Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mitos Pernikahan Anak Pertama dan Anak Pertama, Nggak Harmonis?

Dipercaya menimbulkan banyak konflik

Astri Amalia
Astri Amalia

Banyak orang yang masih memegang kepercayaan erat mengenai mitos tentang pernikahan. Salah satunya yakni mitos pernikahan anak pertama dan anak pertama. Banyak yang beranggapan bahwa sebaiknya seseorang yang lahir sebagai anak pertama, tidak menikah dengan pasangannya yang juga anak pertama. Sebab, dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di dalam pernikahan.

Kira-kira, apa saja mitos di baliknya? Untuk menjawab rasa penasaranmu, cus, langsung simak uraian informasinya berikut ini!

Mitos pertama: hubungan pernikahan akan dipenuhi konflik

Freepik.com/cookie_studio

Banyak yang beranggapan bahwa pernikahan yang terjadi di antara anak pertama dan anak pertama akan menciptakan hubungan pernikahan yang penuh dengan konflik. Penyebab utamanya disebut karena keduanya memiliki kesamaan karakter.

Yes, sebagai anak pertama, biasanya tiap pasangan akan menemukan beberapa karakter yang sangat mirip satu sama lain. Seperti halnya, punya kepribadian yang kuat dan keras kepala. Terbayang, kan kalau kamu dan pasangan sama-sama keras kepala dalam pernikahan?

Di samping itu, mereka juga bakal sangat kesulitan dalam menerima pendapat satu sama lain. Sebab, diyakini bahwa anak pertama sudah terbiasa untuk mempunyai pendapatnya sendiri, serta tahu apa yang mesti dilakukan dalam hidupnya.

Alhasil, saat pasangannya memberikan pendapat, egonya akan mengambil kendali dan sulit untuk berkompromi. Jadinya, rentan bagi pasangannya untuk merasa tidak didengarkan dan dihargai.

Mitos kedua: mendapat kesulitan dari aspek finansial

Freepik.com/tirachardz

Mitosnya, ketika anak pertama menikahi pasangannya yang juga anak pertama, maka pernikahan mereka bakal dilanda kesulitan dari segi finansial, Bela. Rezeki rasanya sulit sekali untuk didapatkan. Hal ini dianggap bakal memantik konflik di dalam pernikahan.

Mitos ketiga: banyak mengalami kesialan

Freepik.com/tirachardz

Selanjutnya, pernikahan di antara anak pertama disebut akan mengakibatkan banyak kesialan di dalam hidup mereka. Dipercaya akan ada saja hal-hal tak terduga yang membuat mereka jadi merasa kesulitan.

Mitos keempat: kurangnya kecocokan dengan mertua

Freepik.com/teksomolika

Yang keempat, pernikahan anak pertama dengan anak pertama akan menimbulkan ketidakcocokan dengan mertua. Mungkin itu sering berselisih paham, mertua yang kerap ikut campur dalam hubungan rumah tangga, ataupun mertua yang sering kali mempunyai persepsi buruk tentang menantunya. Hal ini barang tentu dapat menciptakan masalah baru di dalam pernikahan.

Bagaimana untuk menyikapi mitos tersebut?

Freepik.com/freepik

Kendati banyak yang memercayai tentang mitos yang telah dijelaskan sebelumnya, namun tentu saja hal ini tidak dapat dipastikan kebenarannya, mengingat tidak ada penelitian ilmiah yang mendasari kepercayaan tersebut.

Oleh karenanya, apabila kamu dan pasangan sama-sama anak pertama dan sedang merencanakan pernikahan, tidak perlu merasa takut bahwa rumah tanggamu akan dipenuhi dengan permasalahan di masa depan, ya. Asalkan tahu tips untuk membangun rumah tangga yang harmonis, niscaya nggak ada hal yang perlu kamu khawatirkan, deh.

Berikut tips rumah tangga harmonis.

1. Bangun komunikasi yang terbuka dengan pasangan

Freepik.com/freepik

Komunikasi merupakan sebuah fondasi dalam hubungan apa pun, terlebih pernikahan. Jika komunikasi yang terjalin di antara pasangan itu buruk, maka otomatis akan berdampak buruk pula kepada rumah tangganya.

Karena itulah, penting bagi kamu dan pasangan untuk belajar berkomunikasi secara jujur dan terbuka. Mulailah untuk mengungkapkan perasaan terdalam satu sama lain, tetapkan batasan yang sehat, serta latih diri untuk menghargai pendapat yang diberikan pasangan, walaupun kamu tidak menyetujuinya.

2. Jadilah pendengar yang baik

Freepik.com/freepik

Selanjutnya, ketika pasangan tengah menyampaikan pendapat maupun unek-uneknya, cobalah untuk mendengarkannya dengan baik. Kamu juga bisa memberikan validasi terhadap apa yang ia rasakan maupun alami. Hindari memotong pembicarannya, maupun sibuk bermain ponsel saat mendengarkannya.

3. Luangkan waktu untuk berkencan

Freepik.com/freepik

Ketika telah menikah, terkadang banyak pasangan yang kesulitan untuk menyempatkan diri untuk pergi berkencan, seperti yang mereka lakukan di masa pacaran. Meskipun tinggal di rumah yang sama dan bertemu setiap saat, namun menghabiskan waktu berduaan untuk melakukan hal-hal menyenangkan tentu merupakan pengalaman yang berbeda.

Sehingga, coba, deh jadwalkan hari di mana kamu dan pasangan pergi berkencan. Entah itu pergi ke taman, nonton film di bioskop, pergi ke kafe yang baru saja dibuka, maupun hal lainnya.

4. Saling memaafkan dan belajar dari kesalahan

Freepik.com/freepik

Dalam pernikahan, tentu akan ada saja situasi di mana kamu ataupun pasangan berbuat kesalahan kepada satu sama lain. Daripada fokus melindungi ego masing-masing dan menyalahkan balik, hal yang perlu dilakukan tentu saja dengan belajar untuk saling memaafkan. Kemudian, jadikanlah kesalahan yang telah diperbuat sebagai pelajaran berharga di dalam hubungan pernikahanmu.

Itulah beberapa hal mengenai mitos pernikahan anak pertama dengan anak pertama. Gimana, Bela, kamu tim yang mempercayainya, atau yang tidak, nih?

IDN Channels

Latest from Married