Memberi maaf dan ampunan adalah salah satu ajaran penting dalam Islam yang mengajarkan kita untuk menghilangkan dendam dan menjaga kedamaian dalam hidup. Rasulullah SAW banyak menyampaikan hadis tentang pentingnya memaafkan kesalahan orang lain, bahkan ketika kita merasa dirugikan.
Dalam Islam, memberi maaf bukan hanya perbuatan mulia, tapi juga membawa banyak kebaikan bagi diri sendiri dan hubungan kita dengan orang lain.
Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa hadis tentang memberi maaf dan ampunan serta keutamaan yang terkandung di dalamnya.
1. Sikap maaf sebagai keutamaan iman
Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Ad Dailami membahas tentang keutamaan iman manusia, yaitu sikap sabar dan pemaaf atau lapang dada. Sabar dapat mendorong seseorang untuk memaafkan, karena melibatkan kemampuan menerima keadaan dan menahan amarah terhadap kesalahan yang dilakukan orang lain.
“Rasulullah SAW bersabda, 'Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada'.” (HR. Bukhari dan Ad Dailami).
2. Mendapat kemuliaan dunia dan akhirat
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa siapa pun yang memaafkan saudaranya, Allah akan memberinya kemuliaan di dunia dan akhirat. Hal ini menegaskan bahwa memaafkan adalah perbuatan yang disukai Allah, sehingga dijadikan sebagai tindakan yang mulia.
“Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Tidaklah sedekat itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya), kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)-nya (di dunia dan akhirat)'.” (HR. Muslim)
3. Meneladani sifat Rasulullah SAW
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Aisyah radhiyallahu anha pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, dan beliau pun menjawab demikian.
“Rasulullah tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak mudah meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan melainkan selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain.” (HR. Imam Bukhari)
Hadis tersebut menyebutkan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok yang selalu memaafkan orang lain. Bahkan saat menerima hinaan dan cacian dari kaum kafir, beliau tetap berlapang dada dan mengikhlaskan segala keburukan yang diterimanya.
Oleh karena itu, sikap memaafkan menjadi teladan dari Rasulullah yang patut diikuti. Siapa pun yang memaafkan kesalahan saudaranya berarti meneladani sifat Rasul dan menunjukkan rasa cintanya kepadanya.
4. Orang yang penyantun
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al Anshari, Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Orang yang paling penyantun di antara kalian adalah orang yang bersedia memberikan maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya.” (HR. Al Anshari)
Terkadang, ketika orang lain berbuat salah kepada kita, terasa berat untuk memaafkan dan barangkali ada sedikit keinginan untuk membalasnya. Namun, itulah kemuliaan dan keutamaan dari memaafkan.
Jadi, memaafkan bukanlah hal yang mudah dan itu merupakan ujian keimanan kita. Maka, Rasul pun pernah bersabda bahwa orang yang memaafkan digolongkan sebagai orang yang penyantun.
5. Memperbaiki hubungan antar sesama
Seseorang yang tidak bertegur sapa dengan sesama Muslim selama lebih dari tiga hari telah melakukan perbuatan yang haram. Biasanya, ketika terjadi perselisihan atau pertikaian, orang cenderung saling menjauh. Dengan meminta maaf, itulah yang menjadi cara untuk memperbaiki hubungan yang renggang.
“Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tak bersapaan dengan saudaranya (sesama Muslim) lebih dari tiga hari.” (HR. Muslim)
6. Diberi ampunan oleh Allah SWT
Siapa pun yang memaafkan orang lain, maka ia juga akan mendapatkan ampunan dari Allah. Sebagaimana Allah Maha Suci dengan sifat-Nya, Al-‘Afuw, yang berarti Maha Pemaaf, sudah sepatutnya kita juga berusaha memaafkan kesalahan orang lain yang dengan tulus meminta maaf.
“Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah).” (HR. AT Thabrani)
7. Diringankan kesulitannya di hari kiamat
Janji Allah bagi mereka yang memaafkan kesalahan orang lain juga disebutkan dalam hadis, bahwa Allah akan meringankan kesulitan mereka pada hari kiamat. Hadis ini menegaskan kalau memaafkan bukan hanya perbuatan mulia, tapi juga membawa kebaikan dari Allah.
“Barang siapa yang memberi maaf terhadap orang lain, maka Allah akan meringankan kesulitannya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Hadis tentang memberi maaf dan ampunan mengajarkan kita untuk memperbaiki hubungan. Dengan begitu, kita mendapatkan kedamaian dan ampunan dari Allah, serta keberkahan dalam hidup.