Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Apa Itu Child Grooming? Dikaitkan dengan Kasus Kim Soo Hyun 

Waspadai tanda-tandanya!

Nafi' Khoiriyah
Nafi' Khoiriyah

Belakangan ini, istilah child grooming kembali menjadi sorotan publik. Istilah ini dikaitkan dengan berbagai kasus yang melibatkan figur publik, termasuk rumor yang menyerang aktor Korea Selatan, Kim Soo Hyun.

Kontroversinya dengan Kim Sae Ron tersebut telah memicu diskusi serius tentang apa itu child grooming. Fenomena child grooming sendiri sebenarnya telah lama menjadi perhatian para ahli perlindungan anak di seluruh dunia.

Bukan sekadar isu ringan, melainkan praktik berbahaya yang bisa berdampak seumur hidup pada korbannya. Simak selengkapnya tentang child grooming di bawah ini, ya!

1. Apa itu child grooming?

pexels.com/KoolShooters

Menjawab apa itu child grooming, istilah tersebut adalah proses persiapan yang dilakukan oleh pelaku sebelum melakukan pelecehan seksual terhadap anak. Cara adalah denga membangun kepercayaan dan hubungan emosional dengan anak atau remaja sehingga mereka bisa dimanipulasi, dieksploitasi, dan dilecehkan.

Proses ini tidak hanya menargetkan anak sebagai korban, tetapi juga sering melibatkan penggiringan orang tua atau pengasuh anak. Tujuannya untuk mendapatkan kepercayaan mereka dan akses yang lebih leluasa kepada si anak.

Menurut National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), grooming adalah ketika seseorang membangun hubungan, kepercayaan, dan koneksi emosional dengan anak atau remaja.

Tujuannya agar mereka dapat memanipulasi, mengeksploitasi, dan melakukan pelecehan. Praktik ini dapat berlangsung dalam waktu singkat maupun jangka panjang, dari beberapa minggu hingga bertahun-tahun.

Hal yang perlu dipahami, child grooming bukanlah proses yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan tahapan yang sistematis dan terencana. Pelaku biasanya rela menghabiskan waktu lama untuk membangun hubungan, sebelum akhirnya melakukan tindak pelecehan.

Perilaku grooming sendiri dapat terlihat seperti perhatian tulus dan perawatan yang wajar sehingga sering sulit dibedakan dari perilaku peduli yang normal.

 

2. Jenis-jenis child grooming

pexels.com/Matheus Bertelli

Child grooming merupakan strategi manipulatif yang digunakan pelaku kejahatan seksual untuk mendekati dan mengeksploitasi anak-anak. Sebagai fenomena yang semakin mengkhawatirkan, ada beberapa jenis grooming yang perlu diwaspadai. 

Berdasarkan metode endekatan

  1. Physical grooming melibatkan kontak fisik, mulai dari sentuhan kasual hingga meningkat menjadi sentuhan yang lebih intim. Pelaku dengan sabar membangun toleransi anak terhadap sentuhan mereka sebelum beralih ke kontak seksual.
  2. Psychological grooming berfokus pada manipulasi mental anak dan keluarganya. Pelaku berusaha menjadi 'teman istimewa' dengan menunjukkan perhatian khusus, memberikan hadiah, dan menawarkan pengalaman menyenangkan yang membuat anak merasa spesial. Mereka juga sering menggunakan manipulasi emosional untuk menjaga anak tetap patuh dan merahasiakan hubungan mereka.

Berdasarkan lingkungan terjadinya

  1. Online grooming terjadi melalui platform digital seperti media sosial, game online, dan aplikasi pesan. Pelaku sering menyamarkan identitas asli mereka, terkadang berpura-pura sebagai anak seusia korban untuk membangun kepercayaan. Mereka memanfaatkan anonimitas internet untuk mendekati banyak anak sekaligus dan memilih target yang paling responsif.
  2. Offline grooming terjadi secara tatap muka dan sering dilakukan oleh orang yang memiliki akses teratur ke anak, seperti anggota keluarga, guru, pelatih, atau pemuka agama. Pelaku berusaha mendapatkan kepercayaan keluarga untuk mendapatkan waktu pribadi dengan anak tanpa pengawasan. Mereka menciptakan kesempatan seperti menawarkan bantuan pengasuhan atau mengundang anak untuk kegiatan khusus.

Berdasarkan Bentuk Hubungan

  1. Hubungan romantis terjadi ketika pelaku memposisikan diri sebagai kekasih atau pasangan, memberikan perhatian romantis yang tidak sesuai dengan usia anak.
  2. Hubungan mentor tercipta ketika pelaku berperan sebagai pembimbing atau guru yang peduli dengan "potensi khusus" anak.
  3. Hubungan figur otoritas terbentuk ketika pelaku menggunakan posisi kekuasaan mereka untuk memengaruhi dan mengendalikan anak.

