Bulan suci Ramadan adalah masa di mana umat Islam harus menahan rasa lapar, haus, amarah, serta hawa nafsu. Selama waktu berpuasa di bulan Ramadan, bermesraan atau berhubungan intim pun menjadi sesuatu yang dilarang.
Lantas, bila tak bisa berhubungan intim, apakah kehangatan kamu dan pasangan akan berkurang? Tentu tidak, Bela! Sebab, ada beragam cara lain yang bisa kamu lakukan untuk menjaga keharmonisan hubungan selama beribadah puasa di bulan Ramadan.
Berikut ini Popbela akan mengulas tips menjaga kehangatan dengan pasangan saat bulan puasa. Apa sajakah itu? Yuk simak ulasan berikut ini!
1. Salat berjamaah dan membaca Alquran bersama
Selama Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan iman serta rajin beribadah. Momen inilah yang bisa kamu dan pasangan manfaatkan sebaik-baiknya, yakni dengan rutin salat berjamaah. Mulai dari salat wajib, sunnah, tarawih hingga tahajjud, kemudian dilanjutkan dengan membaca Alquran bersama-sama.
Tak hanya sebagai bentuk ibadah, namun kegiatan-kegiatan tersebut juga merupakan momen terbaik bagi kamu dan pasangan untuk merefleksikan diri, merenungi hubungan, hingga memperkuat ikatan yang terjalin di antara kalian. Pada akhirnya, kamu dan pasangan bisa semakin dekat secara emosional.
2. Menyiapkan makanan bersama untuk berbuka dan sahur
Kehangatan antara pasangan tentu akan terjalin bila keduanya sering menghabiskan waktu bersama. Di bulan Ramadan, kalian bisa bersama-sama menyiapkan makanan untuk berbuka dan sahur. Momen ini merupakan waktu bagi kamu dan pasangan untuk saling membicarakan berbagai hal, mulai dari yang sederhana hingga yang bermakna. Percakapan yang terjadi selama proses menyiapkan makanan ini juga akan membantu kalian untuk saling mengenal, semakin memahami isi hati masing-masing.
3. Jaga komunikasi atau mencoba flirting melalui pesan singkat
Bila tak punya banyak waktu untuk dihabiskan bersama-sama, tak perlu khawatir, Bela! Sebab, kamu dan pasangan bisa tetap menjaga kehangatan dengan rutin berkomunikasi dan bertukar pesan. Bahkan, lewat pesan yang dikirimkan ini, kalian bisa flirting kepada satu sama lain, lho.
Ucapan manis yang diberikan pada pasangan tentu akan meningkatkan semangat berkegiatan. Nantinya, hal ini juga bisa meningkatkan kasih sayang dan cinta yang ada di hati kalian masing-masing. Tapi, harus siap-siap dan berusaha kuat menahan rindu ya, Bela!
4. Memberi semangat, dukungan, dan doa satu sama lain
Keberadaan satu sama lain untuk saling mendukung menjadi kunci penting dalam sebuah hubungan. Nah rupanya, hal ini juga bisa dilakukan saat sedang berpuasa. Misalnya, rajin memberikan semangat bila pasangan mulai terlihat kelelahan, atau memberikan dukungan maupun doa saat pasanganmu sedang membutuhkannya.
Perhatian dan dukungan mental seperti ini merupakan upaya sederhana untuk menjaga kehangatan. Selain itu juga untuk menghindari peningkatan emosi masing-masing di antara kalian yang berpotensi menganggu jalannya ibadah berpuasa.
5. Selalu menjaga stamina dan kesehatan tubuh
Selama menjalankan ibadah puasa, umumnya tubuh akan mengalami sedikit perubahan dari gaya hidup biasanya. Untuk itu, perlu diingat bahwa menjaga stamina dan kesehatan adalah hal yang penting. Hal ini juga dilakukan mengingat aktivitas tetap tinggi namun asupan makanan tidak sebanyak biasanya, maka bisa saja daya tahan tubuh menurun.
Bila kamu dan pasangan rutin menjaga stamina serta kesehatan tubuh selama berpuasa, maka kalian pun akan memiliki kondisi tubuh yang prima. Nantinya, bila memiliki kesempatan untuk berhubungan seks, kalian bisa melakukannya dengan lebih optimal dan tak mudah lelah.
6. Atur pola makan agar tidak mudah lelah
Selanjutnya, pola makan juga ternyata berperan penting dalam upaya menjaga kehangatan dengan pasangan saat bulan puasa. Sebab, pola makan yang buruk akan membuat tubuh menjadi mudah lelah. Akibatnya, kita menjadi sensitif dan justru memicu perdebatan dengan pasangan.
Ingatlah untuk mengkonsumsi makanan berprotein tinggi, bernutrisi agar perut tetap nyaman dan kuat beraktivitas. Jangan lupa juga untuk minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Terakhir, usahakan jangan makan berlebihan dan lebih baik berhenti sebelum kenyang.
7. Pastikan memiliki waktu istirahat yang cukup
Di bulan Ramadan, kita akan bangun di sepertiga malam untuk bersahur. Hal ini pun mengakibatkan waktu tidur akan sedikit berubah dari biasanya. Untuk itu, kamu dan pasangan harus memastikan kalian tetap memiliki waktu istirahat yang cukup.
Manfaatkan waktu dengan baik agar bisa tidur dan beristirahat kurang lebih selama 8 jam sehari. Dengan begitu, kekuatan tubuh tentu akan terjaga dengan baik, terutama saat melakukan hubungan seksual pada malam harinya.
8. Mengubah dan menyesuaikan jadwal untuk berhubungan
Sepanjang hari selama berpuasa dan menahan hawa nafsu, tentu berhubungan intim juga dilarang. Oleh karena itu, kamu dan pasangan harus bisa mengubah jadwal untuk menyesuaikan waktu. Bila biasanya berhubungan seks di pagi hari, maka kini bisa diubah menjadi tengah malam sebelum sahur, atau malam hari sepulang tarawih.
Selain itu, lebih baik lakukan seks dengan memilih posisi-posisi yang mudah. Selain untuk menghemat waktu, hal ini juga penting agar kalian tidak terlalu banyak membuang energi. Meskipun tidak sebebas biasanya, kamu dan pasangan bisa melakukannya saat bulan Ramadan tanpa harus menganggu ibadah puasa, kok!
9. Niatkan dan jadikan hubungan intim sebagai ibadah
Terakhir, kalian juga harus mengetahui bahwa sejatinya kehangatan dan keintiman adalah hal yang diperlukan dalam hubungan. Selain itu, hubungan seksual juga merupakan kebutuhan setiap orang, apalagi pasangan yang sudah menikah. Maka, tak ada salahnya untuk berhubungan seks di bulan Ramadan.
Namun, hal yang perlu diingat adalah untuk melakukannya di waktu yang dibolehkan. Selain itu, anggaplah hubungan intim yang kalian lakukan sebagai ibadah dalam rumah tangga. Lakukanlah seks dengan niat yang baik dan benar agar tetap bisa mendapatkan pahala.
Itulah dia beberapa tips menjaga kehangatan dengan pasangan saat bulan puasa. Bagaimana, semuanya sangat sederhana dan mudah dilakukan, bukan? Namun ingatlah bahwa menerapkannya juga perlu konsisten, ya, Bela!