Doa untuk ayah yang sudah meninggal dianjurkan untuk selalu dibaca dan dipanjatkan oleh seorang anak. Hal ini karena doa akan menjadi amalan yang tak akan lekang oleh waktu bagi anak dan juga mendiang.
Orangtua adalah sosok yang paling berjasa dan berpengaruh dalam kehidupan setiap manusia. Dia yang sudah merawat, menjaga, dan membesarkan anaknya hingga dewasa.
Untuk itu, sebagai seorang Muslim, berbakti kepada kedua orangtua, khususnya ayah, merupakan suatu kewajiban. Meskipun sang ayah sudah meninggal, kita diwajibkan untuk selalu mendoakannya setiap saat.
Sesuai hadis Nabi Muhammad SAW, salah satu amalan yang tidak terputus saat seseorang meninggal dunia adalah doa anak saleh.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh yang selalu mendoakan orangtuanya,” H.R Muslim.
Mendoakan ayah atau orangtua yang sudah meninggal juga merupakan sebuah rutinitas yang biasa dilakukan sebagian umat Islam. Terlebih, setelah melaksanakan salat fardhu.
Lantas, bagaimana doa untuk ayah yang sudah meninggal? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Doa untuk ayah yang sudah meninggal
Ayah merupakan sosok yang memiliki peranan sangat penting dalam sebuah keluarga. Bukan hanya sebagai orang yang memberi nafkah, tetapi ayah juga berperan untuk menuntun anaknya kepada kesolehan dan kebaikan.
Sebagai seorang anak, kita juga wajib berbakti kepada orangtua, termasuk ayah. Bentuk bakti ini dapat berupa apa saja, termasuk mendoakan ayah yang sudah meninggal. Adapun doa untuk ayah yang sudah meninggal adalah:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa i wats-tsalji walbarodi wa naqqihii minal khothoo ya kamaa yunaqqots- tsawbul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihii wa ahlan khoiron min ahlihii wa zawjan khoiron min zawjihi, wa adkhilhul jannata wa a ‘idzhu min ‘adzaabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzaabin naar.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan seprti baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke surga, dan lindungilah dari siksa kubur serta fitnahnya, siksa api neraka.”
Selain itu, kamu juga bisa membaca doa untuk ayah yang sudah meninggal dengan bacaan berikut:
رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.
Artinya:
“Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orangtuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu aku kecil.”
2. Manfaat mendoakan ayah yang sudah meninggal
Sebagai seorang Muslim, kita harus mengetahui bahwa salah satu amalan yang akan terus mengalir pahalanya adalah doa anak saleh untuk orangtuanya. Doa untuk ayah yang sudah meninggal ini dapat menjadi penyelamat dan sesuatu yang ditunggu oleh orangtua ketika mereka sudah meninggal.
Mendoakan orangtua ini dapat dilakukan dengan mengunjungi makamnya ataupun tidak. Tetapi, berziarah atau mengunjungi makam orangtua yang sudah meninggal juga merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Ziarah kubur ini tidak hanya memberikan manfaat untuk orang sudah meninggal saja, tetapi juga sebagai pengingat manusia bahwa ada kehidupan lain selain kehidupan di dunia ini, yaitu kehidupan alam kubur.
Adapun keutaman mengunjungi makam atau berziarah sesuai sabda Nabi Muhammad SAW, adalah:
مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فِيْ كُلِّ جُمُعَةٍ غُفَرَ لَهُ, وَكُتِبَ بَرًّا
Artinya:
“Barang siapa menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satunya setiap Jumat, maka dia diampuni dosanya dan dicatat sebagai anak yang berbakti.” (HR. Thabarani).
3. Berbakti kepada orangtua
Islam memandang kedudukan orangtua, baik ayah ataupun ibu, dengan sangat mulia. Hingga, siapa pun yang mampu berperilaku durhaka kepada keduanya pasti akan mendapatkan dosa yang besar.
