Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan perubahan signifikan terkait pemberlakuan syariat Islam. Beberapa di antaranya, pasangan yang belum menikah boleh tinggal bersama, warga boleh minum alkohol, dan memperkarakan secara hukum pelaku pembunuhan yang mengatas namakan mempertahankan kehormatan keluarga (honoring killing).
Harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), Minggu 8 November 2020 melaporkan, aturan syariat Islam mulai dilonggarkan sebagai salah satu upaya untuk menjadikan UEA sebagai destinasi turis-turis asing dan tempat berinvestasi. Artinya, ini merupakan perubahan besar yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendongkrak ekonomi UEA.
Kebijakan itu juga dinilai merupakan bagian dari upaya pemimpin UEA untuk beradaptasi dengan perubahan di tengah-tengah masyarakat. Lalu, bagaimana penerapan pelonggaran aturan syariat Islam itu?
1. Warga UEA berusia 21 tahun ke atas boleh minum alkohol
Semula pelonggaran aturan syariat Islam itu diberlakukan bersamaan dengan momen penyelenggaraan World Expo yang akan mendatangkan 25 juta pengunjung. Semula, World Expo akan diselenggarakan pada Oktober 2020 lalu, namun ditunda karena adanya pandemi COVID-19.
Meski demikian, harian The National melaporkan pelonggaran syariat Islam itu akan berlaku secepatnya.
"Saya tidak bisa lebih bahagia karena aturan baru ini progresif dan pro aktif," ungkap sineas film, Abdallah Al Kaabi.
Al Kaabi sering kali membuat karya yang membahas hal-hal tabu seperti percintaan di kalangan kaum homoseksual dan identitas gender.
"Tahun 2020 merupakan momen yang tidak mudah tetapi transformatif," tutur dia lagi.
Salah satu perubahan yang segera diberlakukan yakni warga berusia 21 tahun ke atas boleh mengonsumsi alkohol. Selama ini, minuman itu memang tersedia secara luas di bar dan klub-klub mewah di UEA. Namun, individu yang ingin membeli minuman alkohol atau membawa pulang ke rumah, harus memiliki izin dari pemerintah. Aturan baru ini membolehkan umat Islam mengonsumsi alkohol secara bebas.
2. Pasangan yang belum menikah boleh tinggal satu atap
Selain membolehkan minum alkohol, kelonggaran lain yang diberikan oleh Pemerintah UEA yakni mengenai pasangan yang belum menikah diizinkan untuk tinggal satu rumah alias kumpul kebo. Selama ini, aktivitas itu dianggap sebagai tindak kejahatan di UEA.
Namun, otoritas di Dubai dinilai lebih permisif mengenai larangan tinggal satu atap itu. Sebab, sering kali bila warga asing yang melakukan, otoritas setempat sering tak memprosesnya. Meski ancaman hukuman itu masih berlaku.
Selain itu, upaya percobaan bunuh diri yang semula dilarang sesuai syariat Islam, juga tidak akan diperkarakan secara hukum.
3. Pemerintah akan memperkarakan secara hukum pelaku pembunuhan atas nama kehormatan keluarga (honor killing)
Selain itu, Pemerintah UEA juga akan memperkarakan secara hukum pelaku pembunuhan atas nama kehormatan keluarga. Peristiwa keji itu masih sering terjadi di suku-suku setempat.
Pelaku honor killing yang rata-rata lelaki dan korbannya perempuan, mulanya bisa melenggang bebas jika melakukan hal itu. Di dalam aturan, mereka semula dibolehkan membunuh perempuan karena dianggap telah melanggar aturan agama atau pembatasan budaya.
Tapi, kini para pelaku bisa diseret ke pengadilan. UEA juga membuat warga asing yang bermukim di sana tidak perlu berurusan dengan pengadilan agama terkait persoalan pernikahan, perceraian, dan harta waris. Hal itu sesuai dengan jumlah penduduk di UEA yang kini didominasi warga asing ketimbang warga lokal.
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "Uni Emirat Arab Kini Bolehkan Warga Minum Alkohol dan Kumpul Kebo"