[EKSKLUSIF] Ngobrolin Pesugihan Bareng Cast 'Menjelang Ajal'

Belakangan ini, Shareefa Daanish kembali disebut-sebut sebagai ratu horor Indonesia. Filmografinya pun telah diisi oleh banyak judul film horor populer yang berhasil mengukuhkan title tersebut. 

Di tahun ini, aktris kelahiran 21 Juni 1982 itu, kembali dengan film horor terbarunya yang berjudul Menjelang Ajal. Ia berperan sebagai Sekar, seorang ibu dengan tiga anak yang mengambil jalan pintas demi memperbaiki ekonomi keluarga.

Bersama aktris sekaligus penyanyi, Caitlin Halderman, Shareefa Daanish hadir di PopbelaSign In untuk membahas lebih mendalam tentang Menjelang Ajal yang disutradari oleh Hadrah Daeng Ratu. Bahas apa saja? Yuk, simak.

Terinspirasi dari kisah nyata, Menjelang Ajal mengisahkan Sekar yang menggunakan penglaris untuk membuat warung nasinya ramai. Namun, akhir-akhir ini makanan yang dijualnya langsung basi sesaat setelah dihidangkan. 

Dirinya pun mencoba untuk kembali menemui dukun yang dulu membantunya. Akan tetapi dirinya terlambat, sebab dukun tersebut telah meninggal dunia. Kini, Sekar harus membayar konsekuensi dari apa yang diperbuat di masa lalu. 

Setelah mencoba screen test dan ternyata cocok dengan karakternya, Caitlin Halderman resmi mengambil peran Ratna dalam Menjelang Ajal. Film ini juga menjadi kali pertama dirinya bekerja sama dengan sutradara Hadrah Daeng Ratu. 

Di film ini, Ratna diceritakan sebagai anak kedua Bu Sekar yang mengembang tanggung jawab untuk menjaga sang adik, Doni. Perselisihan antara ibunya dan kakanya, Dani, membuat sang kakak pergi sehingga urusan rumah menjadi tanggung jawabnya sepenuhnya. 

Alhasil, Ratna yang masih duduk di SMA pun tak dapat menikmati masa mudanya seperti remaja kebanyakan. Di sisi lain, Shareefa Daanish merasa tertarik dengan karakter Sekar setelah membaca naskah yang diberikan kepadanya. Ia mengaku jika akhir-akhir ini senang mengambil peran dengan karakter seorang ibu. 

Karakter Sekar sendiri digambarkan sebagai seorang single mom dengan tiga orang anak. Suaminya telah lama meninggal dunia sehingga ia harus mencari cara untuk menafkahi anak-anaknya sendirian. Akibat terpojok keadaan, Sekar pun menggunakan jalan pintas yang berujung pada teror mengerikan.