Hal ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW, yang artinya:
“‘Maukah kalian kuberitahu tentang dosa besar yang terbesar?’ Maka para sahabat mengatakan, ‘Tentu mau wahai Rasulullah’. Maka beliau mengatakan, ‘Yaitu mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orangtua’.” H.R Bukhari dan Muslim.
4. Cara berbakti pada ayah yang sudah meninggal
Berbakti kepada kedua orangtua ini tidak hanya dapat dilakukan ketika mereka masih hidup saja. Tetapi, ketika mereka sudah meninggal dunia kita tetap memiliki kewajiban untuk berbakti kepada keduanya. Seperti dalam sebuah hadis, Abu Usai pernah bercerita:
بَيْنَمَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، هَلْ بَقِيَ عَلَيَّ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ بَعْدَ مَوْتِهِمَا أَبَرُّهُمَا بِهِ؟ قَالَ: " نَعَمْ خِصَالٌ أَرْبَعَةٌ: الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا، وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا رَحِمَ لَكَ إِلَّا مِنْ قِبَلِهِمَا، فَهُوَ الَّذِي بَقِيَ عَلَيْكَ مِنْ بِرِّهِمَا بَعْدَ مَوْتِهِمَا
Artinya:
“Suatu ketika saya sedang duduk-duduk bersama Rasulullah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar sowan. Ia bertanya kepada Rasul, ‘Ya Rasul, apakah saya bisa berbaik budi kepada kedua orang tua saya yang sudah meninggal?’ Rasul lalu menjawab, ‘Iya, ada empat hal, yaitu (1) mendoakan mereka, (2) memohonkan ampunan untuk keduanya, (3) menunaikan janji mereka dan memuliakan teman mereka, dan (4) menjalin silaturahim dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Itulah budi baik yang harus kamu lakukan setelah mereka meninggal’.” (Musnad Ahmad: 16059).
Selain dari hadis di atas, adapun cara untuk berbakti kepada ayah dan orangtua yang sudah meninggal adalah:
- Memohon ampun kepada orangtua melalui Allah dengan salat taubat nasuha apabila kamu pernah berbuat durhaka kepada orangtua sewaktu mereka hidup.
- Menyolatkan dan menguburkan jenazah mereka dengan cara yang baik.
- Membayar dan melunasi utang orangtua semasa hidup.
- Melaksanakan wasiat sesuai syariat.
- Menjaga nama baik orangtua yang sudah meninggal.
5. Cara obati rindu pada ayah yang sudah meninggal
Saat orangtua, baik ayah atau ibu, sudah meninggal dunia, kita akan sering kali merindukan kehadiran mereka di sisi kita. Maka, kamu bisa melakukan beberapa cara untuk mengobati rasa rindu tersebut.
Selain mendoakan, kamu juga bisa melakukan beberapa amalan berikut ini ketika merindukan kedua orangtuamu, yaitu:
- Bersedekah dengan niat untuk orangtua. Bersedekah ini dapat dilakukan dengan melalui harta, ilmu, atau memberi makan dan minum kepada orang yang membutuhkan.
- Membaca Alquran. Selain membaca Alquran seluruhnya, kamu juga bisa membacakan surat Yasin untuk orangtuamu. Namun, jika kamu tidak sanggup, kamu bisa membacakan surat ummul quran atau surat Al Fatihah.
- Ziarah ke makamnya. Selain untuk melihat tempat peristirahatan terakhirnya, ziarah ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan manusia tentang adanya akhirat.
Nah, itu dia doa untuk ayah yang sudah meninggal dan bisa kamu gunakan dan terapkan dalam keseharianmu. Saat orangtuamu masih hidup, perlakukanlah mereka dengan baik. Janganlah kamu sia-siakan kesempatan tersebut dengan berbuat durhaka kepada mereka.
Tetapi jika sudah meninggal, maka doakanlah mereka agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga bermanfaat!