Cinta bisa membuat orang “gila”. Saat merasa suka atau bahkan cinta dengan seseorang, sangat mudah terbawa suasana dan mulai bertindak dengan cara yang tidak biasa. Jika kamu tidak bisa menguasainya, bukan tidak mungkin kamu akan mendapatkan label pacar yang “psycho".
Ingat ya, Bela. Memiliki hubungan dengan seseorang tidak memberi dirimu menjadi “pemilik” pasangan. Memang benar “the boy is mine”, tetapi pasangan tentu saja memiliki hak atas dirinya sendiri. Itu artinya kamu tidak boleh melanggar privasinya atau memperlakukannya sesuka hatimu.
Dilansir dari Bolde, berikut ini adalah beberapa sikap yang bisa membuatmu disebut sebagai pacar yang “psycho” oleh pasangan dan orang-orang sekitar.
1. Diam-diam melihat isi ponselnya
Jika kamu mengambil ponsel pasangan untuk mengeceknya setiap kali dia meninggalkannya tanpa pengawasan, kamu mungkin adalah pacar yang ”psycho”.
Belum lagi jika pasangan mengetahuinya, dia otomatis akan berpikir kamu tidak memercayainya. Bukan tidak mungkin dia juga akan menganggapnya sebagai pelanggaran privasi, mengunci ponselnya, dan selalu membawanya ke mana saja.
Kemungkinan terburuk yang bisa terjadi? Dia akan memutuskan hubungan denganmu.
2. Berkomentar buruk kepada setiap perempuan yang dia temui
Jika kamu percaya dengan pasangan, kamu tidak akan melihat perempuan lain sebagai ancaman. Jadi, kamu tidak akan merasa perlu menjelek-jelekkan setiap perempuan yang dia temui.
Tidak hanya konyol, sikap ini juga sangat tidak dewasa dan pacar akan merasa risi untuk mengenalkan teman perempuannya kepadamu di kemudian hari.
3. Marah-marah di depan umum
Tentu saja kamu memiliki hak untuk marah pada pasangan. Namun, saat melakukannya sebaiknya lakukan ketika kamu hanya sedang berdua dengan pasangan.
Jika kamu bukan pacar yang “psycho”, kamu pastinya tidak ingin menarik perhatian dengan marah-marah di depan umum. Apalagi jika ada anggota keluarga atau teman pasangan di sana. Simpan pertengkaran kalian di tempat privat.
4. Melakukan kekerasan fisik saat marah
Jangan salah lho, Bela. Laki-laki juga bisa menjadi korban kekerasan, baik saat masih pacaran atau sesudah menikah. Jika kamu ringan tangan dengan sering memukul atau menampar pacar setiap kamu marah, jangan kaget jika dia menyebutmu “gila”.
Memukul pacar adalah pelecehan dan tentu saja itu tidak bisa disepelekan. Tidak hanya kamu tidak boleh bersamanya, kamu juga mungkin harus ditangkap. Hanya karena dia laki-laki atau memiliki tubuh lebih besar, tidak berarti kamu bisa sesuka hati melakukan kekerasan fisik pada pacar.
5. Stalking pacar, di dunia nyata dan maya
Saling percaya dengan pasangan adalah sebuah keharusan. Jika kamu menghabiskan waktu untuk stalking media sosial pacar untuk tahu siapa yang dia follow atau bahkan sampai mengikuti mobilnya karena kamu ingin tahu ke mana saja dia pergi, itu artinya kamu tidak percaya dengannya,
Lalu, untuk apa kamu masih bersamanya? Jika kamu berpikir sedang berpacaran dengan seorang penipu atau peselingkuh, kamu sebaiknya tidak berpacaran dengannya. Selalu berpikir pasangan tidak jujur denganmu, bisa membuatmu menjadi “gila”. Lebih baik putus sebelum stalking yang kamu lakukan menjadi lebih tidak terkendali.
6. Flirting dengan teman-temannya
Jangan ragu untuk dekat dengan teman-teman pasangan, tetapi jangan main mata dengan mereka. Jangan menganggap apa yang kamu lakukan hanya sekadar bercanda atau bahkan pacar tidak akan merasa keberatan. Justru bisa jadi dia akan menganggapmu pacar yang “psycho” karena berani menggoda teman-temannya.
Sebagai pacar, kamu harus tahu batasan dan menghormatinya.
7. Tidak mengaku sudah berbohong
Jika kamu bilang sudah tidak berhubungan dengan mantan kepada pacar, tetapi kemudian dia melihat foto kamu dan mantan sedang jalan-jalan, segeralah meminta maaf.
Tak perlu mencari alasan agar tidak disalahkan, Jika kamu terus mencari alasan padahal sudah jelas-jelas berbohong, pacar akan bertanya-tanya bagaimana dia bisa mempercayaimu lagi.
8. Terlalu sering mengirim chat dan marah jika tidak langsung dibalas
Karena dia sudah menjadi pacarmu, wajar jika kamu ingin selalu mengirim chat kepadanya. Itu bisa dimengerti. Namun, bukan berarti kamu bisa mengiriminya chat kapan saja, di mana saja, tidak tahu tempat dan waktu.
Apalagi jika kamu marah jika dia tidak langsung membalas chat darimu. Hanya mengiriminya tanda tanya karena dia belum menjawab pesan darimu bisa membuat pacar bertanya-tanya mengapa kamu begitu membutuhkan perhatiannya.
9. Memperlakukan pelayan publik dengan tidak hormat
Ada yang bilang, jika kamu ingin mengetahui sifat asli seseorang, lihatlah cara dia berinteraksi dengan pelayan publik, seperti waitress, kasir, atau bahkan office boy (OB) di kampus dan kantor. Jika orang itu tidak menghormatinya, maka itulah sifat aslinya.
Jika kamu marah saat waitress membawakan makanan yang salah atau kamu merasa dia melihat pacarmu terlalu lama, maka jangan heran pasangan bisa ilfeel kepadamu. Jika sikapmu kepada para pelayan publik ini sudah terlalu berlebihan, bahkan pacar bisa menganggapmu sebagai pacar yang “psycho”.
Itulah beberapa sikap yang bisa membuatmu mendapat sebutan sebagai pacar yang “psycho”. Tidak yang mau punya pasangan dengan sikap seperti seorang psikopat. Jadi, jika kamu merasa pernah—atau masih suka—melakukannya, kamu sebaiknya segera mengubah sikap buruk tersebut ya, Bela.