Hampir semua orang pernah mengalami perasaan atau emosi di kehidupan sehari-hari, bukan? Namun, tahukah kamu? Rasa takut dapat menjadi sebuah penyakit apabila dinilai tak wajar atau berlebihan.
Dalam ilmu kejiwaan, rasa takut atau kecemasaan yang berlebihan terhadap sesuatu disebut dengan istilah fobia atau phobia. Ada beragam jenis fobia yang mungkin kamu kenali, seperti fobia ketinggian, tempat gelap, tempat sepi, hingga terhadap hewan.
Namun, pernahkah kamu mendengar beberapa jenis fobia yang cukup mengherankan di bawah ini. Ingat, tidak ada alasan untuk menjadikan fobia sebagai bahan candaan, ya!
1. Arachibutyrophobia
Kamu sudah sarapan dan terbiasa menikmati roti dengan selai kacang? Kebiasaan normal tersebut tidak akan mungkin dialami oleh para penderita Arachibutyrophobia, atau yang mengalami rasa takut atau fobia terhadap selai kacang.
Biasanya, fobia tersebut ditandai oleh kecemasan penderita apabila selai kacang akan menempel di langit-langit mulut hingga menyebabkan hal-hal yang kurang menyenangkan. Tahukah kamu? Sebagian besar penderita Arachibutyrophobia adalah anak-anak.
2. Barophobia
Bernostalgia ke masa sekolah, kamu pasti mengingat hukum gravitasi yang menjelaskan bahwa benda-benda jatuh ke bawah. Setidaknya fakta tersebut adalah pengetahuan umum yang wajar, bukan? Namun penderita Barophobia cukup takut dengan gravitasi, lho!
Melansir dari transformpsychology.com, ketakutan atau kecemasan terhadap gravitasi cenderung fokus terhadap kemungkinan terjatuh atau melihat apapun yang jatuh ke sebuah permukaan. Khususnya dari ketinggian yang cukup signifikan.
3. Neophobia
Sebagian besar orang tidak terlalu suka dengan kehidupan yang bersifat monoton atau berulang-ulang dan sama saja. Manusia pasti membutuhkan sesuatu yang baru untuk menyegarkan jiwa. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi mereka yang menderita Neophobia.
Penderita Neophobia memiliki kecemasan hingga ketakutan dalam menghadapi sesuatu yang baru. Mereka tidak dapat menerima hal-hal baru hadir dalam kehidupan mereka. Termasuk ketika ada orang-orang yang menyampaikan ide baru terhadap sesuatu.
4. Euphobia
Ketika kamu membuka portal berita maupun media sosial, kamu pasti cemas jika menemukan kabar buruk, bukan? Alangkah baiknya jika konten berita selalu memuat kabar baik. Tapi, berbeda dengan penderita Euphobia.
Melansir dari Psych Times, Euphobia merupakan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan terhadap kabar baik. Namun, rasa takut tersebut terjadi ketika kabar baik yang selama ini ditunggu-tunggu oleh penderita datang. Not ready to face the news, ya!
5. Logizomechanophobia
Di era yang serba modern ini, semua orang sangat menggantungkan kegiatan sehari-hari pada teknologi. Mulai dari gadget hingga komputer. Berbeda dengan golongan ini. Seseorang yang menderita Logizomechanophobia sangat takut terhadap komputer, lho!
Yup, para penderita Logizomechanophobia nyatanya tidak cukup nyaman untuk melihat hingga menggunakan komputer. Berbagai alasan dapat menjadi pemicu bagi para penderita mengalami ketidaknyamanan tersebut. Bagaimana caranya mereka bekerja, ya?
6. Globophobia
"Balonku ada lima. Rupa rupa warnanya. Hijau kuning kelabu. Merah muda dan biru. Meletus balon hijau, dor!" Kamu pun akan cukup kaget ya, jika kejadian tersebut benar-benar terjadi di depan matamu. Inilah yang paling ditakuti oleh penderita Globophobia.
Mereka yang menderita fobia jenis Globophobia memiliki ketakutan dan kecemasan yang sangat berlebihan terhadap balon. Entah karena bentuknya atau kemungkinan bahwa balon tersebut akan pecah, para penderita akan sangat panik menghadapi balon.
7. Ablutophobia
Kebersihan adalah bagian dari ibadah. Dengan begitu, kamu pun harus mempertahankan rutinitas membersihkan badan yang meliputi mandi, cuci muka hingga skincare. Namun, apa jadinya ya, apabila seseorang mengalami rasa takut terhadap kegiatan tersebut?
Siapa sangka, rasa takut dan cemas yang berlebihan terhadap kegiatan membersihkan diri nyatanya benar-benar ada. Fobia tersebut disebut dengan istilah Ablutophobia. Biasanya, para penderita fobia adalah anak-anak dan perempuan. Apakah kamu termasuk?
8. Bibliophobia
Membudidayakan kebiasaan yang positif seperti membaca harus digalakkan, bukan? Pasalnya membaca buku akan membantumu mengembangkan wawasan hingga potensi diri. Namun, hal tersebut nyatanya menjadi kesulitan bagi para penderita Bibliophobia.
Dalam ilmu kejiwaan, Bibliophobia merupakan rasa takut atau cemas yang dialami seseorang terhadap buku. Biasanya, kondisi tersebut muncul akibat pengalaman traumatis atau bisa juga, karena faktor keturunan atau genetika tertentu.
Ternyata ada cukup banyak jenis fobia yang mengherankan, ya! Semoga para penderita memperoleh akses bantuan untuk mengatasinya hingga sembuh dari fobia tersebut.