Ketika berkenalan dengan orang baru, biasanya kita berusaha mencari kesamaan dengan orang tersebut. Kesamaan itu bisa membuka topik obrolan dan tentu saja menjadi penentu apakah perkenalan itu akan berlanjut ke jenjang yang lebih jauh.
Dalam Instagram Live Popbela #NgabuburitBarengTinder: Get your Ramadhan Sport Buddy, Jumat (22/4/2022), relationship expert Inez Kristanti dan YouTuber Pijeh Laissti, berbagi cerita seputar korelasi antara olahraga dengan mencari pasangan.
Perbedaan minat bisa jadi saling mengisi
Setiap orang tentunya memiliki kriteria sendiri saat mencari pasangan. Misalnya, punya hobi yang sama, minat yang serupa, nyambung saat mengobrol, dan lain sebagainya. Namun, bukan berarti kita harus 100 persen cocok dengan pasangan. Karena bagaimana pun, adanya perbedaan antara pasangan justru bisa saling melengkapi satu sama lain.
Hal itu juga yang dialami oleh YouTuber, Pijeh Laissti. Ia mengungkapkan kalau ia dan sang suami ternyata memiliki kesukaan yang berbeda, terutama soal olahraga. Pijeh lebih suka olahraga HIIT untuk mengencangkan otot, sementara suaminya lebih suka olahraga yang berbasis permainan, seperti tenis.
"Interest itu bukan yang utama karena justru ketidaksamaan itu bisa saling mengisi satu sama lain. Soal cocok kan nggak selalu harus semuanya sama. Yang utama cocok sama kita, kalo ada yg sama, bagus, itu bonus. Tapi kalau nggak sama, ya, jadi lebih colorful aja karena nanti aku akan ikutin minat dia, dan dia juga akan aku ajak untuk ikutin minat aku," tutur Pijeh.
Bisa termotivasi jadi lebih baik
Sementara itu, relationship expert, Inez Kristanti, mengungkapkan bahwa berkenalan dengan seseorang yang memiliki minat yang sama dengan kita memiliki poin plus sendiri. Namun, jika ternyata kita nggak suka berolahraga, tapi justru bertemu dengan orang yang minat di bidang tersebut, ini akan menjadi benefit tersendiri untuk kita, Bela. Pasalnya, kita jadi ikut terbawa dengan gaya hidupnya yang sehat.
"Sebenarnya penting nggak kalau kita suka olahraga, tapi kita juga harus sama yang suka olahraga? Somehow gue lihat kalau misalkan dating sama orang yang suka olahraga, dia punya gaya hidup sehat, lama-lama kita jadi malu nggak, sih? Jadi ingin ikutan sehat. Terpicu untuk belajar jaga tubuh juga. Nggak perlu terbebani juga, misalnya dia atlet, terus kita ingin jadi atlet juga. Kalau kita nggak bisa kayak gitu ya nggak apa-apa, at least kita ngerjain buat diri sendiri," beber Inez.
Olahraga bisa tunjukkan sifat asli pasangan atau gebetan
Olahraga juga bisa jadi salah satu aktivitas yang menyenangkan, bahkan dapat membuat kita mengenal karakter pasangan atau gebetan lebih jauh. Sebab, saat olahraga kita akan menjadi diri sendiri. Kita bisa melihat bagaimana reaksinya saat melihat kita berkeringat dan makeup di wajah hilang.
Selain itu, kita juga bisa melihat bagaimana caranya mengatasi kondisi tertentu, misalnya ketika kita lelah atau mengalami cedera, apa yang akan dia lakukan saat itu.
"Olahraga bareng pasangan atau gebetan ini adalah good idea, karena selain bisa eksplor minatnya dia, tapi kita juga bisa punya kegiatan baru. Bisa juga lihat orangnya gimana, apakah dia kompetitif apa enggak. Bisa kelihatan juga dia bisa nerima kita apa enggak saat ada di situasi-situasi di mana kita nggak dalam kondisi teroke, misalnya kita cedera. Ini juga bisa jadi cara ngetes untuk orang yang lagi dekat sama kita," jelas Inez.
Cara mengajak pasangan untuk mau olahraga
Lantas, bagaimana cara mengajak pasangan agar mau olahraga bersama? Menurut Pijeh, caranya adalah dengan bergantian. Karena ia dan suaminya memiliki minat yang berbeda dalam olahraga, maka ia pun memilih bergantian melakukan olahraga sesuai keinginan satu sama lain.
"Dia kan sukanya tenis, aku nggak begitu suka. Akhirnya gantian, aku tennis bareng dia, terus nanti dia ikut aku olahraga HIIT. Dia sebelum main tenis nggak pernah olahraga banget. Sempat aku ajak sekali, terus kita tenis. Dia ngerasain ternyata mood-nya enak banget setelah tenis. Yaudah kita rajin tenis, tapi abis itu kita juga HIIT. Akhirnya dia mau dan hasilnya bagus. Kita ngerasain dampak positifnya jadi ngelakuinnya dengan sukarela," cerita Pijeh.
Sementara itu, Inez mengatakan bahwa ada trik tersendiri untuk mengajak pasangan olahraga bersama. Yang terpenting adalah bagaimana mengomunikasikannya dengan bahasa yang baik. Berikan motivasi, bukannya justru menjatuhkan rasa percaya dirinya.
"Yang terpenting adalah bagaimana caranya kita mengajak dia. Kalau bilang, 'Beb, kurusin dong, olahraga dong', itu udah bikin kita insecure duluan. Itu bukan cara yang recommended untuk ajak pasangan olahraga. Mungkin lebih kayak, 'Eh, coba yuk kita obrolin ketika udah nikah inginnya hidupnya kayak gimana sih, aktivitasnya gimana, dll". Itu semua kan butuh tubuh yang sehat, jadi kita kayak butuh work on it, deh. Dibuat jadi goals bersama, tapi bukan dengan menjatuhkan satu sama lain," kata Inez.
Koneksi atau hubungan bisa ditemukan di mana saja, termasuk lewat Tinder, yang merupakan aplikasi social discovery. Tinder pun kini memperkenalkan Trust & Safety, sebagai bagian dari Tinder Explore, yang memungkinkan kamu untuk mengautentikasi diri melalui serangkaian foto profil yang diunggah secara real-time untuk dibandingkan dengan foto profil yang sudah ada menggunakan teknologi human-assisted AI.