Di Indonesia, prosesi menikah memang panjang, apalagi jika mengacu pada adat dan kebudayaan suku tertentu. Mulai dari proses lamaran hingga hari H memiliki tata cara yang berbeda-beda. Dari banyaknya etnis yang ada di Indonesia, etnis Tionghoa adalah salah satu etnis yang memiliki prosesi seserahan yang unik.
Sangjit merupakan prosesi seserahan mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan. Prosesi ini biasanya akan dilakukan sebulan sebelum hari pernikahan. Nah, jika kamu dan pasangan berasal dari etnis Tionghoa, maka ini prosesi seserahan yang bisa kamu siapkan dari sekarang.
1. Jumlah dan warna baki
Di acara sangjit, warna yang mendominasi adalah merah. Mulai dari pakaian yang dikenakan hingga baki hantaran. Pasalnya warna merah membawa arti kebahagiaan dan kegembiraan. Selain itu, baki hantaran harus berjumlah genap seperti 6, 8, 12, kecuali 4 karena angka 4 lambang kematian.
2. Pakaian atau kain, lambang bahwa mempelai laki-laki akan memenuhi segala kebutuhan mempelai perempuan
Pakaian atau kain adalah salah satu isi baki seserahan. Selain baju atau kain, kamu juga bisa mengisinya dengan tas atau sepatu. Arti dari baki ini adalah bahwa sang calon mempelai laki-laki bakal memenuhi segala perlengkapan sandang pasangannya.
3. Kosmetik dan perlengkapan mandi
Kosmetik, skin care beserta dan perlengkapan mandi bisa jadi isian baki berikutnya. Kamu bisa menyertakan semuanya, atau memilih salah satu saja.
4. Kalung dan perhiasan lengkap sebagai tanda pengikat
Kalung juga salah satu isian wajib baki hantaran. Selain kalung, kamu juga bisa memberikan perhiasan lengkap (kalung, cincin, anting, gelang) kepada calon mempelai perempuan. Tapi yang perlu diperhatikan beratnya nggak boleh mengandung angka 4. Misalnya cari perhiasan yang beratnya di bawah atau di atas 4 gram.
5. Uang susu (atau uang angpau) dan uang pesta yang dimasukkan ke dalam amplop merah
Uang susu adalah uang yang diberikan oleh keluarga mempelai laki-laki kepada orangtua mempelai perempuan. Uang ini sebagai ucapan terima kasih karena telah membesarkan dan merawat sang mempelai. Biasanya jumlah uang susu bebas dan orangtua mempelai perempuan akan mengambil separuh atau semuanya.
Kedua yaitu uang pesta. Uang pesta adalah uang yang akan digunakan untuk membiayai resepsi pernikahan. Uang pesta ini disesuaikan berdasarkan umur mempelai perempuan misalnya umurnya 30 tahun maka uang pestanya bisa Rp300 ribu, Rp3 juta atau Rp30 juta.
Uniknya, orangtua mempelai perempuan hanya boleh mengambil angka yang paling belakang. Misalnya saja uang pesta Rp 3.030.000. Maka orangtua mempelai perempuan hanya boleh mengambil Rp30 ribu saja sedangkan sisanya dikembalikan.
Namun, jika pihak perempuan mengambil semua uang pesta maka merekalah yang harus menanggung biaya pesta. Selain uang susu dan uang pesta, ada juga uang lainnya tergantung dari adat istiadat keluarga masing-masing. Misalnya saja uang popok dan uang saudara.
6. Buah berjumlah 12 atau 18 buah. Lambang rezeki, kesejahteraan, kedamaian
Baki seserahan berikutnya berisi 12 atau 18 buah. Misalnya saja buah apel, pir, jeruk. Buah-buah ini adalah lambang kedamaian, rezeki, dan juga kesejahteraan. Buah ini nggak diambil semuanya karena separuhnya akan dikembalikan kepada mempelai laki-laki.
7. 2 pasang lilin yang diikat pita merah sebagai simbol perlindungan
Selanjutnya, baki berisi 2 pasang lilin yang diikat dengan pita berwarna merah. Seserahan ini menyimbolkan perlindungan dan menangkal pengaruh negatif. Biasanya lilin yang digunakan memiliki gambar naga (liong) dan juga burung phoenix (hong). Satu pasang untuk pihak perempuan dan sepasang lagi dikembalikan kepada pihak laki-laki.
8. 1 pasang kaki babi atau bisa diganti dengan makanan kaleng
Jika sulit untuk mendapatkan kaki babi, kamu nggak usah khawatir karena bisa menggantinya dengan 8-12 makanan kaleng ditambah dengan 6-12 kaleng kacang polong. Makanan kaleng yang bisa kamu berikan untuk mengganti kaki babi biasanya adalah buah longan atau buah leci kaleng.
9. Kue manis atau kembang gula berjumlah 12 atau 18, lambang kehidupan perkawinan yang harmonis
Baki selanjutnya berisi makanan-makanan manis yang bertekstur lengket. Misalnya saja kue mangkuk warna merah, kue keranjang, pia dan juga kue wijen.
Kamu juga bisa menyertakan permen-permen manis ke dalamnya. Kamu harus mengisinya sebanyak 12 atau 18 potong. Kue-kue manis nan lengket ini adalah lambang kehidupan perkawinan yang harmonis, keberuntungan, dan kelimpahan.
10. 2 botol arak, sampanye, wine merah
Baki terakhir berisi 2 botol arak, sampanye atau wine merah. Nantinya seserahan ini akan ditukar oleh pihak keluarga laki-laki dengan 2 botol sirup merah dari pihak keluarga perempuan.
11. Hadiah balasan dari pihak perempuan
Setelah menerima seserahan sangjit dari pihak keluarga pria, pihak keluarga perempuan perlu memberikan hamparan sebagai balasan kepada keluarga pihak pria. Meski jumlahnya tak sebanyak yang diberikan oleh pihak pria, hadiah ini punya makna bahwa keluarga perempuan menerima lamaran dan siap menjalin ke jenjang pernikahan.
Berikut di bawah ini beberapa hadiah yang diberikan pihak perempuan kepada keluarga pihak pria:
- Angpau sisa uang pesta yang akan dikembalikan sebagian. Ini menjadi simbolis bahwa keluarga perempuan memutuskan biaya pernikahannya ditanggung sepenuhnya oleh pihak pria.
- Separuh isi nampan dari jumlah buah-buahan, kue, manisan, juga makanan kaleng yang diberikan saat seserahan awal.
- Barang-barang keperluan calon mempelai pria. Umumnya adalah pakaian lengkap dan aksesori seperti emeja, celana panjang, jam tangan, parfum, sepatu, dan ikat pinggang.
- Sepasang lilin merah yang bergambar naga akan diberikan saat seserahan awal.
- Dua botol sirup dengan warna merah sebagai hadian balasan dari pemberian arak atau anggur merah.
- Makanan manis seperti diantaranya permen dan cokelat.
- Angpau berisi uang untuk kemudian dibagikan kepada para pembawa nampan dari pihak mempelai pria.
12. Urutan Proses Sangjit Dalam Budaya Tionghoa
Seperti proses amaran pada umumnya, sangjit memiliki aturan dan tata cara yang harus dipenuhi. Biasanya upacara sangjit dilakukan sebelum upacara pernikahan berlangsung.
Agar keberuntungan terus mengalir, pelaksanaan sangjit biasanya dilakukan pada waktu yang baik menurut perhitungan Tionghoa. Yaitu siang hari antara pukul 11.00 hingga 13.00 siang.
Berikut adalah urutan proses sangjit yang perlu kamu ketahui.
- Wakil dari pengantin wanita yang sudah menikah menerima seserahan di depan pintu rumah dari pihak pria
- Rombongan pria yang dituakan membawa seserahan yang dibawakan wanita/pria yang belum menikah.
- Isi sangjit diserahkan secara berurutan dari yang tertua. Mulai dari kedua orang tua, pihak mempelai sampai pihak keluarga lainnya
- Proses sangjit dilakukan dengan ramah tamah dan penuh kehangatan
- Penutupan acara
- Saat upacara sangjit selesai, sebagian isi sangjit dikembalikan pada pembawa seserahan. Di antaranya seperti manisan seperti coklat/permen dan beragam perlengkapan pria.
Memang mengikuti tradisi terbilang ribet dan banyak yang harus dipatuhi. Namun, menjalankannya tentu bakal membawa kepuasan tersendiri, kan?
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan pada laman IDN Times dengan judul "Mau Menikahi Gadis Tionghoa? Ini 10 Syarat Isi Seserahan!" dengan penambahan informasi.