12 Cerpen tentang Percintaan, Romantis dan Bikin Baper!

Penuh kisah cinta yang unik

12 Cerpen tentang Percintaan, Romantis dan Bikin Baper!

Bela, apakah kamu salah satu orang yang gemar membaca cerpen atau cerita pendek tentang percintaan? Ya, adanya cerita pendek memang bertujuan untuk menghibur dan memberi pesan moral di dalamnya, seperti cerpen yang bertema tentang cinta. Dengan membacanya pun, kita seolah ikut terhanyut karena kisah sepasang kekasih yang telah digambarkan dalam cerita.

Sebab, kisah percintaan rasanya begitu related dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan, mungkin kamu pernah membaca cerpen yang serupa dengan hubungan asmaramu dengan si dia. Apakah kamu sekarang sedang mencari judul cerpen romantis dengan banyak kisah cinta yang unik?

Berikut ini, Popbela akan memberimu beberapa kumpulan cerpen cinta yang romantis dan bikin baper yang bisa kamu baca untuk mengisi keseharian. Yuk, simak cerita pendek di bawah ini!

1. Cerpen percintaan sedih: Bangku Sisi Jendela

12 Cerpen tentang Percintaan, Romantis dan Bikin Baper!

Tampak sosok lelaki bertubuh agak gelap duduk menghadap ke arah jendela. Sesekali mengaduk sendok pada jusnya. Sesekali pun mengecek handphone untuk menantikan kabar. Posisi yang benar-benar menunggu.

“Ale...!!”

Terdengar suara perempuan dari arah pintu masuk cafe. Yang dipanggil pun menengok dan melambaikan tangan dengan girang. Sang perempuan, Mala namanya, segera menuju Ale. Aroma lavender tercium oleh Ale dari tubuh Mala. Perempuan cantik nan anggun itu entah mengapa telah menjatuhkan hati kepada Ale—lelaki kosan sederhana.

Menjadi mahasiswa baru di ibukota, membuat mereka saling jatuh cinta. Pertemuan pertama mereka adalah gerbang menuju kehidupan Ale dan Mala yang baru. Dan aku, selalu sendiri melihat mereka di pojok dunia yang tak tampak. Memandang dengan iba apa yang telah terjadi pada Ale selepas kecelakaan itu.

“Mal, ada yang mau aku omongin,” Ale bersua menatap Mala yang masih memesan makanan.

“Hmm,” Mala bergumam lalu menutup buku pesanan dan menatap Ale. “Kamu nggak bakal ngomongin putus kan?”

Ale menatap lekat pancaran nanar mata Mala. Pikiran negatifnya justru hal tersebut akan terjadi, meski Ale pun tak mau itu terjadi. Sesungguhnya ia hanya ingin menyampaikan kebenaran, walau justru hal itu sangatlah menyakitkan.

“Aku tak bisa melupakan Jinan. Ia amat melekat di aku, di hatiku. Apakah lebih baik...”

“Stop! Aku tahu maksud kamu apa. Jinan sudah tenang dan itu bukan salah kamu, bukan, Le.”

Aku tersenyum mendengar ucapan Mala. Benar, kecelakaan yang kami alami berdua bukanlah salahnya, bukan salah siapa-siapa. Tapi, Ale selalu berpikir itu salahnya dan ia tak bisa melupakanku, walaupun ia sudah berusaha mencobanya dengan Mala.

“Mala, terima kasih sudah membantuku sejauh ini. Kamu yang tahu rasa sakitku seperti apa. Tetapi, aku yang tahu sendiri batas kesanggupanku seperti apa. Dan aku nggak mau berbagi rasa sakit itu denganmu. Aku nggak mau nyakitin kamu. Jadi, hargai keputusanku untuk tak pernah bisa melupakan Jinan.”

Satu per satu air mata Mala terjatuh. Sementara Ale bangkit berdiri, menepuk pundak Mala lembut, dan pergi meninggalkannya. Entah aku harus sedih atau senang Ale tak bisa melupakanku. Tetapi, sementara ada air mata wanita lain yang ditinggal Ale pergi. Di ujung dunia, aku berharap Ale menemukan kebahagiaanku, walau tanpaku.

2. Cerpen percintaan galau: Melangitkan Namamu

Aku adalah sang pengagum andal di balik layar, memandangimu dari tempat yang tak kau lihat. Percayalah, bahwa aku diam-diam telah melangitkan namamu dalam setiap doa. Tak berubah, selalu sama, berharap agar dirimu bahagia di sana.

