Siapa saja bisa terjangkit virus corona. Rekan kerjamu, tetangga di area perumahanmu, orangtuamu, bahkan pasanganmu sendiri. Mengingat semakin tinggi angka kasus penyakit ini, menandakan semakin banyak orang yang kemungkinan menjadi carrier virus tersebut dan menularkannya pada orang lain di sekitarnya. Apa ada orang terdekatmu yang positif terinfeksi COVID-19, Bela?
Mudah-mudahan saja nggak ada, ya, Bela. Namun, bagaimana jika orang tersayangmu didiagnosis mengalami gejala virus Corona? Misalnya orangtua yang tinggal bersamamu atau pasanganmu sendiri? Apa yang harus kamu lakukan? Insting pertama adalah merawatnya agar mereka sembuh, tentu saja! Melansir dari Self, ini tips dan cara merawat orang tersayang yang mengalami gejala infeksi virus corona.
1. Mengetahui cara penyebaran virus corona
Mungkin kamu ingin merawat orang terdekatmu yang mengalami gejala virus corona namun takut terkena penyakit yang sama. Karena itu, pastikan kamu mengetahui dengan baik cara penyebaran virus ini. COVID-19 ini umumnya menyebar melalui cairan respiratori dari satu orang ke orang lain yang memiliki kontak dekat dengannya. Cairan ini merupakan partikel yang sangat kecil, dan berubah menjadi seperti aerosol saat batuk atau bersin. Bahkan, virus ini dapat menyebar dari seseorang ketika sedang berbicara atau bahkan mengeluarkan napas.
Selain itu, cara lain penyebaran virus ini adalah melalui sentuhan kulit dengan permukaan barang, seperti gagang pintu, tombol lampu, bahkan meja. Beberapa penelitian mengungkapkan jika virus dapat bertahan hidup pada suatu benda dan bahan dalam hitungan jam atau hari. Namun, ini bukan cara utama penyebaran virus tersebut. Meski begitu, kamu patut mengingat informasi ini dengan baik.
2. Menjaga jarak fisik sebisa mungkin
Idealnya, seseorang yang didiagnosis mengalami gejala Covid-19 harus mengisolasi dirinya sendiri di sebuah ruangan dalam rumah. Kalau bisa, juga menggunakan kamar mandi yang terpisah. Dengan begitu, ia dapat mengurangi kontak dengan orang lain dan mencegah penyebaran virus yang ada pada dirinya. Sebab, virus rentan berpindah ke orang lain, terutama yang sudah lanjut usia, memiliki riwayat penyakit kronis atau asma, serta memiliki kondisi imun yang rendah.
Di sisi lain, ini merupakan suatu tantangan karena kamu perlu merawatnya. Tandanya, kamu tetap harus berada di dekatnya, bukan? Namun, Sebisa mungkin menjaga jarak fisik dengan orang tersayang saat merawat dirinya yang mengalami gejala virus Corona. Lalu, ingat kalau merawat seseorang dengan gejala virus ini menandakan kamu pun harus mengisolasi dirimu dari orang lain sebisa mungkin, sekalipun nggak mengalami gejala apa pun. Lakukan self-quarantine selama 14 hari setelah melakukan kontak dengan orang yang terpapar virus Corona. Kamu dapat mengawali masa karantina segera setelah orang tersayang sembuh, termasuk telah melalui 72 jam sejak demam mereda tanpa menggunakan obat dan setidaknya sudah lewat 7 hari setelah gejala pertama muncul.
Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter selama masa karantina sendiri ini atau mengikuti panduan yang tersedia. Jika keadaanmu kurang memungkinkan untuk melakukan self-quaratine, seperti harus bekerja di kantor karena nggak ada kebijakan work from home dari perusahaan, kamu mungkin dapat membicarakan ini secara langsung dengan atasanmu untuk meminta self-quarantine karena ada seseorang dengan gejala virus Corona di rumahmu.
3. Rajin menjaga kebersihan diri, terutama tangan
Salah satu pelajaran yang dapat diambil dari pandemi ini adalag pentingnya menjaga kebersihan tangan demi mencegah penyebaran penyakit yang berbahaya. Karena kamu akan sering menyentuh barang-barang orangtua atau pasangan yang mengalami gejala virus Corona, jangan lupa untuk selalu melindungi diri dengan rajin mencuci tangan.
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi COVID-19, dan sebelum menyentuh wajahmu. Juga, pastikan kamu mencuci tangan dengan benar. Kalau nggak ada air dan sabun, gunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60% alkohol. Namun ingat, produk ini nggak dapat melindungi dan membersihkan seefektif mencuci tangan dengan air dan sabun. Jadi setelah beberapa jam, kamu tetap harus mencuci tangan menggunakan air dan sabun.
4. Menyarankan orang yang sakit untuk menggunakan masker wajah
Jika punya masker wajah, berikan pada orang yang sedang sakit agar ia memakainya saat sedang bersamamu atau bersama orang lain. Masker ini dapat mencegah cairan respiratori darinya menyebar ke orang di sekitarnya. Jika ia mengalami kesulitan untuk memakainya, usahakan kamu atau orang lain yang memakainya saat akan melakukan kontak dengannya.
Namun mengingat tingginya kebutuhan masker dan alat perlindungan diri lainnya di seluruh negara, akan sangat sulit untuk selalu menjaga stok masker di rumah. Masker yang baik pun harus selalu dibuang setelah dipakai. Alternatif lain yang dapat para ahli sarankan adalah menutupi hidung dan mulut dengan selendang atau masker dengan bahan lain, seperti masker wajah bahan kain. Masker jenis ini adalah pertolongan terakhir. Meski kurang mampu menghadang virus, setidaknya membantu menutupi hidung dan mulut. Selain itu, usahakan untuk tidak menyentuh wajah saat akan memakai atau melepaskan masker. Karena jika tangan bersentuhan dengan wajah, tetap saja ada risiko virus menempel pada dirimu.
