7 Penyebab Pernikahan Dini, Mulai dari Ekonomi hingga Budaya

Paparan konten negatif merupakan salah satunya

Fenomena pernikahan dini atau pernikahan yang terjadi di antara pasangan yang berusia di bawah 19 tahun nyatanya masih terus terjadi di Indonesia. Walaupun sudah ada peraturan tertulis yang menetapkan batasan usia minimal bagi laki-laki maupun perempuan untuk menikah, namun praktik perkawinan anak masih saja terjadi. Padahal, pernikahan di usia dini mengakibatkan berbagai dampak negatif, mulai dari aspek kesehatan, hingga ekonomi.

Kira-kira, mengapa pernikahan dini bisa terus terjadi, ya?

Untuk menjawabnya, simak 7 penyebab pernikahan dini berikut ini, Bela.

1. Kesulitan ekonomi keluarga

Yang pertama, faktor ekonomi disebut menjadi penyebab utama terjadinya pernikahan yang dilakukan di usia dini. Beberapa orang tua menganggap bahwa dengan menikahkan anaknya (terutama anak perempuan) di usia yang sangat muda dapat meringankan beban ekonomi mereka. 

Sayangnya, hal ini rentan menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti putus sekolah, kehamilan yang tidak terencana maupun keguguran saat hamil akibat organ reproduksi yang belum berkembang sepenuhnya, hingga risiko kesehatan mental yang terganggu.

2. Budaya yang berlaku di masyarakat

  • Share Artikel

TOPIC