3. Tanda-tanda child grooming

freepik.com/freepik

Selain mengetahui apa itu child grooming, perlu juga mengenali tanda-tandanya untuk deteksi dini dan pencegahan. Berikut adalah tanda-tanda yang perlu kamu waspadai:

  1. Perubahan kerahasiaan anak, terutama tentang bagaimana mereka menghabiskan waktu online atau dengan siapa mereka berkomunikasi. Anak mungkin menjadi sangat protektif terhadap perangkat mereka dan menolak membaginya dengan orang tua.
  2. Hadirnya sosok orang dewasa atau pasangan yang jauh lebih tua dalam kehidupan anak tanpa penjelasan yang masuk akal. Anak mungkin sering menyebut nama orang dewasa ini dan tampak sangat terkesan atau terobsesi.
  3. Munculnya barang-barang baru atau uang yang tidak dapat dijelaskan asalnya, seperti pakaian mahal, ponsel, atau hadiah lainnya yang sering digunakan pelaku grooming untuk memikat korban.
  4. Perubahan pola konsumsi, di mana anak mulai mengonsumsi minuman beralkohol atau zat terlarang yang kemungkinan disediakan oleh pelaku sebagai cara untuk memanipulasi atau menurunkan hambatan anak.
  5. Perubahan drastis waktu yang dihabiskan online atau dengan perangkat elektronik, baik menjadi jauh lebih banyak atau justru tiba-tiba sangat sedikit (karena takut ketahuan). Anak mungkin panik jika tidak dapat mengakses perangkat mereka.
  6. Perubahan emosional signifikan seperti depresi, menarik diri, atau kegelisahan yang tidak biasa. Anak mungkin tampak murung, mudah tersinggung, atau mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
  7. Perilaku seksual atau pemahaman tentang seks yang tidak sesuai dengan usia mereka. Mereka mungkin menggunakan istilah atau menunjukkan pengetahuan seksual yang seharusnya belum mereka ketahui.
  8. Frekuensi menghilang dari rumah atau menghabiskan banyak waktu di luar yang semakin meningkat tanpa penjelasan yang jelas. Anak mungkin memberi alasan yang tidak konsisten tentang keberadaan mereka.

Penting untuk dipahami bahwa anak yang mengalami grooming seringkali tidak menyadari situasi mereka. Mereka mungkin mengalami perasaan yang kompleks, bercampur antara loyalitas, kekaguman, dan rasa takut, yang membuat mereka enggan berbicara kepada orang dewasa.

 

4. Dampak child grooming

freepik.com/freepik

Child grooming dapat menimbulkan berbagai dampak serius pada korban, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut ini adalah dampak-dampak yang sering dialami oleh korban child grooming:

  1. Gangguan tidur dan konsentrasi, di mana anak mengalami kesulitan tidur, mimpi buruk, atau tidak dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas sekolah akibat tekanan mental yang mereka alami.
  2. Perubahan perilaku sosial, termasuk menarik diri dari lingkungan. Mereka menjadi tidak komunikatif atau justru menunjukkan sikap yang tidak biasa terhadap teman dan keluarga.
  3. Kecemasan dan depresi yang berkepanjangan yang dapat bertahan hingga dewasa jika tidak ditangani dengan tepat. Korban sering merasa tidak aman dan terus-menerus waspada.
  4. Stres pasca-trauma (PTSD) yang ditandai dengan kilas balik (flashback), mimpi buruk berulang, dan reaksi panik saat menghadapi pemicu yang mengingatkan mereka pada pengalaman traumatis.
  5. Perilaku melukai diri sendiri dan pikiran bunuh diri, terutama pada remaja yang merasa terjebak dan tidak melihat jalan keluar dari situasi yang mereka alami.
  6. Masalah kesehatan fisik seperti infeksi menular seksual atau kehamilan yang tidak diinginkan pada kasus yang melibatkan eksploitasi seksual.
  7. Perasaan malu dan bersalah yang mendalam. Korban sering berpikir pelecehan yang dialaminya sebagai kesalahan mereka sendiri dan merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi.
  8. Kesulitan membangun kepercayaan dan hubungan yang sehat di masa depan, yang dapat memengaruhi hubungan romantis, pertemanan, dan bahkan hubungan profesional mereka.
  9. Penyalahgunaan zat dan alkohol sebagai mekanisme coping yang tidak sehat untuk mengatasi trauma yang dialami.
  10. Prestasi akademik yang menurun dan kesulitan dalam melanjutkan pendidikan atau karir akibat dampak psikologis berkepanjangan.

5. Perawatan untuk korban child grooming

pexels.com/Ketut Subiyanto

Pemulihan dari trauma akibat grooming membutuhkan pendekatan dan dukungan jangka panjang. Layanan terapi yang khusus menangani anak-anak yang telah mengalami atau berisiko mengalami grooming sangat penting dalam proses pemulihan.

Program seperti terapi kognitif perilaku, terapi bermain, dan terapi keluarga dapat membantu korban. Dengan begitu, mereka bisa memproses pengalaman dan membangun kembali rasa keamanan serta kepercayaan.

Selain bantuan profesional, dukungan dari keluarga dan lingkungan terdekat juga memegang peranan penting. Orang tua dan pengasuh perlu menciptakan lingkungan yang aman di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tanpa takut disalahkan.

Penting untuk mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang anak katakan. Mulai dari memberi tahu mereka bahwa mereka telah melakukan hal yang benar, meyakinkan bahwa itu bukan kesalahan mereka, dan mengatakan bahwa kamu akan menganggap mereka serius.

Namun, pencegahan juga sama pentingnya dengan perawatan. Mengajarkan anak-anak tentang hubungan yang sehat dan cara menjaga keamanan online dapat membantu mencegah pelecehan seksual dan eksploitasi anak. Selain itu, pemahaman apa itu child grooming juga perlu dipahami oleh anak-anak maupun orang di sekitarnya agar lebih waspada. 

 

Child grooming adalah masalah serius yang berdampak mendalam pada kehidupan anak-anak dan remaja. Dengan memahami apa itu child grooming, kamu dapat melindungi anak-anak dari bahaya ini. Semoga bermanfaat, Bela!

IDN Channels

Latest from Dating