Di suatu lembaga pendidikan, ada sekumpulan anak muda sedang bercanda ria ketika menghabiskan makan siang mereka, sambil menghabiskan waktu istiraharat yang cukup lama. Salah satu diantara mereka ada yang bercerita pengalamannya bagaimana cara mendapatkan pekerjaan part time dengan cepat. Sambil bercerita teman yang lainnya pun ikut mendominasi percakapan tersebut.
A : “Alhamdulilah sekarang gue udah dapet pekerjaan part time yang cocok sama gue dan bisa sambil kuliah, uangnya lumayan loh buat tambah-tambah uang jajan.”
B : “Hah, beneran? Kerja apa emang? Gue mau ikut dong.”
A : “Gue ngajar bimbel sama privat untuk anak SD-SMP-SMA, walaupun gue nggak ahli banget ngajar sih, tapi seenggaknya kan gue udah pernah nyoba buat ngajar, doain ya biar lancar.”
C : “Lo ngajar juga A? gue juga ngajar kok, gue ngajar privat di daerah Depok, malahan ortu muridnya seneng banget anaknya diajar sama gue soalnya anaknya nilainya bagus-bagus dan dapet ranking terus pas gue yang ngajar.”
Seketika dari percakapan tersebut, semua anak muda yang sedang berkumpul pun bergumam heran, padahal sudah jelas-jelas si C ini tidak pernah punya pengalaman mengajar sama sekali. Tapi dengan lantang dan percaya dirinya dia bilang kepada semua orang bahwa dia punya segudang pengalaman dan seakan sudah ahli dalam bidang tersebut. Nah, apakah kamu punya teman seperti pada cuplikan percakapan diatas? Jika iya, maka sudah di pastikan temanmu itu mengalami penyakit mythomania.
Nah, apa sih itu mythomania? Mythomania adalah kebohongan yang dilakukan seseorang bukan dengan tujuan menipu orang lain tetapi untuk mendapatkan perhatian besar dari orang lain bahkan dirinya bertujuan untuk menjadi pusat perhatian semua orang. Karena keinginan yang sangat kuat ini, biasanya si mythomania rela menceritakan sebuah cerita bohong agar dipercaya dan diperhatikan oleh banyak orang. Pendertia mythomania ini sendiri, dibagi menjadi beberapa tahapan. Mulai dari yang ringan seperti menceritakan beberapa karangan yang tidak berdampak besar bagi orang lain dan hanya untuk mendapatkan perhatian, atau tahapan yang agak sedikit berat seperti mengalami permasalahan mental akut, dimana kepribadiannya sudah cenderung memanipulasi segala hal, over confidence dan sangat memperhatikan penampilannya serta cenderung mudah berinteraksi sosial melalui bualannya.
Nah, biasanya orang yang mengidap mythomania ini memiliki banyak faktor kegagalan dalam hidupnya. Entah itu masalah keluarga, pertemanan, percintaan, bahkan masalah karir juga bisa memicu seseorang mengelak dari kenyataan sehingga menjadi pembohong untuk melarikan diri dari apa yang dialami selama ini. Dengan membuat semua orang mempercayai apa yang dia katakan, ia merasa seakan sudah berhasil lari dari kenyataan.
Untuk mengobati seseorang yang mengidap mythomania ini, si penderita tentunya harus menyadari diri sendiri bahwa kebohongan yang dia ciptakan akan membawa masalah yang lebih besar di kemudian hari. Penderita mythomania ini juga bisa mendatangi psikolog untuk melakukan konseling dengan metode yang tepat. Untuk kamu yang sedang meghadapi teman atau sanak saudara yang mengidap penyakit ini, hindari tertawa apalagi mem-bully atau mengintimidasi di depannya ketika dia sedang membual atau menceritakan kebohongannya. Cukup dengarkan saja apa yang dia ceritakan. Karena jika kalian mem-bully nya dengan kata-kata yang menyakitkan. Itu akan berdampak buruk bagi kesehatan mentalnya dan bisa jadi penyakit mythomania nya bisa semakin parah dan dia tidak bisa terlepas dengan imajinasinya.
Penulis : Aditya Octaviana