Kebangkitan Yesus Kristus telah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan seluruh umat Kristen di berbagai penjuru dunia. Peristiwa tersebut menandakan kehidupan baru yang penuh pengharapan sehingga umat Kristen pun bersuka cita dalam merayakannya.
Kini, perayaan tersebut dikenal dengan istilah paskah, melahirkan kata-kata sambutan, seperti “Selamat Paskah” atau “Selamat Hari Kebangkitan Yesus Kristus.” Tidak sedikit yang mengungkapkannya dalam bahasa Inggris dengan istilah Easter dan Passover.
Khusus kedua istilah bahasa Inggris tersebut, beberapa pandangan berkembang untuk memastikan penggunaan istilah yang benar tanpa merubah makna Paskah itu sendiri.
Ingin tahu istilah manakah yang benar antara "Easter" dan "Passover"?
Pandangan mengenai istilah Passover
1. Kata Passover dalam Alkitab
Secara literal, kata "Passover" berasal dari dua kata yang tertulis dalam teks asli Alkitab, yaitu "Pesach" yang ditemukan dalam Perjanjian Lama (Kitab Taurat) dalam bahasa Ibrani, dan "Pascha" yang tertulis dalam Kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani.
Melansir dari reformjudaism.org, kata "Passover" bermakna "passed over" atau "telah melewati" untuk merujuk pada peristiwa tulah ke-10 di Mesir, di mana malaikat maut melewati rumah-rumah orang Israel, yang Tuhan selamatkan dari malapetaka tersebut.
Namun, dalam konteks Perjanjian Baru, makna kata "Passover" turut menyoroti bahwa peristiwa melewati tulah tersebut mengarahkan bangsa Israel dan dunia menuju penggenapan nubuat Perjanjian Lama mengenai Mesias dan Juruselamat Dunia, Yesus Kristus.
Dengan demikian, "Passover" secara keseluruhan berbicara mengenai makna Paskah yang berpusat pada Yesus Kristus sesuai dengan nubuat para nabi di Perjanjian Lama dan peristiwa penggenapannya di Perjanjian Baru dalam Alkitab.
Pandangan mengenai istilah Easter
1. Kata Easter dalam Alkitab
Alkitab merupakan kebenaran Firman Allah bagi umat Kristen yang isinya adalah kabar baik mengenai misi penyelamatan dunia melalui Yesus Kristus. Perihal ini, teks asli Alkitab tidak menggunakan kata "Easter" untuk merujuk kabar kebangkitan Yesus Kristus.
Namun, dalam sebuah terjemahan Alkitab King James Version (KJV), penggunaan kata "Easter" dapat ditemukan, seperti pada Kisah Para Rasul 12:4.
Ayat tersebut berbunyi, "And when he had apprehended him, he put him in prison, and delivered him to four quaternions of soldiers to keep him; intending after Easter to bring him forth to the people."
Situs rohani Kristen, Jawaban, mengutip laman Katolisitas yang menjelaskan bahwa penggunaan kata "Easter" tersebut berasal dari kata "Eostur," yang berbunyi mirip dan memiliki makna mengenai kebangkitan.
Dengan begitu, makna kata "Easter" yang serupa dengan "Eostur" dianggap dapat mencerminkan arti Paskah yang merujuk pada penggenapan nubuat Perjanjian Lama (Kitab Taurat) mengenai Yesus Kristus sebagai Mesias dan Juruselamat dunia.
3. Kata-kata lain yang menyerupai Easter
Sepanjang sejarah, dunia telah melalui banyak masa dengan berbagai kebudayaan, bahasa, dan tradisi. Akibatnya, ditemukan banyak kata-kata yang mirip, tetapi berbeda makna, seperti yang terjadi pada kata-kata yang diperdebatkan karena berbunyi seperti “Easter".
Melansir dari situs resmi Binus University untuk kanal Persekutuan Oikumene, salah satu contoh kata yang dimaksud adalah “Ishtar". Kata ini merupakan nama Dewi Ishtar dalam Mesopotamia Kuno yang tidak berkaitan dengan makna “Easter” yang sebenarnya.
Dengan demikian, banyak umat Kristen menolak menggunakan kata "Easter" karena khawatir dapat mengaburkan arti Paskah yang sebenarnya.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa kata-kata tersebut hanyalah mirip belaka dan sebatas spekulasi, sehingga "Easter" tetap merujuk pada kebangkitan Yesus Kristus.
Sebagai kesimpulan, istilah "Passover" adalah kata yang terambil dari teks asli Alkitab tanpa adanya kemiripan dengan kata-kata lain yang berbeda makna. Namun, baiklah seluruh umat Kristen tetap bersatu dalam kasih dan semangat kebangkitan Yesus Kristus.