Ayat Larangan Menikah Beda Agama dalam Islam

Dilarang secara tegas

Pernikahan beda agama di dalam Islam adalah hal yang dilarang. Namun, fenomena ini bukanlah hal yang baru, melainkan telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Seperti halnya pernikahan putri pertama Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah, yakni Sayyidah Zainab RA, dengan Abul Ash bin ar-Rabi’ yang merupakan seorang kafir Quraisy.

Mengutip laman NU, pernikahan tersebut ternyata terjadi sebelum wahyu larangan menikah beda agama turun. Setelahnya pun, ketika Sayyidah Zainab telah lebih dahulu memeluk Islam, Abul Ash bin ar-Rabi’ baru mengucap dua kalimat syahadat pada tahun ke-8. Rasulullah SAW pada akhirnya menikahkan mereka kembali, karena berdasarkan wahyu yang diterimanya, pernikahan keduanya terdahulu dianggap batal.

Wahyu terkait larangan beda agama ini tercantum secara jelas di dalam Al-Qur'an, yakni dalam Surat Al-Mumtahanah ayat 10. Selain itu, ada pula ayat larangan menikah beda agama lainnya sebagai berikut.

1. Al-Baqarah ayat 221

Di dalam surat Al-Baqarah ayat 221, Allah SWT secara jelas melarang seorang muslim mengawini perempuan musyrik, kecuali kalau mereka telah beriman. Berikut penggalan ayatnya:

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكٰتِ حَتّٰى يُؤْمِنَّ ۗ وَلَاَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكَةٍ وَّلَوْ اَعْجَبَتْكُمْ ۚ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَتّٰى يُؤْمِنُوْا ۗ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْ ۗ اُولٰۤىِٕكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّارِ ۖ وَاللّٰهُ يَدْعُوْٓا اِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِاِذْنِهٖۚ وَيُبَيِّنُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ࣖ ٢٢١

Wa lâ tangkiḫul-musyrikâti ḫattâ yu'minn, wa la'amatum mu'minatun khairum mim musyrikatiw walau a‘jabatkum, wa lâ tungkiḫul-musyrikîna ḫattâ yu'minû, wa la‘abdum mu'minun khairum mim musyrikiw walau a‘jabakum, ulâ'ika yad‘ûna ilan-nâri wallâhu yad‘û ilal-jannati wal-maghfirati bi'idznih, wa yubayyinu âyâtihî lin-nâsi la‘allahum yatadzakkarûn

Artinya: 

"Janganlah kamu menikahi perempuan musyrik hingga mereka beriman! Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik, meskipun dia menarik hatimu. Jangan pula kamu menikahkan laki-laki musyrik (dengan perempuan yang beriman) hingga mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran."

2. Al-Mumtahanah ayat 10

  • Share Artikel

TOPIC