Zona Merah menjadi serial yang sedang ditunggu di penghujung tahun 2024 ini. Kisah yang mengangkat tentang teror zombie di sebuah kota kecil ini, menawarkan pengalaman menonton yang tak hanya menegangkan, tapi juga penuh dengan konflik dan intrik.
Sebelum serialnya tayang pada November 2024 mendatang, POPBELA berkesempatan untuk mewawancarai sang tokoh utama, Aghniny Haque. Berperan sebagai Maya, Aghniny mengisahkan bagaimana proses pengerjaan seriesnya hingga bagaimana ia mendalami karakter dalam genre yang penuh teror ini. Simak kisahnya, yuk!
Bebas membangun karakter
Dalam serial Zona Merah, Aghniny merasa diberi kebebasan yang cukup besar untuk mengeksplorasi karakternya. Hal ini membuatnya lebih mudah memahami dan membawakan peran dengan caranya sendiri. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada sutradara, Sidharta Tata dan Fajar Martha Santosa yang memberikan keleluasaan tersebut, sehingga ia bisa menampilkan interpretasinya secara maksimal.
"Aku sangat appreciate karena selain memberikan kebebasan untuk membawakan karakter, syutingnya juga sehat," ungkap Aghniny.
Suasana syuting yang sehat dan profesional
Berbeda dengan produksi lain yang kerap menuntut waktu syuting panjang hingga 24 jam, Aghniny merasa Zona Merah sangat tertata dengan baik. Ia kagum karena seluruh tim bekerja secara efisien, bahkan sering kali selesai sebelum waktu yang diperkirakan.
"Syutingnya sehat, biasanya sering dapet produksi yang syuting 24 jam, tapi di sini bisa selesai jam 6 sore," jelasnya.
Hal ini menunjukkan betapa matang persiapan produksi, sehingga proses syuting berjalan lancar tanpa mengorbankan kualitas.
Pengalaman seru berkolaborasi dengan dua sutradara
Salah satu pengalaman berharga Aghniny adalah bekerja dengan Mas Tata dan Mas Fajar, sutradara dan penulis di balik serial Zona Merah. Meskipun cerita film ini menggambarkan dunia yang penuh kekacauan, Aghniny merasa suasana di lokasi syuting sangat positif. Ia bahkan mengungkapkan beberapa kebiasaan unik dari Mas Tata, yang kerap mempengaruhi gaya penyutradaraannya.
"Ternyata kalau syuting sama Mas Tata, orangnya punya kebiasaan tertentu, kayak harus minum kopi dulu sebelum direct, minum kunyit tiap pagi, dan sering banget pakai baju hitam," katanya sambil tertawa.
Tantangan saat mendalami karakter Maya
Berperan dalam serial dengan tema horor apokaliptik seperti Zona Merah tentu membutuhkan imajinasi yang tinggi. Aghniny mengakui bahwa berimajinasi tentang dikejar mayat hidup atau makhluk mematikan bukanlah hal yang mudah. Dia merasa bahwa penonton harus bisa percaya dengan dunia yang disajikan dalam film ini, dan itulah tantangan terbesar yang dihadapinya.
"Respon mungkin udah biasa, tapi berimajinasi tentang mayat hidup itu yang sulit," ujarnya.
Riset dan persiapan untuk memahami karakter
Agar bisa membawakan peran di Zona Merah dengan maksimal, Aghniny melakukan banyak riset. Ia banyak menonton film dan serial bertema zombie untuk mendalami perannya. Selain itu, diskusi dengan sutradara dan rekan-rekan pemain juga menjadi bagian penting dari persiapannya.
"Lebih banyak nonton film-film zombie dan diskusi dengan kakak-kakak mas untuk memahami situasi dalam film," cerita Aghniny mengenai persiapannya menghadapi peran ini.
Melihat curhat di balik layar bersama Aghniny Haque, membuat kita semakin penasaran dengan kisah lengkap dari Zona Merah. Siapa yang nggak sabar untuk menontonnya juga?