Semua pengantin baru, pada umumnya tentu menginginkan menikmati indahnya bulan madu. Namun sayangnya, tak semua pasangan benar-benar mampu untuk merealisasikannya. Ada banyak faktor yang mampir menjadi alasan, yang paling sering adalah perkara finansial dan kesibukan pekerjaan.
Apa kamu juga menggunakan salah satu alasan tersebut untuk menunda bulan madu setelah menikah nanti, Bela? Jika nggak, kamu patut pertimbangkan keuntungan-keuntungan menyegerakan bulan madu setelah menikah ini!
1. Sebuah awal yang manis untuk pernikahan
classicbrideblog.com/Kelly SauerPasangan yang langsung melaksanakan bulan madu biasanya karena nggak ingin memotong kebahagiaan. Pergi ke tempat yang baru, menghabiskan waktu bersama pasangan sebanyak mungkin lalu kembali dengan pikiran segar sebagai pengantin baru yang siap memulai lembaran baru dalam hidup.
2. Bisa jadi pula sebagai sebuah penghematan
wallcandyco.comBanyak pasangan menunda pergi berbulan madu dengan alasan menunggu waktu untuk menabung. Namun percayalah, pergi berbulan madu lebih cepat justru akan menghemat biaya. Cara ini sangat ampuh terutama untuk pengantin yang menggelar pesta pernikahannya di luar kota. Belum lagi kalau kamu mendapat diskon-diskon spesial paket bulan madu dari vendor.
3. Bisa melatih kepekaan diri terhadap pasangan
jetfeteblog.comSaat berbulan madu, kamu akan dituntut fokus terhadap pasangan tanpa memikirkan hal-hal lain yang mengganggu konsentrasi. Semakin intim hubungan saat bulan madu, maka semakin peka pulalah kamu terhadap apa yang dirasakan pasangan. Bukankah jika kalian peka, hubungan harmonis pun akan lebih mudah tercipta?
4. Sebuah relaksasi yang ampuh setelah berbagai kerumitan jelang pernikahan
pinterest.comMelakukan bulan madu bisa membuat pasangan mendapatkan waktu untuk melakukan relaksasi setelah pusing, kelelahan, atau bahkan stres selama mempersiapkan acara pernikahan. Ini waktu yang sangat tepat untuk memanjakan diri bersama pasangan, Bela!
5. Tubuhmu pun akan menjadi lebih segar
bridestory.comKebanyakan pasangan memilih destinasi bulan madu dengan melibatkan kegiatan fisik bersama di alam terbuka. Dengan bersepeda bersama di hutan pinus misalnya, atau menyusuri tepian pantai atau berjalan kaki menyusuri lokasi perbukitan. Hal-hal macam ini nggak akan kamu dapatkan jika hanya mementingkan rutinitas pekerjaan.
Jadi, apa kamu masih mau mengesampingkan 'ritual' bulan madu dengan alasan padatnya pekerjaan? Jika alasannya adalah soal finansial, bukankah anggaran atau budget dan destinasi bisa disesuaikan? Lebih baik jangan ditunda ya, Bela!