Tidak semua hal mesti disampaikan; mencintaimu, misalnya. Jangan tanya kenapa, mungkin aku hanya belum siap menerima kenyataan bahwa hatimu sudah ada yang menggenggan, belum siap untuk terluka.

Sebab terkadang, memendam terasa mendamaikan. Aku hanya perlu mengingat untaian rasa ini didalam doa, dan lagi-lagi, aku hanya bisa melangitkan namamu yang kutitip pada semesta dalam bentuk semoga.

Dengan begitu aku tidak perlu cemas jika harus meyakinkan penduduk semesta, tentang mengapa aku lebih memilih bercengkrama dalam diam. Karena jujur saja, aku lebih suka membungkus sebuah ingin, dalam setulus-tulusnya.

Aku, hanya ingin semuanya baik-baik saja, atau setidaknya untukku tampak baik-baik saja, meski mungkin nanti jalan cerita kita ternyata berbeda. Jika dipikir-pikir lucu, ya. Aku seperti lilin ulang tahun bagimu. Aku datang, kamu menutup mata. Aku padam, kamu bahagia. Mirisnya, mereka bertepuk tangan seakan merayakan.

Kamu akan terasa jauh meski jarak kita begitu dekat, karena aku telah mengubur rasa ini dalam diam yang teramat sangat. Sendirian, lamat-lamat. Aku tahu. Aku menyadari itu. Namun diri ini tak bisa pergi, aku ingin menyudahi, tetapi Langkah ini hanya menuntunku kembali ke awal lagi. Tragisnya, aku suka mengulanginya lagi dan lagi. Maaf.

3. Cerpen percintaan remaja: Obituarium Hujan

Hujan selalu menawarkan perasaan yang entah mengapa selalu sulit untuk dijelaskan. Perasaan kesal karena tidak punya payung, perjalanan yang harus terhenti, atau jalanan yang becek mungkin membuat kejengkelan semakin berlipat ganda. Tetapi kala itu, kejengkelan dan kebahagian selalu membias menawarkan kebahagiaan yang Tama rasakan.

Apabila tidak terjadi hujan di bulan Maret itu, mungkin Tama tidak akan sebahagia sekarang. Ia tidak memperkirakan bahwa walaupun sudah memasuki bulan Maret, terkadang hujan masih selalu hadir sebagai musim pancaroba. Kala itu ia terpaksa harus masuk terlambat karena hujan. Sampai suatu ketika, ada sosok perempuan berjilbab menyapanya.

“Kak Tama!”

“Oh iya, Qias”

“Kakak mau ke kampus, mau bareng nggak, Kak?”

Tawaran Qias sempat membuat Tama terpana, akhirnya ada orang yang mau menolongnya. Tama pun segera mengiyakan tawaran tersebut. Qias merupakan adik tingkat Tama hanya berbeda fakultas. Qias yang anak seni dan bahasa mungkin cukup santai apabila berpayung berdua dengan lelaki, tetapi Tama merasakan sedikit canggung. Ia berusaha semaksimal mungkin menghilangkan kecanggungannya.

Tak disangka keceriaan Qias dan keramahtamahannya saat berbicara seolah menyihir pandangan Tama. Ia menjadi tahu bagaimana seluk beluk tentang Qias, cita-citanya, dan obrolan-obrolan ringan lainnya sambil berpayung di kala hujan. Bola mata Qias yang kecoklatan seolah berbias menjadi warna emas ketika ia mengisahkan cerita hidupnya. Sebelumnya, ia hanya memandang Qias sebagai adik tingkat yang mungkin tidak pernah membuat hatinya berdebar.

Tak terasa hujan sudah mulai reda dan mereka sudah sampai di gerbang kampus Qias. Mereka pun berpisah menuju fakultas masing-masing, namun semesta tak pernah membuat mereka berpisah sejak saat itu. Qias tetap menjadi pencerita dan Tama menjadi pendengar setia.

4. Cerpen percintaan sekolah: Cinta Tak Bisa Ditebak

Aku siswa baru kelas X SMA. Semua temanku memanggil aku Tari. Meskipun aku baru, namun di hari pertama aku sekolah, aku telah menemukan teman yang sekarang menjadi sahabat baikku, yaitu Lili dan Fani. Mereka selalu mengajariku banyak hal dan selalu mau berbagi cerita denganku.

