Tak bisa dipungkiri, Ramadan tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sejak pandemi COVID-19 dan peraturan pembatasan sosial, otomatis kegiatan sehari-hari kita berubah, karena harus berada di rumah saja.
Hal serupa dirasakan oleh Dhini Aminarti yang menyempatkan diri berbincang-bincang bersama Popbela di acara "Sore Cerah (sore-sore cerita penuh hikmah)" yang diadakan secara live di Instagram, Senin (04/05/2020). Acara "Sore Cerah" ini merupakan bagian dari program Popbela selama Ramadan untuk menemani para pembaca Popbela selama bulan Ramadan.
Buat yang ketinggalan, simak saja, yuk, cerita Dhini Aminarti seputar Ramadan tahun ini, yang menurutnya adalah Ramadan terindah.
Lebih punya waktu berkualitas bareng suami
Selama masa pandemi dan memaksa semua orang untuk tetap #dirumahaja, Dhini mengaku dirinya menjadi punya lebih banyak waktu berkualitas dengan suami. Meskipun menurutnya, sehari-hari pun saat tidak pandemi, Dhini dan Dimas Seto benar-benar tak terpisahkan.
"Lebih banyak waktu ngobrol bersama suami, melakukan olahraga bersama. Aku, tuh, benar-benar di rumah terus, keluar kalau hanya untuk olahraga, bahkan aku juga nggak keluar untuk belanja," ungkapnya.
Ketika ditanya pernahkah berselisih dengan Dimas, Dhini mengatakan yang namanya perselisihan antara suami-istri tentu ada.
"Tapi kita harus bisa sama-sama meredam emosi. Saya tahu cerita katanya di China, perceraian jadi meningkat sejak karantina. Tapi, ya, itu, begitu berselisih, banyak-banyak istighfar aja," ujar Dhini.
Tetap menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan
"Awalnya bingung, sih, kayak mau ngapain. Tapi lama-kelamaan banyak juga kegiatan yang bisa aku lakuin di rumah. Kalau orang-orang bilang bosan di rumah, aku nggak ngerasain itu. Aku nikmati aja, soalnya, dan berusaha melihat hikmah dari semua ini," ujar Dhini.
"Sebelum bulan Ramadan ini, kegiatan aku banyak di seputar bisnis aku, misalnya aku foto-foto produk, barang-barang yang mau dijual. Tapi bulan Ramadan ini berubah lagi. Target aku lebih banyak ngajinya, dengerin kajian-kajian online, tadarus, dan lainnya."
Selain itu, Dhini yang tergabung dalam Kajian Musawarah, juga aktif dalam kegiatan amal, khususnya untuk membantu tenaga medis di tengah pandemi COVID-19.
"Kita memang saat ini fokus pada kegiatan amal COVID-19, membagikan APD untuk tenaga medis, sembako, dan juga bagi-bagi masker," tuturnya.
Cara Dhini mengusir rasa rindu pada ibu dan teman-temannya
Sejak pemerintah menerapkan PSBB, Dhini mengaku satu hal yang paling dirindukannya adalah bertemu dengan ibunda.
"Aku ngerasain sedih banget, karena nggak bisa ketemu mama sejak wabah ini. Untung aja ada teknologi, jadi tiap hari aku video call sama mama."
Teknologi juga sangat berguna bagi Dhini untuk tetap menjaga tali silaturahmi dengan teman-teman dekatnya.
"Salah satu cara yang pernah aku coba adalah mengirimkan teman-teman makanan yang sama, lalu kita video call sambil makan bersama. Jadi seakan-akan kita lagi makan bareng, deh, walaupun berjauhan."
Pentingnya lingkungan pertemanan bagi Dhini
Lingkungan pertemanan juga menjadi hal penting dalam hidup Dhini, terutama saat dia memutuskan untuk berhijab pada 2014 lalu.
"Aku percaya teman itu penting banget. Kita harus mendekatkan diri dengan teman-teman yang baik, supaya kita ketularan baiknya juga," kata Dhini yang mengaku terinspirasi oleh teman-temannya yang lebih dulu berhijab.
Bicara soal tips Istiqomah, Dhini mengaku dirinya selalu mencoba untuk terus belajar.
"Jangan pernah bosan datang ke majelis ilmu, di saat kita nge-drop lalu kita datang ke majelis ilmu, biasanya naik lagi tingkat keimanan kita nantinya. Cari teman yang memang bisa membawa kita ke arah kebaikan. Teman itu penting banget bagi aku, agar kita bisa saling mengingatkan. Selain itu, jangan lupa berdoa sama Allah supaya kita selalu diberi keistiqomahan."
Alasan Dhini menyebut Ramadan tahun ini adalah Ramadan Terindah
Dhini juga sempat menyebut, mungkin Ramadan tahun ini menjadi Ramadan terindah di kehidupannya. Jika Ramadan tahun-tahun sebelumnya, dia selalu merasa punya banyak kesibukan yang menyita waktu, kini ketika lebih banyak waktu di rumah, pada akhirnya dia merasa punya lebih banyak waktu untuk fokus beribadah.
"Aku selalu berpikir, ini mungkin Ramadan terindah dalam kehidupan aku. Kalau dulu diajak itikaf, aku selalu ada alasan, aduh besok kerja atau syuting. Tapi sekarang kita harus di rumah aja dan nggak bisa ke mana-mana, sehingga itu jadi nilai plus buat aku untuk memaksimalkan ibadah."
"Walaupun sedihnya, yah, nggak bisa tarawih berjamaah di masjid, nggak bisa itikaf di masjid, tapi, ya, tetap dinikmati aja, dijalani aja."
Cara memaksimalkan ibadah di mata Dhini
"Ramadan itu bagi aku momennya sebentar banget, ya, menurut aku. Ini saat di mana kita harus meningkatkan semuanya, ya ibadahnya, ya sedekahnya. Kalau kita sudah melewati 11 bulan gitu-gitu aja, masa Ramadan juga gitu-gitu aja juga?"
"Ini juga menjadi pengingat aku sendiri, ya, di Ramadan yang spesial ini, kita harus lebih banyak melakukan kebaikan, tadarusnya jangan lupa, khatam Al-Quran juga. Sedangkan kalau melihat kajian, sekarang banyak, kok, di YouTube, jadi nggak bisa beralasan lagi," tuturnya.
"Semua orang pasti mengalami ini, cuma kita harus punya keyakinan pada Allah. Yakin bahwa di saat ada kesulitan, pasti ada kemudahan. Kita harus berbaik sangka pada Allah. Jika dulu kita merasa jauh dengan-Nya, maka kini saatnya kita mendekatkan diri."
Nah, gimana, Bela, semoga menginspirasi kita untuk lebih banyak beribadah, ya, di Bulan Suci Ramadan ini.