Dalam kehidupan pernikahan, kamu sering sekali menemukan hubungan-hubungan yang nggak harmonis? Jelas saja karena hampir semua pernikahan akan mendapatkan ujian-ujian mereka. Kalau pacaran saja bisa bertengkar bagaimana dengan pernikahan. Kamu akan bersama dengan orang yang sama untuk menghabiskan seluruh hidup kamu. Nah, kamu perlu mempersiapkan diri nih, Bela, karena permasalahan ini adalah masalah yang biasanya muncul dalam pernikahan seseorang.
Dalam pernikahan, kadang masalah akan datang dari aspek mana pun. Kadang permasalahan akan datang dari masing-masing individunya sendiri. Bisa jadi ada titik di mana tahap kehidupan kamu dan pasangan di posisi yang berbeda. Mungkin saat ini ada yang sedang merasa di atas dan pasangannya berada di titik sebaliknya. Fase tiap kehidupan orang kadang berbeda-beda. Hal seperti ini, perbedaan yang akan menimbulkan masalah-masalah yang membuat pemikiran-pemikiran yang berbeda saat mengutarakan sebuah pendapat.
Ketika sudah dalam ranah pernikahan, permasalahan yang muncul bisa membuat kondisi pikiran kita menjadi stres. Kadang stres itu bisa membuat seseorang menjadi lebih emosional dari biasanya karena menahan beban sesuatu. Stres bisa muncul dari pekerjaan, lingkungan, atau bahkan dari suasana keluarganya sendiri. Sehingga stres ini bisa jadi pemicu masalah yang akan timbul di rumah tangga yang dijalani.
Di sebuah pernikahan, setiap individu akan memiliki masa lalu yang berbeda-beda. Mungkin salah satu atau keduanya memiliki trauma pada sesuatu maka akan sangat berpengaruh terhadap hubungan yang akan dijalani. Misal, ketika dia pernah mengalami sesuatu yang buruk di suatu kondisi, apabila kondisi itu terulang, itu akan menimbulkan trauma-trauma yang membuat seseorang menjadi lebih emosional karena dia memiliki memori yang nggak menyenangkan. Jika hal ini terjadi, maka akan memicu sebuah pertengkaran dalam rumah tangga.
Hidup bersama orang yang sama setiap hari dengan waktu yang lama akan membuat kamu dan pasangan berada pada titik bosan. Ketika bosan itu datang, kadang sikap atau perlakuan yang tunjukkan akan terpengaruh. Bagaimana cara merespons hal-hal yang berhubungan dengan hubungan kamu akan juga berbeda karena rasa bosan. Salah satunya akan merasa cemas dan akan menimbulkan sebuah masalah-masalah baru.
Saat kamu menikah dengan seseorang, kamu akan merasa memiliki pasanganmu sehingga wajar-wajar saja ketika kamu atau pasangan merasa cemburu di beberapa situasi. Tapi kalau hal ini terlalu berlebihan, bisa-bisa kehidupan hubunganmu malah akan menghadapi pertengkaran terus-menerus hanya karena masalah-masalah kecil. Bahkan rasa cemburu bisa melangkahi hubungan privasi yang benar-benar pribadi. Kalau hal ini sampai terjadi, emosi kamu dan pasangan bisa terkuras dan pada akhirnya kalian merasa lelah dengan pernikahan ini.
Di satu sisi, menikah itu memang mudah. Asalkan syarat-syarat sahnya terpenuhi, maka pernikahan seharusnya bukan dipandang sebagai sesuatu yang membebani. Namun di sisi lain, kamu dan pasangan juga perlu mempersiapkan mental untuk menghadapi kenyataan setelah menikah karena pernikahan nggak melulu seindah yang dibayangkan. Jadi, apakah kamu sudah siap menikah, Bela?