya, ibunya melarang, tapi setelah dibujuk sang guru, ibu Namira jadi mendukung. Dengan lentur dan energik, Namira tampil membawakan satu lagu penuh berjudul “Beautiful” dari girl group Indonesia, Cherrybelle.
Nini Andrini bercerita kalau anaknya mempelajari tarian-tarian tersebut sendiri. Bahkan hingga saat ini, ia suka untuk mengulik tarian-tarian lagi melalui video atau di YouTube. Melihat bakat Namira dalam menari, ibunya pun akhirnya memasukkannya dalam sanggar tari untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Namira kerap manggung di berbagai acara baik sendiri maupun bersama rekan segrupnya bernama G-Star yang terdiri dari anak-anak down syndrome. Dengan tariannya, Namira sudah berkeliling Indonesia bahkan ke luar negeri, termasuk Singapura.
3. Keistimewaan membawanya ke JFW
Keterampilannya bukan hanya menari, tapi juga modeling. Ia sangat pandai bergaya dan tak ragu tampil di depan publik. Ibu Namira bercerita kalau memang sedari kecil ia sangat suka bergaya di depan kamera, jadi tak sulit baginya untuk menjadi seorang model.
Karier modeling Namira berawal dari tahun 2018 saat ia ikut audisi untuk model Jakarta Fashion Week (JFW). Namira pun dipanggil dan dijurikan langsung oleh desainernya. Bahkan ada dua desainer yang memperebutkan Namira.
“Kenal dunia model itu mungkin dari kecil sih. Memang sudah keliatan ya suka tampilnya. Kebetulan waktu itu ada audisi untuk model Jakarta Fashion Week tahun 2018. Nah, kemudian isi formulir melalui aplikasi kan, dipanggil audisi, kita ikutlah audisi. Desainernya langsung waktu itu yang audisi.
Ada beberapa anak down syndrome-nya, sekitar 15-20 orang yang ikut dan akhirnya waktu pengumuman hanya Namira sendiri yang terpilih. Saat gladiresik, kebetulan ketemu sama desainernya. Si desainernya cerita, jadi waktu Namira muncul, ada 2 desainer berebut Namira, karena melihat dia juga waktu itu pake heels.
Nah, dari situlah debut modelnya dimulai dari Jakarta Fashion Week 2018 dan model fashion 2019. Kemudian tahun 2019, dia audisi lagi untuk Jakarta Fashion Week dan masuk lagi di JFW 2020,” cerita ibu Namira.
4. Rambah dunia akting
Wardrobe: net dress Rama Dauhan, dalaman fuchsia dan aksesori milik stylist, sepatu milik model.
Sejak namanya booming di Jakarta Fashion Week, Namira mulai banyak tawaran pekerjaan. Ia direkrut menjadi model dan di-endorse berbagai merek produk, termasuk produk-produk kecantikan.
Artis kelahiran 1997 ini juga bekerja sama dengan beberapa penyanyi ternama sebagai model video klipnya, mulai dari Vidi Aldiano, Jessica Gloria, Glenn Fredly, serta Tompi. Terbaru, ibu Namira mengabarkan kalau anaknya itu sedang merambah ke dunia akting.
Namira sedang syuting sebuah film dan teaser-nya pun sudah rilis. Namira membintangi sebuah film tentang kehidupan anak muda, anak sekolah di Jakarta, yang di dalamnya termasuk bullying. Saat ini, dia sedang senang menonton film-film untuk belajar karakternya.
5. Ada keluarga sebagai support system yang mendukung saat down
Sebagai public figure dengan keistimewaan, tentu tak lepas dari beragam pendapat termasuk kata-kata yang menyakiti hati. Namira memiliki media sosial yang diperbolehkan oleh orangtuanya sebagai sarana untuk berlatih komunikasi.
Namun, ia kerap menemukan cyber bullying pada dirinya. Ada komentar-komentar yang begitu menyakiti hati dan tak jarang membuatnya down. Namira beberapa kali menangis karena komentar jahat dari para netizen.
Punya support system yang diandalkan, yaitu orangtua dan saudaranya, Namira akhirnya bisa bangkit lagi. Kini, ia juga tak segan untuk menanggapi dengan bijak setiap komentar jahat pada dirinya.
Keluarganya selalu memberikan aura positif untuk Namira. Orang mungkin tak selalu baik dengan kita, tapi kita tak boleh terpuruk, justru harus bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
“Saya kasih tahu, ‘ya, gitu lah Dek, dunia luar tuh, orang nggak selalu baik sama kamu.’ Awalnya dia merasa down, merasa ‘memangnya aku salah apa? Kenapa aku gini?’ Akhirnya saya berusaha untuk kasih semangat lagi dan berusaha untuk memberikan aura positif.
‘Kamu seharusnya bangga, kamu bisa jadi seperti sekarang justru karena kamu Down syndrome. Sekarang kamu bisa jadi model, bisa jadi dancer, bisa jadi fasilitator. Kalau mungkin kamu orang biasa saja, belum tentu kamu bisa menjadi model. Kamu seperti saat ini karena keunikan kamu.
Kehidupan di luar sana, tentu ada orang yang tidak selalu suka sama kita.’ Jadi, dia sudah bisa meng-counter itu dan kalau memang dia merasa itu sudah mengganggu, akhirnya dia mute kolom komentarnya,” jelas Nini Andrini.
6. K-Popers yang suka dandan dan ingin jadi model di Korea
Wardrobe: net dress Rama Dauhan, dalaman fuchsia dan aksesori milik stylist, sepatu milik model.
Namira merupakan seorang K-Popers, lho, Bela. Ia seorang multifandom dan bias-nya adalah Jungkook ‘BTS’. Namira juga giat belajar bahasa Korea dan nonton drakor. Selain K-Pop dan K-Drama, Namira juga suka dengan makeup Korea. Ia sering mencari tutorial makeup di Tiktok dan mengaplikasikannya.
Penggemar K-Pop, Namira ingin banget ke Korea. Impiannya itu terwujud pada tahun 2022 lalu. Ia menjadi perwakilan dalam Busan World Disability Confrence di Busan, Korea Selatan, pada 7-11 November 2022. Kini, ia berharap bisa menjadi model di Korea dan ingin mengunjungi Seoul.
Semoga mimpi Namira terwujud, ya. Namira memberikan banyak pelajaran bahwa denngan keterbatasan kita bisa meraih mimpi tanpa batas. Seseorang yang tak biasa bisa jadi luar biasa. Tak biasa bukan berarti tak bisa. Sukses selalu, Namira!
Photo Credit
Photographer: Andre Wiredja
Fashion Editor: Michael Richards
Stylist: Tbmyudi
Asst. Stylist: Hafidhza Putri Andiza
Beauty Editor: Jennifer Alexis
Makeup Artist: Indah Shafyra
Hair Stylist: Power
Interview: Natasha Cecilia