Menjadi seorang ibu tunggal yang membesarkan sang buah hati tanpa figur ayah, merupakan sebuah tantangan bagi siapapun yang mengalaminya. Kekhawatiran dan keraguan terhadap kemampuan diri sendiri, kerap menghantui pikiran.
Seperti sosok seorang ibu tunggal sekaligus seorang musisi dan zumba instructor dan zumba ambassador, Denada, yang harus menemani anaknya melewati masa-masa sulit melawan penyakit kanker. Ia berbagi sederetan pengalaman sulit yang dialaminya menjadi seorang ibu tunggal.
Sukar berbagi kisah sedih dengan sekelilingnya
Prioritas Denada ia tuangkan semuanya untuk buah hatinya, Aisyah. Ia memastikan bahwa Aisyah sebagai seorang anak terpenuhi secara mental dan fisik di tengah situasi berat yang harus dijalaninya. Setiap dukungan diberikan untuk meminimalkan kebingungan atau penolakan Aisyah terhadap situasinya.
Perjalanan ini pun tidak mudah bagi dirinya. Meskipun melalui masa-masa sulit, ia menyadari bahwa dirinya merupakan seseorang yang suka menyimpan dan memendam perasaan. Sukar bagi dirinya untuk menerima sebuah fakta bahwa lingkaran terdekatnya ikut merasa sedih jika ia bercerita.
Things don't always go as planned
Denada merupakan sosok ibu yang merencanakan segala sesuatu dengan baik. Layaknya seorang ibu, ia mempersiapkan berbagai perencanaan indah untuk masa depan anaknya. Namun, di balik cobaan yang ia hadapi, ia sadar bahwa manusia hanya bisa berencana dan Tuhan yang melaksanakan segalanya.
Menurut Denada yang terinspirasi dari ucapan ibunya, cobaan betubi-tubi bisa terjadi pada siapapun, tapi kita harus belajar mengatasinya dengan berikhlas terhadap apapun yang terjadi dan percaya terhadap rencana Tuhan di masa depan.
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah bersyukur dan percaya terhadap rencana Tuhan? Simak kisah inspiratif Denada secara lengkap di Instagram Popbela atau di link di bawah ini.