Adanya pramusaji di sebuah tempat makan, memang menolong kita agar nggak kesulitan dalam memesan makanan. Tugasnya pun bisa dikatakan nggak mudah karena harus berhadapan dengan beragam konsumen setiap harinya. Walaupun lelah, mereka nggak boleh menampakkannya.
Dalam menjalankan tugasnya, ada beberapa perilaku yang membuat mereka kewalahan, kamu bisa baca disini. Selain itu, ketika ada pramusaji di sedang mencatat pesanan atau kamu membayar di kasir, ternyata ada beberapa hal yang sebenarnya kurang berkenan di mereka.
1. Memotong pembicaraan
Masuk dan makan di restoran maupun café, kamu akan dibantu oleh pramusaji. Mulai dari mencarikan tempat duduk hingga merapikan meja. Ia berusaha ramah dan maksimal melakukan pelayanan. Ada baiknya untuk nggak bersikap judes sebagai konsumen. Ia juga akan membantu menjelaskan kepadamu jika ada menu baru dan penawaran spesial. Hindari untuk bersikap sok tahu atau bahkan memotong pembicaraan. Hargai ia yang sedang melakukan tugasnya. Jika memang kamu nggak berminat, bisa kamu tolak dengan halus setelah ia selesai berbicara.
2. Memanggil pramusaji lain
Bekerja dalam restoran maupun café ada aturan kalau satu pramusaji akan melayani konsumennya hingga selesai. Karena, akan lebih mudah kalau kamu ingin memberi tip. Itulah sebab, ada beberapa tempat makan yang menyediakan bel di meja. Pada kenyataannya, pramusaji juga melayani konsumen dari meja lainnya. Sehingga fokusnya terbagi di banyak tempat. Ada baiknya untuk nggak memanggil pramusaji lainnya, karena ia nggak paham dengan pesanan atau keinginanmu. Beda lagi kalau kamu harus pesan dan bayar di depan.
3. Tip dibawah standar
Memberikan tip langsung sebagai bentuk apresiasi pelayanan pramusaji bisa dikatakan kebiasaan. Walaupun tindakan seperti ini ada pro dan kontra. Karena sebagian besar tempat makan akan membebankan biaya jasa beberapa persen dari total pesanan. Jadi, kalau memberi tip secara personal pengeluaran menjadi dobel. Perlu kamu tahu, memberikan tip juga ada minimalnya. Bukan karena sekedar tip, kamu memberikan uang kecil kepada mereka.
4. Pesanan berubah-ubah
Ketika kamu sudah selesai memesan, kartu pesanan akan langsung diantarkan atau disampaikan ke bagian dapur. Agar mereka bisa memproses makanan dan menghidangkannya kepadamu. Pastikan kamu memesan dengan benar. Jika ingin lebih asin, manis, atau pedas ada baiknya diutarakan diawal. Mengubah pesanan pun menjadi pekerjaan tambahan untuk pramusaji dan bagian dapur. Jika berubah pikiran, ada baiknya untuk segera mengganti. Jika menunggu agak terlalu lama, bisa-bisa pesanan awal telah dimasak.
5. Nggak membaca deskripsi menu
Setiap menu yang pasti ada penjelasan di bawahnya, untuk memberi tahu apa saja isinya. Kamu pun harus bersikap teliti dalam membaca menu. Memanggil pramusaji hanya untuk sekedar bertanya isi di salah satu makanan juga akan membuang waktu. Karena konsumennya nggak hanya kamu saja. Atau, kamu memanggilnya agar ia mengulangi penjelasan yang sudah dijelaskan. Jika kamu ada alergi suatu makanan, ada baiknya untuk memulai kebiasaan baca deskripsi menu. Supaya nggak salah pesan.
6. Tersaji dalam satu waktu
Memesan beberapa menu memang membutuhkan waktu untuk menghidangkannya lengkap di meja. Biasanya ini terjadi kalau kamu makan beramai-ramai. Jangan heran jika yang datang awal menu-menu yang mudah dibuat. Seperti minuman, nasi putih, dan makanan ringan lainnya. Kamu juga perlu menyadari kalau masing-masing makanan membutuhkan waktu yang berbeda dalam proses memasaknya. Kalau kamu ingin tersaji bersamaan, dikhawatirkan makanan sudah dingin ketika sampai mejamu. Jika memang tempat makan itu terlalu ramai, wajar jika kamu menunggu agak lama.
7. Berada di restoran terlalu lama
Berbincang bersama keluarga dan teman sambil makan di suatu tempat memang menyenangkan dan sampai lupa waktu. Tentu saja pesan makanan dan minuman yang beragam. Memang tanpa terasa kamu menghabiskan banyak waktu, makanan sudah habis, tapi berbincang masih terus berlanjut. Jika terlalu lama, akan menjadi perhatian pramusaji serta menggangu konsumen yang hendak makan di tempat itu. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk nggak berbincang lama jika masih ada antrean di tempat makan itu.
Makan di restoran dan café memang ada hal-hal yang kurang berkenan. Jika memang sudah nggak bisa ditoleransi, kamu diperkenankan untuk komplain. Kembali atau nggak di tempat makan itu merupakan keputusanmu juga.