Bagi kamu yang mempunyai hobi atau berkecimpung di dunia kuliner, pasti sudah familiar dengan penghargaan Micheline Star. Sebuah penghargaan yang diberikan kepada restoran dengan hidangan terbaik, didapatkan dengan berbagai tahap faktor penilaian dan kelayakan yang rumit.
Poin penilaian tersebut meliputi soal keotentikan hidangan, kualitas, harmoni rasa, teknik masak, hingga kepiawaian sang koki dalam menyajikan hidangannya. Penghargaan Michelin Star juga bisa meningkatkan status sebuah restoran dan mengubah nasib para koki yang bekerja di balik dapur.
Namanya yang tersohor, tentu membuat banyak orang penasaran akan serba-serbi penghargaan kuliner satu ini. Dari asal-usulnya sampai orang-orang yang terlibat dalam penilaian, simak informasi lengkap mengenai Michelin Star di bawah ini ya.
Apa itu Micheline Star?
Kalau menyibak dari berbagai sumber yang POPBELA rangkum, Michelin Star merupakan penghargaan tahunan yang diberikan untuk restoran-restoran tempat buku panduan Michelin (Michelin Guide) diterbitkan. Michelin Guide merupakan buku referensi kuliner yang berisikan panduan kriteria penilaian untuk hotel dan restoran.
Pihak penyelenggara Michelin memberi penghargaan hinggga tiga bintang Michelin untuk hotel dan restoran yang telah memenuhi kriteria tertentu. Nah, setiap tahunnya, Michelin Guide selalu mencari “bintang” baru dan menilai kembali restoran berbintang yang ada, dengan memastikan standar masakan yang sama tinggi saat disajikan kepada tamu.
Didirikan oleh dua pengusaha ban
For your information, penghargaan Micheline Star yang kita kenal sekarang tercipta bukan dari seorang di bidang kuliner. Melainkan justru berasal dari dua pengusaha ban asal Prancis bernama Ándre dan Édouard Michelin. Keduanya juga mendirikan perusahaan ban Michelin pada 1889.
Sayangnya pada era 1900-an, penjualan mobil di Prancis sangatlah minim dan hanya ada 3.000 mobil yang berkendara di jalanan. Hal ini tentu berdampak pada penjualan ban mobil yang stagnant dan tak ada peningkatan. Berputar ide, keduanya kemudian membuat buku panduan perjalanan bernama Micheline Guide untuk menarik perhatian orang-orang untuk berpergian lebih sering.
Buku panduan tersebut berisi peta, lokasi pom bensin, bengkel, hotel, hingga restoran terbaik. Dengan cara cerdik tersebut, perlahan masyarakat Prancis mulai sering berkendara dan semakin sering untuk mengganti ban mobil. Ini tentu dapat meningkatkan penjualan ban.
Terdiri dari tiga peringkat
Penghargaan Michelin Star pertama kali lahir pada 1926. Pada tahun tersebut, Michelin Brothers mengirim inspektur untuk mencicipi hidangan di berbagai restoran di Prancis.
Mereka akan menentukan restoran dengan hidangan terlezat yang layak diberi penghargaan berupa satu bintang yang dapat ditempel di pintu restoran. Barulah pada 1933, keduanya lalu memperkenalkan penghargaan dengan sistem tiga bintang.
Satu bintang diberikan bagi restoran yang menyajikan hidangan enak secara konsisten dalam kategorisasinya. Restoran dengan hidangan sangat enak dan layak dikunjungi akan mendapatkan dua bintang. Sedangkan tiga bintang Michelin untuk restoran yang menyajikan hidangan otentik dengan kelezatan luar biasa, dan harus dikunjungi secara khusus.
Inspektur makanan selalu merahasiakan identitasnya
Sejak 1929, Michelin secara rutin mengirimkan orang-orang dengan sebutan inspektur untuk mencicipi dan menilai setiap hidangan di berbagai restoran dari banyak negara setiap tahunnya. Ada 80-120 inspektur yang rutin bertugas untuk menentukan restoran dengan hidangan terbaik.
Agar hasilnya penilaiannya absolut dan tanpa rekayasa, Michelin melarang para inspekturnya untuk mengungkapkan identitasnya kepada pemilik restoran atau orang lain (selain manajemen Michelin). Agar kedatangannya tak diketahui pihak restoran, mereka berpakaian layaknya tamu biasa.
Sebagaimana mereka juga mendapatkan pelayanan, dan mencicipi hidangan dengan rasa yang setara seperti pelanggan lainnya.
Michelin Star dapat mengubah nasib sebuah restoran sekaligus kokinya
Restoran yang berhasil meraih bintang Michelin Star secara otomatis akan meningkatkan reputasi dan eksposurnya. Sebagai penghargaan paling bergengsi dalam dunia kuliner, maka tak heran jika restoran yang memndapatkannya akan menjadi terkenal dan banyak dikunjungi para tamu.
Michelin Star juga menjadi wadah dan pembuktian atas kreativitas dan kemampuan para kokinya dalam menciptakan hidangan yang lezat dan presentable.
Penghargaan Michelin Star bisa saja menurun dan dicabut dari restoran
Tak seperti kebanyakan penghargaan yang otomatis menjadi absolut milik sang penerima, penilaian Michelin Star justru bisa saja diturunkan, bahkan dicabut apabila kualitas restoran tersebut mengalami kemerosotan. Ini karena para inspektur akan melakukan kunjungan ke sebuah restoran berkali-kali untuk memastikan bahwa kualitas dan rasa hidangan tetap sama.
Maka itu, sebuah restoran berusaha untuk mempertahankan rasa dan kualitas makanan agar penghargaan Michelin Star yang sudah didapatkan tidak menurun dan dicabut.
Berhasil meraih penghargaan bergengsi kuliner ini bukanlah pencapaian akhir bagi restoran dan koki di seluruh dunia. Justru, adalah sebuah awal perjuangan bagi restoran untuk tetap mempertahankan rasa dan kualitas makanan yang disajikan.
Itulah tadi penjelasan mengenai Michelin Star, penghargaan di dunia kuliner. Kamu sendiri pernah mencicipi restoran yang mendapat predikat Michelin Star, Bela?