Apa yang paling terbesit di otakmu, ketika mendengar kata China atau Tiongkok, Bela? Kalau jawabanmu adalah 'kebijakan-kebijakan aneh,' maka itu bukan hal yang salah. Kalau di Indonesia kamu sudah mafhum melihat anak SD memiliki akun Facebook dan sudah berkomunikasi dengan kawannya lewat aplikasi WhatsApp, tidak demikian dengan mereka yang ada di negeri tirai bambu. Di sana, banyak aplikasi dan media sosial yang masuk kategori populer di dunia malah diblokir dan dilarang. Berikut tujuh di antaranya!
Facebook
www.pexels.com Tiongkok memblokir Facebook sejak tahun 2009 silam, tidak lama setelah kerusuhan pecah di Xinjiang. Padahal, saat itu popularitas media sosial ini tengah meledak di dunia. Kebijakan ini membuat aplikasi media sosial lokal berkembang. Sebagai gantinya, masyarakat Tiongkok akrab dengan Renren yang beralamat renren.com. Media sosial ini juga menawarkan sejumlah fitur yang tidak kalah lengkap dengan situs pertemanan besutan Mark Zuckerberg itu. Twitter
www.pexels.com Microblogging yang populer di seantero dunia ini juga dilarang di Tiongkok sejak tahun 2011. Sebabnya, pada 2009 peristiwa Arab Spring dan Revolusi Hijau Iran dipelopori dari media sosial ini. Setelah pemblokiran, situs serupa buatan pengembang lokal bernama Weibo pun menjadi populer di negara tersebut. Fungsinya juga sama saja, membagi cuitan, foto, dan video.
Instagram
www.pexels.com Aplikasi foto milik Facebook ini ditolak pemerintah Tiongkok setelah mencuatnya protes kelompok pro-demokrasi di Hongkong pada 2014 lalu . Sebab, saat itu Instagram digunakan untuk mempopulerkan gerakan protes tersebut lewat #OccupyCentral. Rumor mengatakan, kalau tak lama lagi Tiongkok akan memutuskan untuk tidak lagi memblokir media sosial yang sangat populer di Indonesia ini. Tapi belum jelas kapan hal itu akan dilakukan.
www.pexels.com Berbagai layanan Google tidak bisa diakses dari Tiongkok. Layanan Gmail yang selama ini banyak dipakai untuk mengirim file ataupun surat lamaran, hingga mesin pencarian Google tak akan bisa kamu gunakan kalau kamu sedang berada di negara tembok raksasa ini. Tak hanya itu, masyarakat di sana juga tidak bisa melihat hasil penelusuran Google atau video YouTube di Tiongkok.
Snapchat
www.theverge.com Bersyukurlah kalau kamu masih bisa menggunakan layanan media sosial yang populer ini. Sama halnya dengan larangan mengakses Google dan Facebook, larangan ini juga ditujukan untuk melindungi pasar domestik Tiongkok dari serangan perusahaan barat. Tak lain dan tak bukan, supaya usaha lokal punya waktu untuk mengembangkan jaringan sendiri. Sebagai gantinya, mereka menggunakan WeChat yang sebelumnya dikenal dengan nama Weixin.
Pinterest
business.pinterest.com Baru di tahun 2017, tepatnya bulan Maret lalu, pemerintah Tiongkok melarang penggunaan media sosial yang biasa digunakan untuk mengunggah foto atau gambar dalam berbagai kategori ini. Sebelumnya, pinterest masih bebas diakses di Tiongkok lantaran kontennya masuk dalam kategori "aman". Namun, lagi-lagi dengan alasan perlindungan pasar dalam negeri, media sosial ini pun dilarang.
WhatsApp
www.pexels.com Akhir September ini, WhatsApp sebagai aplikasi chatting paling diminati di seluruh belahan dunia pun ikut diblokir total di Tiongkok. Alasannya, sebagai salah satu upaya untuk memperketat pengawasan terhadap aplikasi yang beredar di negaranya. Whatsapp sendiri menggunakan end-to-end encryption yang membuat pemerintah Tiongkok tak bisa melihat isi pesan yang dikirimkan antar pengguna.n Tak seperti Skype dan Apple FaceTime yang masih diperbolehkan, lantaran tak memiliki kebijakan kerahasiaan seketat Whatsapp.
Jadi, kalau kamu traveling ke Tiongkok nanti, jangan kaget ya ketika sejumlah aplikasi dan media sosial di atas tak dapat kamu gunakan lagi, Bela.