Ketika kita terlalu terfokus pada satu hal, itu bisa menciptakan sikap yang mengarah pada obsesif. Jika sudah begitu, akan sulit bagi diri kita memisahkan mana yang seharusnya diutamakan dan mana yang bisa diabaikan, seperti obsesif dalam hubungan.
Saat kamu terlalu terobsesi pada pasangan atau hubunganmu sendiri, kamu akan cenderung mengabaikan kebutuhan penting lainnya, sekalipun itu kebutuhan dirimu sendiri. Sayangnya, kamu tidak akan menyadari bahwa yang kamu lakukan itu berbahaya karena menganggap itu adalah bagian dari pembuktian cinta.
Daripada terjebak semakin jauh, lebih baik kenali 6 red flags yang menandakan kamu terlalu terobsesi dengan hubungan berikut ini yang sudah Popbela rangkum dari lama Elite Daily.
1. Duniamu hanya berputar di sekitar pasangan
Adalah hal yang normal untuk memikirkan pasangan sepanjang hari. Sebab, biar bagaimanapun juga, dia adalah bagian besar dari hidup kita.
Akan tetapi, ketika kamu mencapai titik di mana kamu begitu fokus pada dirinya sehingga segala sesuatu yang terjadi di duniamu berhubungan dengan mereka, maka kamu sedang menuju ke wilayah obsesif.
Diana Dorell, seorang pelatih kencan dan penulis The Dating Mirror: Trust Again, Love Again, setuju bahwa ketika memikirkan pasangan sudah mengganggu pekerjaan dan kehidupan pribadimu, inilah saatnya untuk menarik rem darurat pada hubungan tersebut.
Misalnya, jika kamu tidak dapat fokus di tempat kerja karena kamu terus-menerus bertanya-tanya apakah si dia merindukanmu atau tidak, atau kamu mulai menghindari teman dan keluarga dan meninggalkan segalanya untuk menerima telepon dari pasanganmu, itu sudah terlalu jauh dan jelas sangat menganggu.
2. Kesejahteraan emosionalmu tergantung pada suasana hati pasangan
Perasaan seseorang itu adalah milik diri mereka sendiri. Maka, ketika rasa bahagia atau sedih yang kamu miliki bergantung pada emosi pasanganmu, itu sudah menjadi satu tanda bahwa kamu terlalu terobsesi dengan hubunganmu.
Ada atau tidak adanya pasangan, kamu harusnya bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri. Kehadiran pasangan hanyalah penyempurna kesejahteraan emosionalmu, bukan fondasi utamanya.
3. Kamu selalu merasakan roller coaster emosi
Tanda lain kamu terobsesi dengan hubunganmu adalah emosi kamu menjadi tidak menentu dan tidak dapat diprediksi.
Seorang pakar hubungan di NYC, Susan Winter, mengatakan bahwa, “obsesi mengalami pasang surut yang liar. Satu menit kamu berada di puncak dunia, dan menit berikutnya kamu putus asa bertanya-tanya apakah kekasihmu masih mencintaimu."
Salah satu tanda obsesi yang jelas adalah melihat perubahan emosional yang ekstrem dalam dirimu, karena "pasangan kita telah memperoleh status yang lebih tinggi dalam hidup kita," kata Winter. "Ini membuang pemikiran rasional kita."
4. Kebutuhan pasanganmu selalu lebih besar darimu
Saat kita mencintai dan menyayangi seseorang, rasanya wajar jika kita selalu berupaya untuk membuat mereka bahagia dan merasa tercukupi. Namun, jika kadarnya berlebihan, sampai-sampai mendahulukan kebutuhan mereka di atas kebutuhan dan keinginan dirimu sendiri, maka itu bisa sangat berbahaya. Itu bukan cinta melainkan bisa mengarah pada obsesi.
Jika kamu terus-menerus menjadi penurut dengan keinginan pasangan, kamu mungkin memiliki masalah dengan batasan.
"Orang-orang yang tanpa batas dalam hubungan sering merasa putus asa, mereka cenderung memiliki perasaan 'Aku tidak baik-baik saja jika kita tidak baik-baik saja,' atau memiliki kecenderungan kuat untuk menyenangkan orang lain dengan meminimalkan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri," kata Liz Higgins, LMFT-S, pendiri Millennial Life Counseling.
5. Kamu berhenti melakukan hal-hal yang dulu kamu sukai
Apakah kamu menemukan dirimu berhenti melakukan sejumlah kebiasaan yang kamu sukai karena terlalu fokus pada hubungan? Dan kamu merasa itu adalah hal yang wajar karena cinta?
Kalau iya, coba hentikan pemikiran tersebut karena pada dasarnya itu merupakan tanda bahaya.
Dalam hubungan yang sehat, akan ada kompromi. Hubungan adalah tentang mencapai keseimbangan di mana kedua pasangan bahagia. Maka, saat kamu mulai menuruti sebagian besar kebutuhan pasangan atau mendefinisikan apa yang kamu inginkan berdasarkan orang lain hanya untuk menyenangkan mereka, kamu mungkin mengganti keinginan hidupmu dalam jangka panjang.
6. Teman dan keluargamu memberitahumu
Tanda paling jelas yang bisa kamu sadari adalah dari sudut pandang orang lain. Yup, ketika ada beberapa teman dan keluarga yang mengatakan bahwa kamu terlalu obsesif atau bergantung pada hubungan.
Mungkin mudah untuk mengabaikan apa yang orang-orang terdekatmu katakan tentang hubunganmu, tetapi pada akhirnya, sudut pandang kamu akan selalu sedikit bias. Mendengarkan teman dan keluarga penting dalam situasi ini, karena bisa sangat sulit untuk mengenali hubungan obsesif atau kodependen saat kamu berada di dalamnya.
Pada akhirnya, hubungan yang sehat adalah tentang keseimbangan dan kompromi bagi kedua belah pihak.