Siang itu, saat jam istirahat tiba, aku mendapatkan tugas dari guru untuk mencari novel kemudian aku harus menulis resensinya. Aku mengajak Lili ke perpustakaan untuk mencari novel.

Ketika aku sedang berjalan menyusuri rak demi rak, aku melihat seorang pria yang sedang membaca buku di bagian kiri sebelah rak dengan raut wajah yang serius. Entah apa yang terjadi, jantungku seakan ingin berhenti ketika aku melihatnya, sosok wajahya yang tampan dan kalem, membuatku kagum padanya.

Setelah aku perhatikan, aku bisa membaca name tag-nya, ternyata ia bernama Faid. Ia adalah murid satu angkatan dengan ku. Seketika itu aku menceritakan apa yang ku alami kepada Lili, Lili pun menanggapi cerita ku dengan antusias. 

Hingga aku memperoleh informasi bahwa, Faid mengikuti olimpiade. Seketika itu, aku langsung belajar dengan giat, agar aku bisa mengikuti olimpiade yang sama dengan Faid. Akhirnya aku pun lolos seleksi olimpiade, dan aku selalu belajar bersama sebelum olimpiade dengan Faid.  

Namun, di pertengahan ketika waktu olimpiade telah dekat, aku baru tahu bahwa Faid telah menjalin hubungan dengan adik kelas. Perasaanku pun menjadi hancur kala itu. Dan akhirnya aku pun berusaha menjauhi Faid.

Waktu pun berganti, setelah aku belajar 3 tahun lamanya, aku sekarang tengah mengikuti acara lepas pisah kelas XII, tanpa mengetahui kabar Faid, aku tetap tidak bisa melupakannya. Aku juga tidak berusaha mencarinya. Aku sendiri termenung melamun di gazebo.

“Tari, aku sudah mencarimu ke mana-mana, ternyata kamu ada di sini,” ucap Faid, membuyarkan lamunanku. Aku agak sedikit gugup sebenarnya jika harus bertemu secara langsung dengannya.

“eh... iya,” jawabku

“Tari, aku tahu kamu mau pergi, aku tahu kamu dapat beasiswa. Aku ingin mengatakan hal yang sangat penting padamu. Kumohon dengarkan aku. Apakah kamu bersedia untuk menungguku hingga nanti aku menikahimu,” ucap Faid.

Seakan tubuhku lemas tak percaya, dengan cepat kubalas, “Iya”. Aku tidak menduga, perasaan yang selalu kusimpan selama 3 tahun, ternyata mendapat balasan yang sangat indah.

5. Cerpen percintaan romantis: Plester Cinta

Bola basket sedang mantul ke sana-ke mari ikuti arahan tangan remaja yang sedang asik berebut dan berlari. Sorak-sorai gembira serta histeris terdengar dari bangku penonton.

Walaupun hari ini merupakan pertandingan basket remaja putri tetap aja tak kalah seru saat remaja putra yang main. Semua itu karena memang mereka sudah cukup jago dan mampu buat siapa pun terpesona.

Seorang cewek dengan rambut panjang terikat sedang berusaha membawa bola menuju ring lawan, tapi ada hadangan yang terus terjadi. Sehingga akhirnya bola pun mampu masuk ring dengan membuat wanita bertubuh jangkung itu jatuh tersungkur karena melawan arus dari lawan itu.

"Priiiitt," suara wasit meniupkan peluit akhirnya menggema.

“Medis medis! Tania luka tolong,” ujar wasit.

Seorang pria dengan tubuh mungil datang berlari dengan membawa kotak berisi P3K. Pertandingan pun mau tak mau akhirnya dijeda terlebih dulu. Tania sudah dibawa ke pinggir lapangan sehingga pertandingan mulai berjalan lagi.

“Aku nggak kenapa-napa kok Do,” ucap Tania kepada Rido yang sedang mengobati lukanya.

“Iya aku tahu, hati-hati kan bisa dong, Tan. Kamu tuh cewek masak banyak lecet di mana-mana begini.”

Tania cemberut.“Terus kalau aku penuh luka, kamu bakal nggak suka sama aku lagi gitu?” ucap Tania.

Rido lalu menempelkan plester pada dagu serta lutut Tania, setelah itu Rido mengacak-acak rambut Tania.

