Aghniny Haque adalah salah satu aktris Tanah Air yang mempunyai bakat akting luar biasa. Perempuan kelahiran 1997 ini sudah membintangi berbagai judul film yang selalu mendapat banyak perhatian dan pujian dari publik
Ternyata, selama ini mantan atlet taekwondo tersebut tinggal dan hidup bersama ibunya yang seorang single mother. Hal ini diungkap langsung oleh Aghniny saat menjadi bintang tamu di podcast YouTube Denny Sumargo pada Sabtu (2/3/2024).
Aghniny mengaku bahwa ayahnya yang merupakan seorang lelaki asal Bangladesh itu sudah lama pergi meninggalkan mereka, bahkan sebelum sang aktris dilahirkan. Kemudian, Aghniny kembali bertemu sang ayah ketika usianya sudah beranjak remaja.
Kali ini, Popbela telah merangkum kisah pertemuan Aghniny dengan ayahnya. Yuk, langsung simak informasinya di bawah ini, ya.
1. Pertama kali bertemu di usia 15 tahun
Selama masa pertumbuhannya, Aghniny hanya ditemani oleh ibundanya saja. Hal ini dikarenakan sang ayah sudah pergi meninggalkan mereka sejak Aghniny masih berada dalam kandungan.
Beberapa waktu kemudian, Aghniny baru bertemu dengan sang ayah saat berusia 15 tahun. Pertemuan mereka terjadi di Malaysia ketika sang aktris masih menjadi atlet taekwondo dan sedang transit usai tanding dari Vietnam.
"Baru ketemu lagi di usia 15 tahun. Ketemu karena dia akhirnya nyariin dan pengen ketemu. Tapi, ketemunya pun bukan di Indonesia. Ketemunya waktu gue jadi atlet beres dari Vietnam, terus gue transit di Kuala Lumpur. Dia di Kuala Lumpur, terus nyamperin," tuturnya.
2. Tidak memberikan alasan bertemu di Malaysia
Kemudian, bintang film Pemandi Jenazah itu pun mengaku tidak paham mengapa mereka harus bertemu di Malaysia. Sayangnya, Aghniny tidak menanyakan alasan sang ayah mengajaknya bertemu di negara tetangga tersebut, bukan di rumahnya.
"Gue juga nggak ngerti sih alasan kenapa dia nyamperin gue waktu transit. Kenapa nggak pulang saja, gitu. Dan gue juga nyesel kenapa waktu itu gue nggak nanyain," jelas Aghniny.
3. Alasan Aghniny mau bertemu ayahnya
Sebagai seorang anak yang tidak pernah merasakan sosok ayah, Aghniny mengaku sangat antusias ketika hendak bertemu ayahnya. Aghniny mengatakan bahwa dalam lubuk hati, ia tetap merindukan sosok ayah untuk kehidupannya. Bahkan, Aghniny sempat membayangkan hal-hal yang akan dilakukan saat bertemu ayahnya.
Di sisi lain, Aghniny juga selalu mendengar cerita baik tentang ayahnya dan beberapa hal tersebut yang membuat harapan sang aktris menjadi tinggi untuk bersedia bertemu dengan ayah kandungnya.
"Penasaran, karena selama ini kayaknya seru ya punya bokap. Gue nggak pernah ngerasain itu. Selama ini yang gue damba-dambakan, rasa kangen, pengen ketemu bokap," ungkapnya.
4. Merasa risi saat bertemu
Dalam kesempatan yang sama, Aghniny mengaku bahwa pertemuan dengan ayahnya tersebut tidak memenuhi ekspektasi yang diharapkan. Bukannya merasa bahagia, Aghniny justru dibuat asing hingga patah hati.
“Gue dari kecil memang nggak pernah punya sosok ayah, gue selalu penasaran sama sosok bapak gue yang selalu dibilang ganteng sama guru SD dan tetangga. Cuman membayangkan di otak. Tapi pas ketemu, semua itu hangus. Kayak nggak ada koneksi dan rasanya gue risi kayak ketemu sama orang yang baru. Di situ gue kayak patah hati,” kata Aghiny dengan serius.
5. Sempat membenci ayahnya
Setelah pertemuan itu terjadi, Aghniny sempat menaruh rasa benci pada sang ayah. Hal ini dikarenakan Aghiniy melihat langsung perjuangan ibunya untuk membesarkan dirinya seorang diri sebagai SPG obat.
Terlebih, ketika Aghiny tahu bahwa selama ini ibunya memutuskan untuk tidak menikah karena berharap bisa membawa kembali ayah biologis untuk Aghniny. Padahal, ibunya menyadari jika suaminya itu tidak akan kembali lagi.
Namun, sifat sabar ibunda pun membuat Aghniny merasa lebih tenang karena selalu ditanamkan dan diajarkan bahwa tanpa ayahnya, Aghniny tidak dapat menjadi sosok seperti saat ini.
“Ada fase benci, sampai sekarang tuh orangtua gue selalu ngajarin nilai- nilai dengan dalil apa pun, kalau nggak ada bokap lu, lu nggak ada di sini,” jelasnya.
Itulah kisah kehidupan Aghniny yang belum diketahui oleh publik. Hmm... menurutmu bagaimana nih, Bela?