Dalam hubungan, nggak akan bisa kamu cocok 100% dengan pasanganmu. Bisa saja kamu menyukai hal yang kamu sukai, sedangkan pasanganmu tidak atau malah sebaliknya. Hal yang bisa kamu lakukan dan pasanganmu adalah saling berkompromi.
Terkadang ada suatu ketidakcocokan, kekhawatiran, bahkan keraguan dengan pasanganmu. Adanya hal ini nggak bisa kamu abaikan karena bisa mengindikasi masalah seiringnya waktu. Beberapa konflik akan timbul setelah kamu dan pasangan berumah tangga.
Alih-alih bisa menyelesaikan, hal-hal ini nggak boleh kamu abaikan dalam hubungan.
1. Ketidakjujuran
Jika pasanganmu terus-menerus melakukan kebohongan padamu, ini adalah sesuatu yang nggak bisa kamu anggap enteng. Kejujuran merupakan pondasi dalam hubungan, ketika seseorang nggak jujur itu akan mempengaruhi masa depanmu bersama dia ke depannya.
Beri pengertian kepadanya bahwa keterbukaan dalam hubungan itu sangat penting.
2. Tingkat daya tarik
Mungkin daya tarik bisa dikaitkan dengan fisik dan pembawaan pasanganmu dalam hubungan. Setelah kamu melakukan bulan madu setelah menikah, itulah kehidupan sebenarnya, di mana kamu menghabiskan waktu-waktumu dengan pasanganmu.
Oleh karena itu dari sekarang, kamu harus bisa menjaga dan membangun daya tarik antara kamu dan pasangan. Jika itu berkurang hari demi hari, ini yang harusnya kamu pertanyakan padanya.
3. Tujuan masa depan yang nggak jelas
Penting bagimu untuk bertanya rencana masa depan ke pasanganmu. Apakah itu juga sejalan dengan apa yang kamu rencanakan atau nggak. Ketika sama, kamu dan dia bisa membangun visi dan misi yang selaras
Akan tetapi, jika berbeda dan pasanganmu nggak punya rencana yang cukup mantap, ini merupakan hal yang serius. Banyak pasangan yang sudah merasa cocok, tetapi tujuan hidup nggak sejalan. Usahakan dulu untuk berkompromi satu sama lain untuk membicarakannya.
4. Memiliki nilai dasar yang berbeda
Setiap orang mempunyai nilai yang mendasar masing-masing, hal inilah yang menentukan cara seseorang bertindak dalam hidupnya. Salah satu contohnya ketika pasanganmu menempatkan nilai kerja yang lebih daripada keluarga.
Walaupun setiap orang berbeda, kamu dan pasanganmu bisa mengevaluasi apakah ini akan menimbulkan masalah di jangka panjang.
5. Melemahkanmu
Kamu nggak bisa membiarkannya memandang kamu lemah dan kamu selalu di bawahnya. Ini termasuk toxic relationship, lho, Bela. Terkadang statement-nya nggak secara langsung dan terdengar halus tapi menohok. Namun jika dibiarkan dia akan merasa dirinya selalu lebih berkuasa terhadapmu.
Ini merupakan awal dari pelecehan emosional. Hubungan yang sehat adalah ketika satu sama lain bisa memotivasi dan membuat masing-masing lebih maju, bukan malah membuat satu pihak merasa dijatuhkan.
Lalu bagaimana jika ada beberapa indikasi masalah ini di dalam hubunganmu, Bela? Hal terpenting adalah pikirkan baik-baik kembali hubunganmu dan dampaknya bagi dirimu sendiri. Jika kamu merasa hubungan tersebut tidak membuatmu menjadi orang yang lebih baik, jangan ragu untuk membuat keputusan untuk meninggalkannya.