“Tenang Tan, aku bakal jadi plester kamu,” ucap Rido.

“Kalau udah kelar diobatin bisa kalian pacarannya nanti dulu aja, pertandingan penting ini,” kata seorang pemain yang berada sedikit ke pinggir lapangan.

Tania pun berlari dan mendekati wasit yang menandakan dirinya sudah siap kembali bertanding. Rido dan Tania sangat jelas berbeda, bahkan banyak yang meledek pasangan ini. Bagaimana tidak, mereka ternyata mempunyai tinggi badan yang outlier, dan yang lebih pendek di sini adalah Rido.

Tetapi Rido sudah bertekad, bahkan saat ia memutuskan untuk mengikuti ekskul PMR itu semua untuk Tania, supaya Rido bisa selalu mendukungnya.

6. Cerpen percintaan lucu dan romantis: Truth or Dare

Saat itu, tahun itu. Prom night semakin dekat, dan Mike tidak punya siapa-siapa untuk pergi bersamanya. Semua gadis tampaknya berkencan dengan seorang pria tampan, sementara Mike, yang tidak tampan atau pandai bicara, tampaknya tidak menarik siapa pun.

“Mengapa kamu tidak mengajak Rita berkencan? Sepertinya belum ada yang menanyakannya,” kata Mike dan Joe sambil menyeringai.

Mike tahu mengapa Joe menyeringai. Rita adalah gadis paling tidak populer di sekolah. Dia memakai kacamata tebal dan kawat gigi. Mike mengerang, “Oh, tidak! Bukan Rita!”

Tapi waktu berjalan cepat, dan Mike tahu dia harus melakukan sesuatu dengan cepat, atau dia akan menjadi satu-satunya lelaki yang tidak punya kencan di acara prom night. Jadi, dengan desahan batin dan gemetar, dia mengajak Rita berkencan, dan Rita setuju.

Ketika Mike pergi menjemput Rita di malam itu, dia memperhatikan bahwa Rita mengenakan gaun yang indah. Dia juga melakukan sesuatu dengan rambutnya. Jika Rita memutuskan untuk mengabaikan kacamatanya yang besar, Mike mungkin akan mengatakan bahwa Rita terlihat menakjubkan.

Sesampainya di acara, mereka langsung ditarik ke lantai dansa. Saat mereka menari, Mike menyadari bahwa Rita sebenarnya adalah penari yang baik. Rita juga bisa bercakap-cakap tanpa membuat siapa pun merasa canggung. Mike menyadari dengan sedikit keterkejutan bahwa dia bisa membuat Rita tertawa, dan tawanya juga mudah. Mike senang mendengarnya tertawa.

Acara prom night itu memuncak menjadi sesuatu yang indah. Mike dan Rita mulai berkencan, dan tak lama kemudian, mereka menjalin hubungan yang serius.

Mike mencintai Rita, dan dia berencana mengajukan lamaran malam itu. Mike bergidik memikirkan apa yang akan terjadi jika dia tidak mengajak Rita kencan malam itu.

7. Cerpen percintaan mengharukan: Pertengkaran Manis

Suatu ketika sepasang suami istri bertengkar yang berubah menjadi pertengkaran hebat. Sang istri menjadi sangat marah sehingga dia berteriak pada suaminya dan memintanya untuk pergi. Sang suami mengemasi tasnya dan pergi.

Tak lama kemudian, sang istri kembali sadar dan mulai panik terhadapnya. Dia menelepon teman-temannya, tetapi tidak ada yang tahu tentang keberadaan suaminya.

Dia mulai khawatir, dan pikiran negatif mulai menghantui pikirannya. Di luar turun salju, tetapi dia tidak peduli, yang dia inginkan hanyalah menemukan suaminya.

Dia berjalan menyusuri trotoar mencari taksi. Tiba-tiba, dia melihat seseorang duduk di bangku di taman, sepuluh kaki jauhnya. Ketika sang istri mendekat, dia menyadari itu adalah suaminya. Dia terisak dan berkata, "Maafkan aku, aku pikir kamu sekarang bersama teman-temanmu. Aku sangat mengkhawatirkan kamu."

Suaminya menjawab, "Aku sangat peduli padamu, dan tidak bisa meninggalkanmu sendirian."

Mereka berdua menangis, meminta maaf satu sama lain, dan kembali ke rumah mereka. Sejak hari itu dan seterusnya, mereka bertekad untuk tidak bertengkar sengit, dan saling menyakiti dengan kata-kata atau tindakan mereka.

