Sangat Memukau, Ini 6 Museum Keagamaan Bersejarah di Seluruh Dunia

Bahkan ada koleksi dari abad ke-7

Sangat Memukau, Ini 6 Museum Keagamaan Bersejarah di Seluruh Dunia

Berawal sebagai tempat untuk menyimpan koleksi milik individu, keluarga atau institusi kaya, museum sekarang sudah berkembang seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan. Museum menjadi wadah bukti-bukti otentik sejarah kebudayaan, yang tersimpan di tempat terpercaya.

Museum berasal dari kata Yunani, Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. 

Sekarang, mari kita lihat beberapa museum agama bersejarah di seluruh dunia:

1. Vatican Museum

Sangat Memukau, Ini 6 Museum Keagamaan Bersejarah di Seluruh Dunia

Museum ini adalah museum tertua di dunia. Dibuka untuk umum sejak tahun 1501 oleh Paus Julius II. Museum ini menampilkan karya-karya koleksi kaya Gereja Katolik Roma. Hingga November 2006, tempat ini telah dikunjungi sekitar 4.000.000 orang untuk tahun itu saja.

Kamu akan terpana dengan isi museum ini, Bela. Berisi karya-karya yang dikenal dunia seperti beberapa lukisan Caravaggio, termasuk lukisan Pemakaman (dikerjakan tahun 1602-1603) yang agung. Lukisan wajah Santo Hieronimus karya Leonardo da Vinci, marmer merah takhta Sri Paus yang dulunya berada di Basilika San Giovanni di Laterano, batu nisan hingga inskripsi Romawi, berada di dalam Museum Vatikan ini. 

2. Museum of Islamic Art

Museum ini terletak di ujung Corniche yang memiliki panjang 7 kilometer di ibu kota Qatar, Doha. Didesain oleh arsitek I. M. Pei, museum ini dibangun di sebuah pulau dan di dalamnya terdapat galeri sementara dan permanen, toko oleh-oleh, perpustakaan, kafe, teater 200 kursi, kelas dan rumah makan. Terdapat pula musala dan tempat wudu bagi para pengunjung muslim. 

Museum Seni Islam menampilkan seni Islam dari tiga benua, selama lebih dari 1.400 tahun. Koleksinya meliputi karya logam, keramik, perhiasan, karya kayu, tekstil dan gelas yang diperoleh dari tiga benua dan berasal dari abad ke 7 sampai abad ke-19.

Museum yang didirikan untuk menyimpan dan memamerkan koleksi karya seni yang terkumpul sejak akhir 1980-an tersebut, termasuk manuskrip, tekstil, hingga keramik. Koleksi tersebut didapatkan dari berbagai negara seperti Mesir, Turki, Iran, Irak, India, Asia Tengah, dan masih banyak lagi. 

3. Hagia Sophia

Terkenal akan kubah besarnya, Hagia Sophia yang bertempat di Turki, dipandang sebagai lambang arsitektur Bizantium dan dikatakan "telah mengubah sejarah arsitektur’”.

Bangunan yang sekarang ini awalnya dibangun sebagai sebuah gereja antara tahun 532-537 atas perintah Kaisar Romawi Timur Yustinianus I. Dari pengubahan awal bangunan ini menjadi masjid sampai pembangunan Masjid Sultan Ahmed (juga dikenal dengan Masjid Biru) pada 1616, Hagia Sophia merupakan masjid utama di Istanbul.

Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Atatürk memerintahkan penutupan tempat ini pada 1931 M untuk umum, kemudian dibuka empat tahun setelahnya pada 1935 M sebagai museum. Penggunaan Hagia Sophia sebagai tempat ibadah dilarang keras oleh pemerintah Turki yang berhaluan sekuler.

Namun perintah itu melunak ketika pada 2006, pemerintah Turki mengizinkan alokasi khusus untuk sebuah ruangan doa Kristen dan museum muslim. Lalu sejak tahun 2013, muazin mengumandangkan adzan dari menara museum untuk panggilan salat.

4. Museum Yadnya Mengwi

Di Museum Yadnya Mengwi, para wisatawan dapat secara langsung menyaksikan keberadaan koleksi yang berkaitan erat dengan budaya spiritual masyarakat Bali. Di tempat ini, koleksi yang tersimpan merupakan barang-barang dan perangkat yang berkaitan erat dengan upacara Panca Yadnya. 

Panca Yadnya dikenal sebagai bentuk persembahan suci yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali, melibatkan lima dimensi spiritual, yakni, Pitra Yadnya atau pemujaan arwah leluhur, Manusa Yadnya atau ritual penyempurnaan manusia, Resi Yadnya atau pemujaan orang-orang suci, serta yang terakhir adalah Bhuta Yadnya atau persembahan bagi sarwa bhuta. 

Penyimpanan koleksi perangkat yang dipakai untuk ritual panca yadnya di museum ini telah dilakukan sejak tahun 1974. Pada awalnya, museum ini memiliki nama Museum Manusa Yadnya. Namun, pemerintah setempat kemudian menambah jumlah koleksi serta melakukan rehabilitasi total. Setelah itu, namanya diubah menjadi Museum Yadnya Mengwi.

5. Jewish Museum Berlin

Museum ini dibuka pada tahun 2001 dan merupakan museum Yahudi terbesar di Eropa. Gedung ini terdiri dari tiga bangunan, dua di antaranya merupakan tambahan baru yang dibangun khusus untuk museum oleh arsitek Daniel Libeskind. Sejarah Jerman-Yahudi didokumentasikan dalam koleksi, perpustakaan dan arsip, serta tercermin dalam program acara museum. 

Sejak 11 Desember 2017, pameran permanen telah dibangun kembali. Pengunjung masih memiliki akses ke sumbu di ruang bawah tanah Gedung Libeskind, Taman Pengasingan, dan Rongga. 

Arsip museum melindungi lebih dari 1.500 warisan keluarga, khususnya dari era Kekaisaran, Perang Dunia Pertama, serta Nazisme. Perpustakaannya terdiri dari 100.000 media tentang kehidupan Yahudi di Jerman dan luar negeri.

6. Istana Potala

Istana ini berada di Lhasa, Tibet. Istana Potala adalah tempat kediaman utama dari Dalai Lama, hingga masa Dalai Lama ke 14 mengungsi ke Dharamsala di India, setelah serangan dan kekalahan pada tahun 1959. Sekarang ini, Istana Potala diubah fungsinya oleh Tiongkok menjadi sebuah museum.

Bangunan istana ini berukuran 400 meter timur-ke-barat dan 350 meter utara-ke-selatan, dengan tembok batu yang landai serta ketebalan sekitar 3 meter dan 5 meter pada bagian dasarnya, bangunan ini dibuat dengan campuran tembaga untuk mampu hadapi gempa bumi.

Bangunan ini memiliki tiga belas tingkat, yang terdiri lebih dari 1.000 kamar, 10.000 tempat pemujaan dan sekitar 200.000 patung. Terletak di ketinggian 117 meter pada puncak Marpo Ri, "Lembah Merah" (Red Hill), serta menjulang lebih dari 300 meter secara menyeluruh dari dasar lembah.

Menurut tradisi, ketiga lembah utama di Lhasa memberikan arti sebagai "Tiga Penjaga Tibet." Chokpori, di sebelah selatan Potala; merupakan gunung-hati (bla-ri) dari Vajrapani. Pongwari dari Manjushri. Kemudian Marpori, lembah tempat Istana Potala berada, mewakilkan Chenresig atau Avalokitesvara. 

Itulah keenam museum keagamaan yang bisa kamu kunjungi, Bela. Bisa untuk menambah pengetahuan kamu tentang beragam agama berdasarkan sejarah, bukan?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved