Update Terbaru Kerusuhan Kanjuruhan, Salah Siapa?

Gas air mata diduga penyebab banyaknya korban jiwa

Update Terbaru Kerusuhan Kanjuruhan, Salah Siapa?

Dunia sepak bola sedang berduka. Kejadian mengenaskan telah merenggut ratusan nyawa manusia yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu, 01 Oktober 2022, di Stadion Kanjuruhan, Malang. 

Dinas Kesehatan Kota Malang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengungkapkan, ada 131 korban meninggal dunia, dua di antaranya merupakan anggota kepolisian imbas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Data ini berdasarkan laporan pada Minggu (2/10) hingga pukul 14.53 WIB.

Akibat insiden ini, Presiden Joko Widodo menginstruksikan untuk menunda Liga 1 sampai evaluasi selesai dilakukan. "Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," tegas Jokowi, mengutip dari IDNTimes.com. 

Merangkum dari berbagai sumber, berikut kronologi & update tragedi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang.

Kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Update Terbaru Kerusuhan Kanjuruhan, Salah Siapa?

Kick off pertandingan Liga 1 yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya dimulai pukul 20.00 WIB. Pertandingan berlangsung cukup sengit, tetapi pendukung Arema FC yang memenuhi stadion cenderung dalam keadaan yang kondusif. Sayangnya, hingga menit ke-90 tuan rumah tidak menambahkan perolehan gol. Persebaya memenangkan pertandingan dengan skor 2-3. 

Mengutip dari IDNTimes.com, pertandingan yang selesai pada 1 Oktober 2022 pukul 21:58 WIB itu kemudian berubah mencekam saat Aremania (suporter Arema FC) hendak menyerang pemain Arema FC yang akan masuk ke ruang ganti. Polisi yang bertugas kemudian mengamankan para pemain dan kericuhan tak dapat dihindarkan. 

Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak, petugas keamanan berusaha melakukan prosedur pembubaran massa, namun aparat kewalahan menghadapi fans Arema FC yang kecewa malam itu. 

Melihat situasi semakin carut marut, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah lapangan, Tribun Selatan (11, 12, 13) dan Tribun Timur (Tribun 6). Akibat gas air mata yang ditembakan ke arah tribun, massa yang panik akhirnya berlarian mencari pintu keluar secara bersamaan sehingga berdesakan - desakan. Hal ini menimbulkan banyak yang tergencet dan terjatuh serta mengalami sesak nafas.

Kebanyakan korban, meninggal di saat perjalanan menuju ke rumah sakit karena kondisi yang sudah tidak memungkinkan. Korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal di rumah sakit kebanyakan mengalami sesak nafas dan terinjak-injak suporter yang lain, karena panik akibat tembakan gas air mata dari polisi.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved