Kata-kata memang nggak mungkin bisa menyebabkan kamu terluka secara fisik. Namun, kalimat yang diucapkan seseorang bisa merusak jiwa dan memiliki efek jangka panjang pada orang lain.
Pasti kamu juga sering merasakan sakit hati berkepanjangan setelah mendengar kata-kata menyakitkan, apalagi dari orang yang disayangi. Itulah mengapa efek kumulatif dari kalimat yang menyakitkan disebut dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada rasa sakit fisik.
Salah satu momen yang membuat orang lebih mudah mengucapkan kata-kata menyakitkan adalah saat bertengkar dengan pasangan. Bukan nggak mungkin, akibatnya bisa membuat pernikahan menjadi hancur.
Daniel Robertson, pemilik blog God’s Help For Marriage, memberitahukan kalimat toxic apa saja yang sebaiknya nggak diucapkan oleh kamu dan pasangan, karena bisa menghancurkan hubungan yang sedang dijalani.
1. “Kalau kamu merasa seperti itu, mungkin kita harus cerai”
Kalimat ini sering digunakan saat bertengkar hebat. Padahal, biasanya orang yang mengatakannya nggak benar-benar ingin bercerai. Alasan terbesar dia mengatakan itu karena merasa frustrasi nggak bisa menyelesaikan konflik tertentu.
Inilah pentingnya kompromi atau setuju untuk nggak setuju untuk menyelesaikan beberapa masalah yang dihadapi. Daripada berfokus pada perbedaan dan konflik yang ditimbulkannya, lebih baik mencoba untuk saling memahami.
Daripada kalimat ingin cerai, kamu bisa bilang: "Aku sekarang lagi sakit hati/marah banget sama kamu. Aku cinta kamu tapi aku butuh waktu sendiri. Aku bakal ngomong lagi sama kamu kalau aku sudah tenang."
2. “Aku sudah nggak cinta lagi sama kamu”
Sama seperti kalimat di atas, jika kalimat toxic ini keluar saat sedang bertengkar, maka kemungkinan besar hal ini nggak sungguh-sungguh dirasakan oleh orang yang mengucapkannya.
Jika kamu yang mengatakannya, meski setelah itu kamu meminta maaf dan meyakinkan pasangan kalau kamu masih mencintainya, percayalah kalau perasaan pasangan akan benar-benar hancur.
Well, kamu juga pasti akan merasakan yang sama jika menerima perkataan tersebut dari pasangan, kan?
3. “Aku nggak mau ngomongin hal ini”
Terkadang, kamu dan pasangan perlu istirahat saat bertengkar untuk menenangkan diri. Namun, ketika kamu atau pasangan benar-benar nggak mau membahas suatu masalah dalam pernikahan, itu bisa menjadi masalah besar.
Masalah yang nggak selesai bisa menimbulkan perasaan dan pikiran buruk yang akan memburuk dalam waktu yang lama. Semakin lama kamu dan pasangan membiarkannya, hal tersebut akan mempengaruhi interaksi kalian berdua.
Daripada mengatakan kalimat toxic seperti ini, lebih baik bilang: "Aku belum siap ngomongin hal ini sekarang. Kasih aku waktu untuk menenangkan diri dan memikirkannya, baru setelah itu kita bicara."
4. “Kamu sama banget seperti ayah/ibu kamu”
Apalagi jika kamu tahu ada sosok ayah atau ibu yang nggak patut menjadi panutan, maka kalimat toxic ini bisa menjadi tamparan hebat bagi orang yang mendengarnya.
Misalnya, ayah atau ibu pasangan pernah berselingkuh, pecandu minuman beralkohol atau narkoba, atau sering memukul pasangannya, lalu kamu menyebutnya sama seperti orangtuanya, hal itu tentu saja akan membuat pasangan sakit hati—apalagi kalau kenyataannya dia nggak seperti itu.
Meski pihak yang bersalah sudah meminta maaf, dampak dari kalimat ini bisa membekas dalam waktu lama di dalam hati.
5. “Nggak usah ngurusin urusan aku”
Pasangan yang baik tentu saja ingin membantu jika melihat suami/istri yang dicintainya sedang memiliki masalah. Bantuan yang diberikan bisa lewat banyak bentuk, mulai dari saran hingga mungkin bawel kepada pasangan karena lupa makan atau tidur akibat terlalu sibuk dengan urusannya.
Di sinilah kalimat ini mungkin bisa terucap. Maksud sebenarnya mungkin karena pasangan merasa bisa mengatasi urusannya tersebut tanpa bantuanmu. Namun, karena sedang banyak pikiran, keluarlah kalimat toxic yang bisa membuat orang yang mendengarnya sakit hati.
Solusinya? Tawarkan bantuan kepada pasangan saat memiliki masalah. Jika dia menolaknya, berikan kepercayaan kalau urusan tersebut memang akan bisa diselesaikannya sendiri.
6. “Santai saja, masalah begitu saja marah”
Hal yang bisa membuat orang marah berbeda-beda. Jika hal A nggak membuatmu marah, belum tentu hal itu berlaku untuk pasangan.
Jadi, saat salah satu pasangan marah karena hal tertentu dan pasangan lainnya menganggap remeh hal tersebut, ini bisa menimbulkan ketegangan. Jika ini sering terjadi, bukan tidak mungkin pernikahan bisa menjadi hancur, karena salah satu pihak merasa nggak dihargai.
Salah satu kunci pernikahan bahagia adalah mencoba untuk saling memahami dan mengerti. Jika ada hal tertentu yang memang dibenci pasangan dan bisa membuatnya marah, hormati hal tersebut.
Itulah beberapa kalimat toxic yang bisa menghancurkan pernikahan. Kadang, kalimat-kalimat itu begitu saja meluncur dari mulutmu saat emosi. Namun sebaiknya, tetap berusaha untuk berinteraksi dengan kepala dingin saat konflik, ya, Bela. Jangan sampai mengucapkan kalimat yang akan merusak hubunganmu dengan pasangan.