8. Cerpen Percintaan inspirasi: Cinta yang Tersembunyi

Maria dan Eric telah menikah selama 15 tahun, dan setelah bertahun-tahun, percikan dalam hubungan mereka telah hilang. Pasangan itu tidak pergi keluar untuk makan malam dengan romantis, nonton film, atau berbelanja. Eric dulunya sangat sibuk dengan pekerjaannya dan bahkan tidak bisa membawakan hadiah untuk sang istri di ulang tahun pernikahan mereka.

Maria berusaha membuat suaminya mengerti bahwa mereka perlu menghidupkan kembali romansa mereka. Namun, Eric biasa membungkam istrinya dengan mengatakan bahwa apa pun yang Eric lakukan adalah untuk mereka berdua. Akhirnya, Maria berhenti mengatakan apa pun setelah itu.

Suatu hari, Eric harus pergi ke New York untuk rapat bisnis. Sedihnya, dia bahkan tidak bisa meluangkan waktu lima menit untuk berbicara dengan Maria. Eric mengemasi kopernya dan mengucapkan selamat tinggal pada istrinya. Begitu Eric sampai di hotelnya di New York, dia membuka tasnya dan menemukan file yang ia butuhkan untuk rapat. Dalam file itu, ada sebuah amplop berwarna merah muda, di mana foto keluarga mereka diletakkan dengan bahagia dan tersenyum. 

Itu membuat Eric kembali ke ingatan masa lalunya. Foto itu juga memiliki catatan yang berbunyi, "Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaanmu, tapi aku merindukanmu setiap hari, sayangku."

Usai membaca surat tersebut, Eric menyadari kesalahannya dan dalam perjalanan pulang, dia membeli sepasang anting dan coklat kesukaan istrinya. Maria sangat senang menerima hadiah itu. Bagaimanapun, cinta itu tidak pernah hilang, hanya tersembunyi jauh di dalam hati mereka.

9. Cerpen Percintaan romantis: Alasan untuk Mencintai

Suatu hari, seorang perempuan meminta pacarnya untuk memberinya setidaknya satu alasan di balik cintanya. Pacarnya terkejut, dia tidak mengharapkan pertanyaan seperti itu. "Mengapa kamu ingin tahu? Apa tidak cukup aku mencintaimu?” tanya kekasihnya. Tapi, gadis itu bersikeras. Dia ingin tahu.

Laki-laki itu mengeluarkan selembar kertas dari tasnya dan mulai menulis di dalamnya. Gadis itu terkejut, tetapi dia menahan lidahnya sampai dia berhenti menulis dan menyerahkan kertas itu padanya.

Di atasnya tertulis, “Saya telah menuliskan 100 alasan mengapa saya mencintaimu. Sekarang, tuliskan satu alasan kenapa aku seharusnya tidak mencintaimu.”

10. Cerpen percintaan masa sekolah: Kamu Adalah Segalaku

Namaku Erik Setiawan. Aku adalah siswa di salah satu SMA di Tangerang. Aku adalah siswa yang cukup terkenal di sekolah karena kenalakanku. Banyak orang yang menjauhiku, tetapi tidak untuk orang yang kusuka, bernama Anggita Saraswati.

Pagi ini aku sengaja berangkat lebih awal karena lupa membuat PR, hal yang biasa bagiku. Hari ini semua pelajaran membosankan seperti biasanya. Dan setelah selesai sekolah, aku pulang ke rumah, tepat pada pukul 12.00 siang.

Nanti malam adalah malam minggu, malam yang sering disebut-sebut sebagai malam yang jahat untuk para jomblo. Walaupun aku jomblo sebenarnya ada perempuan yang setia menemaniku, namanya Anggita Saraswati. Rencananya nanti malam aku akan mengungkapkan perasaanku kepadanya.

Aku dan Gita berteman sejak kami masuk SMA.
Tepat pukul 20.00 malam, aku mengajak Gita untuk pergi ke sebuah restoran. Setelah sampai tanpa bicara apa pun, kami langsung masuk. Ketika kami sedang mengobrol, seorang pelayan berbicara kepada Gita. "Maaf dengan mba Anggita Saraswati? Iya, saya sendiri mas. Maaf ada apa ya?"