5. Membersihkan seluruh permukaan benda dengan disinfektan setidaknya sehari sekali
Khususnya ketika tinggal bersama seseorang yang mengalami gejala infeksi virus corona, penting untuk selalu menjaga kebersihan seluruh permukaan benda di rumah untuk mencegah penyebarannya. Setidaknya sehari sekali, semprotkan cairan disinfektan pada seluruh permukaan rumah, terutama yang juga disentuh oleh orang yang sakit. Gagang pintu, tombol lampu, meja, dan sebagainya.
Juga, jangan lupa membersihkan pakaian dan tempat tidur. Kamu dapat menggunakan sarung tangan saat mencuci pakaian, seprai kasur, sarung bantal dan guling milik orang yang sakit. Namun jika nggak memiliki sarung tangan, pastikan kamu mencuci tangan setelah mencuci pakaian ini.
6. Merawat sesuai arahan dari dokter
Tingginya kasus pasien yang positif corona membuat tenaga medis kewalahan menangani situasi ini. Oleh karena itu, mereka yang masih berstatus ODP dan PDP diminta untuk mengisolasi dirinya di rumah. Kamu sebagai orang terdekat yang tinggal bersama orang yang mengalami infeksi virus corona, dapat membantu merawatnya agar sembuh.
Namun jangan khawatir jika merasa kebingungan untuk merawat orang dengan COVID-19. Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan arahan yang tepat untuk merawat orang tersayang. Sekarang, ada banyak tenaga dokter yang membuka layanan konsultasi online untuk membantu masyarakat menangani gejala virus corona tanpa perlu pergi ke rumah sakit. Tanyakan jenis obat batuk dan demam yang dapat diminum, serta makanan atau minuman yang harus dihindari. Jangan lupa ceritakan kondisi khusus, misalnya alergi obat atau jika ada gangguan maag pada orang tersayang. Pastikan juga orang tersayang memiliki istirahat yang cukup dan minum air yang banyak.
7. Tahu waktu yang tepat untuk menghubungi pertolongan gawat darurat
Mungkin ketika orang tersayang mengalami batuk dan demam, kamu masih dapat merawatnya dengan pikiran yang tenang. Namun ketika ia mengalami gejala yang lebih buruk seperti sesak napas bagaimana? Tentu hal tersebut akan terasa menakutkan dan membuat kamu panik. Kalau terjadi situasi ini, atau orang tersayang menunjukkan gejala lainnya yang cukup serius, seperti sakit dada, segera hubungi dokter atau unit gawat darurat rumah sakit rujukan.
Katakan pada mereka kalau kamu sedang merawat pasien yang mengalami gejala COVID-19 dan menunjukkan gejala yang memburuk, dan kamu membutuhkan pertolongan. Kalau harus dibawa ke instalasi gawat darurat, segera bawa dirinya ke RS rujukan. Namun, ada baiknya untuk menghubungi terlebih dahulu sehingga RS rujukan dapat menyediakan peralatan yang dibutuhkan saat kamu datang atau mungkin menjemput orang tersayang dengan ambulan.
8. Jangan lupa dengan kesehatan mentalmu
Sakit, terutama karena penyakit berbahaya, dapat menyebabkan rasa takut, dan dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Selain muncul rasa stres, orang yang terkena virus corona dapat merasakan celaan dan penolakan karena rasa takut yang besar terhadap infeksi dan langkah isolasi itu sendiri.
Di sisi lain, merawat seseorang yang sedang sakit wabah virus corona dapat mengubah seluruh hidup dan dapat memengaruhi kesehatan mental sendiri. Kamu mungkin turut merasa terisolasi, stres, serta takut akan hal buruk yang dapat terjadi pada orang tersayang. Namun sebenarnya, nggak apa-apa untuk merasa takut. Nggak apa-apa untuk merasa emosi seperti ini. Namun, jangan lupa untuk menjaga kesehatan mentalmu juga, Bela.
Salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk membantu jaga kesehatan mental adalah dengan membatasi informasi yang kamu terima, baik melalui televisi maupun media sosial. Kamu juga dapat mengingat kalau ada banyak pasien yang telah sembuh dari penyakit ini, dan angkanya selalu bertambah setiap hari. Selain itu, kamu dapat memikirkan hal-hal yang dapat menenangkan pikiranmu, mungkin dengan melakukan hobi atau berolahraga. Lakukan kegiatan-kegiatan seperti ini untuk membuatmu lebih tenang dan mengusir rasa cemasmu. Beberapa saran ini dapat dilakukan juga oleh orang tersayangmu, lho. Dengan begitu, rasa stresnya berkurang dan dia dapat merasa lebih baik.
Mendapat kabar kalau orang tersayang terkena virus corona bagai mimpi buruk di siang hari yang menjadi nyata. Sebagai orang terdekat yang tinggal bersamanya, kamu harus membantunya untuk bangkit melawan virus corona yang menyerang dirinya, Bela. Jangan biarkan ia berjuang sendiri. Kehadiranmu dapat membuatnya merasa lebih baik. Bantuanmu untuk merawatnya merupakan pertolongan berharga di masa-masa sulit ini. Ikuti 8 tips dan cara ini untuk merawat orang tersayang yang mengalami gejala infeksi COVID-19. Semoga orang tersayang sembuh dan kamu pun nggak terkena penyebaran virus itu darinya.
Baca Juga :