Saat memilih untuk menikah dengan seseorang, rasanya seorang perempuan ingin selalu berbagi kebahagiaannya bersama pasangannya. Kamu akan mendambakan sosok suami yang sangat bertanggung jawab, mengayomi keluarga, dan ekspektasi-ekspektasi lainnya. Wajar ketika kamu seorang istri menginginkan hal yang seperti itu. Namun ternyata ada ekspektasi-ekspektasi yang seharusnya nggak usah kamu tetapkan pada pasanganmu kalau sudah menikah lho, Bela. Kalau kamu memaksakan kehendakmu pada pasangan malah akan menimbulkan masalah yang besar.
Saat kamu menikah dengan seorang laki-laki, akan ada dua orang perempuan yang ada di hatinya. Dua perempuan itu adalah ibunya dan istrinya. Mungkin akan bertambah ketika dia memiliki anak perempuan. Tapi kamu jangan berharap suami kamu memilih antara ibunya dan dirimu. Seorang ibu adalah sosok yang sangat berharga bagi seorang anak laki-laki. Tentu seorang anak laki-laki akan sangat menyayangi ibunya.
Bagaimanapun rasa tanggung jawab seorang laki-laki adalah ketika dia juga mengurus sang ibu. Posisi kamu dan sang ibu akan berbeda di hati seorang anak laki-laki. Daripada sibuk untuk membuatnya memilih, sebaiknya kamu juga memperlakukan mertuamu seperti orangtuamu juga. Bersikap baik dan menjalani hubungan yang harmonis agar kamu juga selalu dapat dukungan.
Perempuan sangat senang untuk bercerita. Apalagi kalau menceritakan kesehariannya kepada sang pasangan. Kalau kamu tipe orang yang sering bercerita segala hal pada pasangan. Kamu harus siap ketika suamimu memang sedang nggak selalu bisa meresponsmu sesuai ekspektasi. Karena bisa saja seseorang dalam keadaan yang sedang nggak mood. Kamu juga harus tahu dan peka kapan kamu bisa bercerita dan direspons dengan baik oleh pasangan.
Setiap orang punya mimpi dan cita-cita, begitu pun dengan pasanganmu. Biasanya laki-laki memiliki impian-impian yang ingin digapainya. Kalau kamu nggak setuju dengan mimpi yang ingin diraih pasanganmu karena alasan tertentu dan memang masuk akal, mungkin kamu bisa membicarakannya dengan baik. Tapi kamu nggak bisa langsung untuk menyuruh pasangan kamu untuk melepaskan mimpinya. Dia bisa saja langsung tersinggung kalau kamu memintanya untuk melepaskan cita-cita yang ingin dia raih sejak lama.
Dalam menjalani hubungan, memang akan ada momen-momen yang spesial untuk diingat. Kalau kamu selalu mengingat setiap momen yang kamu jalani dengan pasangan, mungkin nggak dengan pasanganmu. Kamu nggak bisa berekspektasi untuk pasangan kamu selalu mengingat setiap momen yang kamu jalani berdua. Kalau kamu selalu berharap seperti itu, kamu hanya akan menerima kekecewaan ketika pasangan kamu nggak mengingatnya.
Kadang ketidakhadiranmu adalah hal yang perlu dilakukan di waktu-waktu tertentu. Biarkan pasangan untuk merindukanmu. Menghabiskan waktu tanpa bersama pasangan akan membuat hubungan pernikahanmu menguat. Karena ini akan membuat kamu dan pasangan saling bernapas dan memberikan ruang untuk tumbuh. Jadi, ketika kalian pulang ke rumah dan bertemu kalian bisa saling menghabiskan waktu yang lebih menyenangkan dan berkualitas dengan semangat yang baru juga.