Aku langsung izin ke toilet. Rencanaku ternyata berhasil, semoga Gita senang dengan hadiahku kepadanya.

Setelah momen indah itu hampir selesai, aku langsung menghampiri Gita.
"Kamu suka kejutannya?"
" Oh, ini kejutan dari kamu, Rik?"
" Iya, Sayang, dari Erik Setiawan, orang yang mencintaimu Anggita Saraswati."
" Maksud kamu apa Rik?"
"Aku, Erik Setiawan malam minggu pukul 10 malam tanggal 9 Juni 2016 menembak Anggita Saraswati, siswi SMA Tangerang yang lahir pada tanggal 9 Juni 1998. Aku Erik Setiawan menyatakan bahwa Erik menyukai, menyayangi dan mencintai Anggita Saraswati. Maukah kamu menerima cintaku, wahai pujaan hatiku? (dengan muka merah tersipu malu)."
"Iya, Erik sayang. Aku terima cintamu."

Saat itu, para pelayan dan teman-teman sekolahku bertepuk tangan, suara petasan pun kembali bergemuruh, suasana yang tidak bisa kulupakan. Aku sengaja menembaknya pada tanggal ini karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Acara itu selesai pukul 12 malam. Aku mengantar Gita pulang ke rumah. Dan sejak saat itu kami berdua resmi berpacaran dan hubungan kami baik-baik saja sampai saat ini.

11. Aku Senang Itu Kamu

Di tengah keramaian kota metropolitan, Drumella dan Niko menjalani kehidupan yang sibuk. Keduanya tidak pernah berpapasan secara langsung, tetapi saling mengenal melalui surat elektronik yang mereka kirim secara anonim.

Saat keduanya menyadari bahwa waktu adalah penghalang bagi pertemuan langsung, mereka memutuskan untuk menciptakan momen sendiri. Ketika mereka memutuskan untuk saling menyapa secara virtual, mereka sangat terkejut mendapati bahwa ternyata keduanya adalah mahasiswa sastra di perguruan tinggi yang sama.

Dan lebih terkejutnya lagi, mereka ternyata satu kelas. Mengetahui itu, Niko langsung menutup video callnya dan tidak pernah menghubungi Drumella lagi.

Drumella merasa sedih karena hal itu, ia merasa kecil hati dan berpikir apakah dia sejelek itu hingga Niko tidak pernah menghubunginya lagi setelah bahkan satu minggu berlalu.

Tak disangka, Drumella mendapati secarik kertas dibawah bukunya bertuliskan “Aku senang bahwa wanita yang selama ini menemani hariku adalah kamu Drumella. Aku harap kamu juga begitu”

12. Cerpen percintaan islami: Jodoh Tak Salah Alamat

Namaku Zian, aku hari ini akan melamar seorang gadis dari salah satu sahabat ayahku. Ayahku seorang ustaz yang cukup populer, dia memilki sahabat seorang kiai yang memiliki pesantren.

Sahabatnya tersebut memiliki 3 gadis yang siap untuk menikah hari ini. Aku akan dipertemukan dengan salah satu gadis tersebut. Aku mulai mengkhayal. "Aku akan memilih yang paling cantik," batinku.

Setelah sampai, kami di sambut baik oleh keluarga sahabat ayah. Kami mulai membicarakan akad nikah dan nama sang calon mempelai. Ternyata yang akan dijodohkan kepadaku adalah Anisa.

Tanpa diduga, Anisa tersebut adalah teman kuliahku yang tinggal di asrama kampus dan jarang bicara. Sebetulnya wanita itulah yang selalu membuatku penasaran.

Gadis sederhana, anggun, serta selalu bertutur kata lembut dan sopan. Pakaian panjangnya yang santun, sesuai dengan sikapnya yang lemah lembut dan memiliki senyum manis menurutku.

Tingkahnya yang selalu menunduk dan malu-malu ketika berhadapan dengan lawan jenis, membuatku semakin kagum kepadanya. Aku benar-benar tak menyangka dan dengan segera aku mengiyakan perjodohan tersebut.

Karena telah sekian lama aku mendamba, kini gayung bersambut. Jodoh memang tak salah alamat, kata hati selalu benar. Senyumku terus mengembang setelah pertemuan itu.

Gimana, seru kan membaca cerpen tentang percintaan yang sudah Popbela rangkum tadi? Kira-kira kisah cinta mana yang paling menarik nih, Bela?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved