Orangtua merupakan sosok yang penting dalam kehidupan setiap anak. Mulai dari melahirkan, merawat, dan mendidik hingga dewasa, jasa orangtua kepada anaknya tentu tak bisa terbayarkan oleh apa pun. Maka dari itu, sebagai anak kita wajib untuk berbakti kepada orangtua.
Meski menjadi darah daging, bukan berarti karakter seorang anak dengan orangtua akan sama. Adakalanya kita berbeda pendapat sehingga membuat adanya selisih paham dengan sosok yang melahirkan kita. Misalnya, ketika keinginan kita tak direstui oleh orangtua.
Dalam ajaran Islam, kita diwajibkan untuk berbakti kepada orangtua dan dilarang untuk durhaka. Ketika keinginan kita tak sejalan dengan orangtua, maka kita dapat mendoakan agar Allah SWT melembutkan hatinya. Untuk itu, simak yuk ini dia kumpulan bacaan doa meluluhkan hati orangtua agar mendapatkan restu darinya.
1. Doa agar mendapatkan restu orangtua
رَبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا، وَوَسِّعْ لِيْ فِيْ رِزْقِيْ، وَبَاِرِكْ لِيْ فِيْمَا رَزَقْتَنِيْ، وَاجْعَلْنِيْ مَحْبُوْبًا فِيْ قُلُوْبِ عِبَادِكَ، وَعَزِيْزًا فِيْ عُيُوْنِهِمْ، وَاجْعَلْنِيْ وَجِيْهًا فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ َمِنَ الْمُقُرَّبِيْنَ، يَاكَثِيْرَ النَّوَالِ، يَاحَسَنَ الْفِعَالِ، يَاقَائِمًا بِلاَ زَوَالٍ، يَامُبْدِئًا بِلاَ مِثَالٍ، فَلَكَ الْحَمْدُ، و الْمِنَّةُ، والشَّرَفُ عَلَى كُلِّ حَالٍ.
"Robbi zidnii ilmma, wawassih liifii rizqii, wabariklii fiimaa rozaqtanii, waj'al ni mahbuunnaa fii qulubi ibaadika, wa'azizzaa fii uyuu nihim, waj'alnii wajihhaa fiddunyaa wallaa hiroti minal muqorrobiin, yaakasiironnawal, yaa hasanal fi'aal, yaa qoo immaa bilaa zawaal, yaa mubdian bila misaal, falakal hamdu, walminnat, wassarofu alakulli haal."
Artinya:
"Ya Allah berilah aku tambahan ilmu. Luaskanlah rezekiku. Dan berkahilah harta yang Engkau berikan padaku. Jadikan aku disenangi di hati hamba-hamba-Mu. Dan mulia di mata mereka. Jadikan aku di dunia dan akhirat termasuk orang-orang yang dekat (kepada Allah)."
Pada kalimat "waj'al ni mahbuunnaa fii qulubi ibaadika" tambahkan setelah kata "ibaadika" dengan "wa qalbi ummi", sehingga menjadi "fi qulubi ibadika wa qalbi ummi" (disenangi di hati hamba-hambamu dan di hati ibuku).
2. Doa meluluhkan hati orangtua
Ketika meminta izin kepada orangtua, seringkali kita merasa sulit berkata-kata dengan lancar. Maka dari itu, mintalah pertolongan Allah SWT agar dapat melenturkan lisan kita. Selain itu, mohonlah pertolongan ketika ada kesulitan, kesedihan, maupun kesempitan hanya kepada-Nya dengan berdoa.
رَبِّ اشْرَحْ لِى صَدْرِ ى, وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِ ى, وَا حْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَا نِى, يَفْقَهُوا قَوْلِى
"Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani, yafqohu qoulii."
Artinya:
"Ya Allah, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku" (QS. Thoha: 25-28)
3. Doa untuk kedua orangtua
وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَا نِى صَغِيرًا
"Wakhfidh lahumaa janaahaz-zulli minar-rohmati wa qur robbir-ham-humaa kamaa robbayaanii shoghiiroo."
Artinya:
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (QS. Al-Isra': 24)
4. Rida Allah tergantung rida orangtua
Restu dari orangtua merupakan hal yang sangat penting. Sebab, rida Allah tergantung pada rida orangtua. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ashr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ
"Ridho robbi fii ridhoo walidi, wasihaturrobbi fii sahotil walidi."
Artinya:
“Rida Allah tergantung pada rida orangtua dan murka Allah tergantung pada murka orangtua.” (HR. Tirmidzi, No. 1899)
5. Cara membahagiakan orangtua
Salah satu cara untuk mendapatkan rida dari orangtua ialah dengan membahagiakan keduanya. Lantas bagaimana caranya?
- Menuruti perintah kedua orangtua. Menuruti perintah orangtua adalah kewajiban. Sebagai anak, kita tidak boleh menolak perintah orangtua, apalagi jika berkaitan dengan keagamaan. Namun, jika orangtua memerintah hal yang menyimpang dari syariat agama, maka kita harus menolaknya.
- Tidak menyakiti hati orangtua. Imam Nawawi rahimahullah menerangkan bahwa ‘uququl walidain (durhaka kepada orangtua) adalah segala bentuk menyakiti keduanya. Taat kepada orangtua itu wajib dalam segala hal, selain pada perkara maksiat. Menyelisihi perintah keduanya juga termasuk durhaka.
- Berakhlak mulia di hadapan kedua orangtua. Imam Nawawi rahimahullah menerangkan bahwa berbakti kepada kedua orangtua lebih utama dibandingkan jihad. Artinya, tidak boleh seseorang pergi berjihad kecuali setelah mendapatkan izin kedua orangtuanya jika keduanya Muslim atau salah satunya Muslim. Sedangkan jika kedua orangtuanya musyrik, menurut ulama Syafi’i tidak disyaratkan untuk meminta izin.
- Mendahulukan perintah orangtua daripada perkara sunnah. Bakti kepada orangtua adalah wajib, termasuk di antaranya adalah memenuhi panggilannya. Sedangkan ibadah sunnah hukumnya sunnah, artinya berada di bawah bakti kepada orangtua.
Ketika ada dua perkara yang sama-sama penting bertabrakan, maka dahulukan perkara yang paling penting (wajib). - Membahagiakan orangtua yang sudah tiada. Meski sudah orangtua meninggal, kita tetap dapat berbakti kepada keduanya dengan cara mendoakannya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahmi dengan keluarga kedua orangtua, dan memuliakan teman dekat mereka.
Nah, itulah kumpulan bacaan doa meluluhkan hati orangtua serta cara membahagiakan keduanya. Ingatlah, rida Allah tergantung pada rida orangtua. Jadi, kita harus berbakti kepada kedua orangtua agar dapat bahagia di dunia maupun di akhirat.