“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.”
Kutipan tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Banyak tokoh mengatakan kutipan tersebut tiap kali hari besar Nasional diperingati. Salah satunya ketika memperingati Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan pada 28 Oktober 2018 lalu. Sumpah Pemuda menjadi tonggak awal perjuangan para pemuda Indonesia untuk bersatu dan merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Beruntung, kemarin (31/10) Popbela berkesempatan untuk mengunjungi museum-museum bersejarah yang mengiringi para pemuda Indonesia untuk mendeklarasikan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Bersama dengan Archipelago International dan beberapa Hotel-hotel di Jakarta dan Sentul, Popbela bernostalgia ke 3 (tiga) museum di Jakarta yang berkolerasi dan menyimpan arsip-arsip sejarah Sumpah Pemuda dipandu oleh Jakarta Good Guide.
Ketika berkunjung, Popbela sangat takjub dengan setiap kisah yang disimpan di masing-masing museum tersebut. Sayangnya, beberapa museum yang kemarin Popbela kunjungi memiliki lokasi yang sangat terpencil, sehingga banyak wisatawan, bahkan warga Jakarta sendiri yang kurang mengetahui keberadaan museum tersebut.
Sesekali kamu bisa lho berkunjung ke museum-museum ini. Berikut daftar museum, alamat beserta tiket masuk museum yang Popbela kunjungi kemarin. Apa saja?
1. Museum M.H. Thamrin
Gedung Museum M.H. Thamrin dahulu digunakan sebagai tempat Kongres Partai Nasional Indonesia pada 1928, Kongres Persatuan Arab Indonesia pada 1935, Kongres Gabungan Partai Indonesia pada 1939, serta sebagai tempat pendidikan perguruan rakyat. Banyak yang mengira museum ini merupakan rumah milik pahlawan Nasional, Mohammad Hoesni Thamrin. Sebenarnya, Museum M.H. Thamrin adalah bekas rumah biasa yang dibeli oleh M.H. Thamrin yang memang diperuntukkan untuk berkumpul dan berbagi ide.
Museum ini memiliki koleksi foto Reproduksi, Radio dan barang-barang peninggalan M.H. Thamrin, serta kepustakaan tentang kiprah perjuangan Mohammad Hoesni Thamrin dalam Pergerakan Nasional Indonesia.
Alamat: Jalan Kenari 2 No.15, RW.4, Kenari, Senen, Kota Jakarta Pusat 10430
Harga tiket: Rp3.750
2. Museum Sumpah Pemuda
Merupakan tempat bersejarah dimana Sumpah Pemuda dibacakan pada 28 Oktober 1928. Bangunan ini awalnya disebut sebagai gedung Kramat 106 yang pernah menjadi markas Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) sejak tahun 1926. Karena sering dipakai kegiatan pemuda yang sifatnya nasional, para penghuni menamakan gedung ini Indonesische Clubhuis atau tempat resmi pertemuan pemuda nasional sejak 1927. Kini, Museum Sumpah Pemuda memiliki sekitar 2.867 koleksi yang bisa disaksikan oleh masyarakat umum.
Alamat: Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat 10420
Harga tiket: Rp1.000
3. Museum Hari Kebangkitan Nasional
Sebuah gedung yang dibangun sebagai monumen tempat lahir dan berkembangnya kesadaran nasional dan juga ditemukannya organisasi pergerakan modern pertama kali dengan nama Boedi Oetomo. Sebelum menjadi museum, bangunan ini dahulunya adalah sekolah kedokteran yang didirikan oleh Belanda dengan nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen disingkat STOVIA atau Sekolah Dokter Bumiputra. Saat ini, terdapat beberapa yayasan di dalamnya, mulai dari Yayasan Pembela Tanah Air, Yayasan Perintis Kemerdekaan, Lembaga Perpustakaan Dokumentasi Indonesia, dan Yayasan Idayu. Oleh karena itu untuk mempersatukan semua ruangan maka diberikan nama Museum Kebangkitan Nasional.
Alamat: Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat 10410
Harga tiket: Rp1.000