Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Tertarik Melakukan Sedot Lemak? Ini 8 Fakta yang Perlu Kamu Ketahui

Apa hasilnya permanen dan bebas efek samping?

Dina Lathifa

Bela, pernah mendengar tentang sedot lemak? Bernama lain liposuction, ini merupakan salah satu tindakan medis yang diyakini dapat mengurangi lemak dan membuatmu tampil kurus dengan cepat. Namun, bagaimana sebenarnya proses dari penyedotan lemak pada tubuh ini? Apa aman untuk kamu lakukan demi tubuh yang lebih ideal? Yuk, kita bahas secara mendalam mengenai arti, jenis, efek samping dan perawatan sedot lemak ini.

1. Pengertian sedot lemak

Pixabay.com/Deedee86

Mengutip dari Healthline, sedot lemak adalah prosedur operasi plastik untuk menghilangkan lemak berlebih dari tubuh. Operasi ini sering dianggap sebagai pilihan operasi kosmetik yang paling populer.

Umumnya, seseorang melakukan sedot lemak untuk memperbaiki bentuk tubuhnya. Ia ingin menghilangkan lemak berlebih yang ada pada bagian tubuh tertentu, seperti paha, pinggang, pantat, abdomen, lengan, leher, atau punggung. Alternatif ini diambil karena lemak itu nggak dapat hilang dengan diet atau olahraga.

Namun perlu diingat kalau liposuction ini bukan perawatan pengurangan berat badan. Operasi ini memiliki risiko dan komplikasi yang berbahaya.

2. Jenis operasi sedot lemak

Pixabay.com/Sungmin Cho

Ada beberapa teknik liposuction yang perlu kamu ketahui, Bela. Namun, kesemuanya memiliki satu persamaan, yaitu teknik tersebut menggunakan satu alat bernama cannula. Alat itu merupakan sebuah tabung kecil yang terhubung dengan vacuum untuk menyedot lemak dari tubuh.

  • Tumescent liposuction: Ini merupakan teknik yang paling umum dipilih. Dokter bedah akan menginjeksi solusi steril pada area tubuh yang memiliki lemak ingin dihilangkan. Solusi streil ini terbuat dari saline—air garam—bersama lidokain dan epinefrin. Solusi itu akan membuat penyedotan lemak menjadi lebih mudah dengan risiko kehilangan darah lebih sedikit dan nggak terlalu menimbulkan rasa sakit.
  • Ultrasound-assisted liposuction atau UAL: Operasi sedot lemak ini menggunakan energi gelombang suara di bawah kulit untuk memecahkan dinding sel lemak. Teknik ini mencairkan lemak sehingga dapat disedot dan dibuang.
  • Laser-assisted liposuction atau Smartlipo: Teknik ini menggunkan laser untuk menghasilkan semburat energi yang dapat mencairkan lemak dalam tubuh. Setelah cair, lemak itu kemudian disedot dan dibuang.

3. Efek samping sedot lemak

Pixabay.com/Mohamed Hassan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, langkah operasi sedot lemak ini memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan. Mengutip dari WebMD, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi pada seseorang setelah menjalani operasi penyedotan lemak, diantaranya:

  • Pendarahan
  • Komplikasi dari anestesi
  • Shock (biasanya karena nggak mendapatkan banyak cairan selama operasi)
  • Akumulasi cairan (ada kantong cairan yang terbentuk di bawah kulit)
  • Infeksi
  • Emboli lemak (adanya serpihan kecil lemak yang pecah dan menghadang aliran darah)
  • Luka bakar dari alat-alat operasi
  • Penyedotan lemak yang nggak merata
  • Reaksi terhadap lidokain
  • Perubahan pada sensasi yang dirasakan kulit, seperti rasa kebal
  • Kerusakan pada syaraf, pembuluh darah, otot, peru-paru, dan organ-organ pada bagian abdominal.

Selain itu, sedot lemak berisiko memunculkan penggumpalan darah pada pembulih dalam. Gumpalan dapat berbahaya jika turut mengalir dan berpindah ke bagian tubuh lain, seperti paru-paru.

4. Kondisi kesehatan tubuh untuk operasi liposuction

Pexels.com/Rawpixel.com

Sebelum memutuskan untuk mengambil langkah operasi kecantikan ini, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter. Sebab, ada kondisi kesehatan yang perlu dipatuhi pasien jika ingin mengambil tindakan ini. Orang yang ingin melakukan operasi plastik sedot lemak harus memiliki kulit yang kenyal dan elastis, berada 30% dari berat badan ideal, dan nggak merokok. Dokter pun nggak akan merekomendasikan operasi sedot lemak jika seseorang memiliki masalah kesehatan yang berhubungan dengan aliran darah, memiliki gangguan kesehatan jantung, diabetes, atau memiliki sistem imun yang lemah.

Karena ini merupakan tindakan operasi, pastikan untuk menyampaikan jika kamu memiliki reaksi alergi pada obat atau tindakan medis tertentu. Dengan begitu, dokter dapat merekomendasikan beberapa langkah yang perlu kamu lakukan untuk menjaga tubuh agar terhindar dari reaksi alergi. Misalnya, dokter akan memintamu untuk berhenti mengonsumsi obat-obatan yang dapat mengencerkan darah dan nggak mengonsumsi painkiller selama beberapa minggu sebelum operasi.

5. Langkah yang diambil sebelum operasi

Pexels.com/Павел Сорокин

Operasi sedot lemak akan dilakukan di rumah sakit atau klinik kecantikan yang menyediakan tindakan tersebut. Tentu saja, kamu perlu memastikan kalau tempat tersebut memiliki izin resmi dan memenuhi standar profesional untuk mengadakan operasi.

Seenggaknya, kamu harus datang bersama seseorang karena jika memungkinkan, kamu akan pulang setelah operasi selesai. Jadi, pastikan ada yang mengantarmu.

Lalu sebelum memulai operasi, dokter akan menandai area tubuh dengan lemak yang ingin dihilangkan. Bahkan sebelum hari operasi, dokter sudah meminta atau mengambil foto dari bagian tubuh yang akan menjalani tindakan operasi sedot lemak.

6. Lama penyembuhan setelah operasi plastik

Pixabay.com/Sharon McCutcheon

Tergantung dari tipe operasinya, seseorang nggak perlu menghabiskan waktunya untuk pemulihan di rumah sakit atau klinik kecantikan. Namun, kamu perlu mengingat kalau akan ada seperti luka memar, pembengkakan, dan rasa nyeri selama beberapa minggu ke depan setelah operasi. Doktermu mungkin akan menyarankanmu untuk menggunakan korset selama 1-2 bulan setelah operasi untuk mengendalikan pembengkakan.

Kamu mungkin akan perlu meminum antibiotik untuk mencegah terjadinya infkesi. Sebagian besar orang akan kembali bekerja setelah beberapa hari operasi sedot lemak dan kembali menjalani rutinitasnya dalam kurun waktu 2 minggu. Namun, nggak semua orang memiliki rentang waktu yang sama.

7. Banyaknya lemak yang hilang setelah operasi

Pixabay.com/Vidmir Raic

Apa kamu bisa menghilangkan banyak lemak dalam sekali operasi? Faktanya, jumlah maksimal lemak yang dapat dihilangkan dari satu kali prosedur adalah sekitar 3-4 liter. Semakin banyak jumlah lemak yang dibuang dalam satu hari, semakin besar risiko terjadinya komplikasi serius.

Para ahli menyarankan jika ingin menghilangkan lemak lebih dari 3-4 liter, bagi liposuction menjadi beberapa operasi yang berbeda dengan rentang waktu 3-4 minggu untuk satu kali tindakan.

8. Apa sedot lemak permanen?

Pixabay.com/Karolina Grabowska

Banyak yang bertanya jika sedot lemak memberikan hasil yang permanen. Jawabannya, mengutip dari Bet, hasil sedot lemak umumnya bertahan lama selama seseorang menjaga berat badannya dengan sehat. Bahkan, perubahan setelah operasi nggak akan langsung terlihat pada tubuh. Butuh waktu hingga sekitar 6 bulan untuk bagian tubuh yang mengalami sedot lemak sembuh dari efek pembengkakan (akibat operasi) secara menyeluruh. Namun selama waktu berjalan, kamu dapat melihat perubahan sedikit demi sedikit.

Itulah hal-hal yang perlu kamu tahu sebelum memutuskan untuk menjalani operasi sedot lemak. Apa kamu memerlukan tindakan ini? Para dokter menyarankan agar kamu dapat berkonsultasi dengan dokter bedah sebelum mengambil tindakan ini. 

Juga, pertimbangkan risiko maupun efek samping dari sedot lemak ini, Bela. Jangan sampai niat ingin tampil ideal, malah menimbulkan gangguan kesehatan yang dapat berdampak lama pada tubuhmu.

IDN Channels

Latest from Health