Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Dampak Overprotektif Terhadap Pasangan, Bisa Menghancurkan Hubungan

Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik

Nurul Hafiza Rizalia Putri

Sikap overprotektif terhadap pasangan sebenarnya muncul dari niat baik untuk melindungi orang yang dicintai. Namun, ketika perhatian yang diberikan mulai berlebihan, dinamika hubungan bisa berubah menjadi buruk. Mungkin awalnya tak terlihat, namun seiring berjalannya waktu, perasaan ini bisa mendominasi interaksi sehari-hari antara pasangan.

Dalam hubungan, keseimbangan antara perhatian dan kebebasan sangatlah penting. Melindungi memang sebuah keharusan, tapi bagaimana kalau menjadi berlebihan? Yuk, simak dampak overprotektif terhadap pasangan berikut ini.

1. Merusak kemandirian

Pexels.com/cottonbro studio

Salah satu dampak overprotektif terhadap pasangan adalah merusak kemandirian mereka. Ketika pasangan yang terlalu protektif selalu mengawasi, membuat pilihan atas nama pasangannya, atau mengatur aspek-aspek kehidupan lainnya, hal itu pertanda bahwa mereka tidak memercayai kapasitas pasangannya.

Melansir dari laman sbc counselor, Terapi Kehidupan Relasional menekankan pentingnya merasakan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri pada masing-masing pasangan. Jadi sikap overprotektif akan menghambat segalanya.

2. Kurangnya kepercayaan

Pexels.com/Keira Burton

Landasan dari semua hubungan yang sehat adalah kepercayaan, tapi dampak overprotektif terhadap pasangan dapat mengikis fondasi ini seiring waktu. Hal ini menyebabkan konflik dalam hubungan, yang membuat pasangan mereka tertutup. Jadi pentingnya kedua belah pihak untuk menumbuhkan kepercayaan melalui transparansi, keterbukaan, dan kejujuran.

3. Memicu ketergantungan

Pexels.com/Klaus Nielsen

Dampak overprotektif membuat hubungan saling ketergantungan. Sederhananya, satu orang adalah pemberi, dan yang lainnya adalah penerima. Kebiasaan ini menyesakkan dan hubungan menjadi tidak seimbang. Kemandirian dan kepercayaan harus dimiliki semua pasangan, karena sikap overprotektif akan membuat kalian saling bergantung.

4. Sulit tumbuh atau bereksplorasi

Pexels.com/cottonbro studio

Semua hubungan yang sehat bersifat dinamis dan terus berkembang. Dengan begitu, pasangan harus mampu mengeksplorasi minat baru, mengejar tujuan, dan tumbuh. Mengekang kebebasan hanya akan membuat ketidakpuasan dalam hubungan. Kedua belah pihak seharusnya saling mendukung untuk maju dan berkembang.

5. Merasa tidak aman

Pexels.com/Alex Green

Perlakuan overprotektif terhadap pasangan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Hal ini karena orang yang terlalu melindungi biasanya cenderung mendominasi hubungan. Akibatnya, hubungan menjadi tidak seimbang, dan pasangan kesulitan untuk menjalankan aktivitas yang mereka inginkan.

6. Hubungan berakhir

Pexels.com/Alena Darmel

Sikap overprotektif terhadap pasangan dapat berujung pada retaknya hubungan dan akhirnya perpisahan. Situasi ini terjadi ketika kedua belah pihak merasa terancam, tidak cocok, dan terkekang.

Meskipun keduanya merasa masih saling mencintai, tapi sikap overprotektif menunjukkan hubungan toxic, sehingga berpisah adalah jalan keluar terbaik.

7. Pasangan bisa selingkuh

freepik.com/stefamerpik

Dampak overprotektif terhadap pasangan yang terakhir adalah memicu perselingkuhan. Pasalnya, seseorang yang merasa tidak nyaman dengan pasangannya, tetapi enggan putus, mereka akan mencoba mencari kasih sayang dari orang lain.

Perasaan tersebut tentu membuat seseorang menjadi ingin selingkuh demi memenuhi kasih sayang yang diinginkan.

Dalam situasi ini, komunikasi yang terbuka dan jujur menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan dan pengertian dalam hubungan, serta untuk memastikan bahwa perhatian yang diberikan tidak berubah menjadi beban bagi pasangan.

IDN Channels

Latest from Dating