Kabar duka datang dari penggemar BTS, ARMY yang dikabarkan meninggal dunia. Gadis berusia 15 tahun yang tinggal di Turki ini nekat mengakhir hidup setelah tak kuat dengan perlakuan yang diterimanya dari sang ayah.
Diketahui, remaja perempuan tersebut bernama Melisa. Sebelum meninggal, ia sempat menuliskan pesan terakhir di postingan yang diunggah BTS di media sosial. Pesan tersebut mengungkapkan kondisi mental terakhir Melisa yang begitu terluka. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi antara Melisa dengan sang ayah? Apa yang ia tulis hingga menyebut nama Suga untuk terakhir kalinya? Telusuri selengkapnya di sini, Bela.
Menyebut nama Suga di postingan terakhirnya
Kabar meninggalnya Melisa diketahui dari sebuah akun penggemar dan hingga kini, tagar #Melisa dan #RestInPeace menjadi Trending Topic di sosial media. Jauh sebelum menghabiskan nyawanya, Melisa melalui akun Twitter pribadinya, @onabunagecityok menceritakan keluh kesah yang dialaminya sepanjang hidup.
Tak luput, nama Suga beberapa kali disebut oleh gadis tersebut. Melisa seolah tak tahu harus bercerita ke siapa, hingga ia memilih untuk mengungkapkan apa yang dirasanya ke idolanya tersebut. Melisa mencari penguat hidupnya lewat Suga. Dalam cuitannya terungkap jika dirinya mengalami tekanan dan depresi dan berpikir untuk menyudahi hidupnya di dunia.
"Aku benar-benar tidak bisa bertanggung jawab. Aku cukup pintar untuk berlari dari tanggung jawab. Aku mungkin tidak akan mampu untuk dapat hidup lama dengan pemikiran yang seperti ini. " cuitan Melisa tersebut diunggah oleh akun @aesrenetic pada 6 September 2020.
Mengalami perlakuan buruk dari ayahnya
Tak hanya cuitan keluh-kesah yang dipendamnya selama ini, Melisa juga membagikan sebuah foto yang berisi tali. Dari cuitannya, foto tali tersebut merupakan tali yang dibelikan sang ayah apabila anaknya ingin melakukan bunuh dirinya nanti. Mirisnya, ia melakukan aksi bunuh dirinya tersebut menggunakan pistol sang ayah.
Selain itu, ayahnya juga pernah mengancam dirinya. Melisa terus-menerus mendapat perlakuan buruk dari sang ayah. Bahkan, ia juga pernah dibanding-bandingkan dengan sang kakak. Ia pun merasa terpuruk. Ayahnya juga menganggap kehadiran Melisa sebagai hal terburuk yang pernah terjadi. Jika ia tak ada, sang ayah merasa dapat melanjutkan hidup.
Tidak didukung menyukai Kpop
Kematian Melisa tidak hanya dari mendapat perlakuan buruk dari sang ayah, tapi sang ayah juga memupuskan harapan dari hobi yang disuka oleh gadis tersebut. Melisa sangat menyukai BTS dan ia juga menempel poster mengenai grup yang digawangi oleh RM Cs itu.
Namun, sang ayah menentang keras hobi dari putrinya tersebut. Bahkan, sang ayah mengancam akan merobek poster Kpop miliki Melisa sebelum dirinya mendapatkan tamparan dari sang ayah.
"Apa yang akan aku lakukan jika aku mati malam ini, dan ayahku datang karena dia membenciku? Apakah Tuhan yang tidak bisa melindungiku dari ayahku ketika aku pergi ke Tuhan, atau aku akan menderita juga di sana? Yoongi, aku takut, namun aku lebih takut pada ayahku daripada mati. Mengapa aku harus melewati semua ini?"
Banjir dukungan dan doa untuk Melisa
Kepergian Melisa yang menyayat hati ini, mengetuk pintu hati ARMY dan publik untuk tak berdiam diri jika memiliki permasalahan yang cukup pelik. Banyak sesama ARMY yang menyebarkan kabar duka ini dan turut merasakan kesedihan atas meninggalnya seorang penggemar yang memiliki kepribadian ceria ini.
Penggemar pun mendoakan kepergian Melisa dan mengungkapkan jika ia tak perlu lagi merasa khawatir dengan tekanan atau penyiksaan yang pernah dialaminya. Penggemar mengharapkan Melisa dapat hidup tenang dan damai di alam yang baru.
Army mengajukan petisi hukuman untuk ayahnya
Melansir dari Thinis.com, diketahui Army tengah berupaya melakukan petisi di Charge.org di Turki agar ayah Melisa mendapat hukuman yang setimpal. Pembuat petisi ini menginginkan ayah sang gadis belia tersebut diperiksan berdasarkan cuitan yang diunggah oleh Melisa.
Pembuat petisi tersebut juga berharap ayah Melisa dijatuhi hukuman sesuai dengan pasal Turki Penal Code, yakni "Jika seseorang menyuruh orang lain untuk melakukan bunuh, atau memperkuat keinginan seseorang untuk bunuh diri dengan cara apapun, ia berhak untuk dihukum. Hukuman yang diberikan adalah hukuman penjara selama dua hingga lima tahun."
Semoga kabar memilukan ini bisa jadi pengingat untuk saling bertanya kabar dengan teman, saudara, atau rekan karena kehadiranmu. Mungkin saja menguatkan seseorang. Jika memiliki masalah, ceritakan kondisimu ke seseorang yang bisa dipercaya atau pihak profesional yang dapat membantu, seperti psikolog atau klinik kesehatan mental.
Yuk, ARMY, doakan yang terbaik untuk Melisa, Bela. Rest in Peace, Melisa.