Mengenal Natto, Makanan Khas Jepang yang Viral di TikTok

Fermentasi kacang kedelai ini memiliki bau seperti kaus kaki

Mengenal Natto, Makanan Khas Jepang yang Viral di TikTok

Jepang memiliki berbagai kuliner yang unik, salah satunya adalah natto. Mungkin natto terdengar asing bagi orang Indonesia, tetapi makanan ini cukup populer di Jepang.

Mengutip Japan Living Today, natto adalah makanan yang terbuat dari kedelai yang difermentasikan dan mempunyai bau yang menyengat. Makanan ini akhir-akhir ini lagi viral di Tiktok dan dijadikan tren challenge.

Jika Bela cek di kolom pencarian TikTok, maka tagar #nattochallenge memiliki 106.1 juta viewers. Tentunya challenge ini sudah banyak diikuti para kreator konten yang mencoba mencicipi hidangan beraroma dan bercita rasa unik ini.

Seperti dalam video yang dibuat oleh @gkadanama1190_, videonya saat mencicipi natto sudah dilihat 15 juta kali. Uniknya, video challenge tersebut menunjukan reaksi saat mencoba natto untuk pertama kali.

Lalu, apa itu natto? Mengutip dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai natto!

Apa itu natto?

Mengenal Natto, Makanan Khas Jepang yang Viral di TikTok

Natto merupakan hidangan yang terbuat dari kacang kedelai dengan proses fermentasi. Natto yang berhasil difermentasi memiliki tekstur berlendir, lengket, dan nampak berserabut.

Selain itu, natto juga memiliki aroma yang khas dan menyengat. Sama seperti makanan fermentasi lainnya, natto kaya akan serat, protein dan vitamin. Natto juga memiliki rasa kedelai yang lebih kuat.

Orang-orang berpendapat bahwa natto memiliki rasa mirip dengan blue cheese, yakni sama-sama memiliki aroma yang tak sedap. Bahkan ada juga yang berpendapat aroma natto seperti bau kaus kaki bekas, atau bahkan beraroma busuk.

Hidangan ini sudah menjadi bagian dari budaya Jepang dan sulit untuk melacak asal-usul dan perkembangannya sejarahnya. Natto awalnya dibuat secara tidak disengaja, yakni setelah kedelai dimasak, kemudian dihidangkan di tempat yang hangat. Pada tahun 1800-an, natto diperjualbelikan secara komersil, sehingga penduduk Jepang jadi jarang membuat homemade natto.

Cara memakan natto

Dengan bau menyengat dan tekstur yang lengket, mungkin kamu akan bingung bagaimana cara menyajikan natto agar tetap nikmat saat dimakan. Orang Jepang biasa menyajkan natto bersama kecap asin, daun bawang, lalu dinikmati bersama nasi.

Ada pula yang menyantapnya dengan telur mentah dan mustard. Masyarakat Jepang sendiri biasanya menyantap natto ketika sarapan. Namun, natto juga bisa divariasikan bersama hidangan lain. Contohnya, menjadi isian sup, isian sushi dan nasi kepal. Tak jarang juga masyarakat Jepang memakan natto secara langsung atau dikombinasikan sebagai topping saat makan nasi.

Natto dijual dalam kemasan styrofoam. Ketika tutup atasnya dibuka, akan ada plastik lagi yang menutupi kacang kedelai. Hal ini agar ketika bungkus natto dilepaskan secara perlahan dan gerakan melingkar, maka natto tidak lengket di plastik penutupnya.

Natto biasanya dikemas bersama dengan saus mustard yang bisa dicampur ketika hendak memakannya. Agar lebih nikmat, natto harus diaduk secara memutar sebanyak 50 kali menggunakan sumpit. Bahkan natto kemasan lain ada yang merekomendasikan sampai 400 kali. Warna natto yang sudah diaduk itu akan berubah menjadi sedikit keputihan dan itu pertanda bahwa natto sudah siap dinikmati.

Proses pembuatan natto

Kacang kedelai yang sudah matang itu didiamkan hingga teksturnya menjadi lengket dan berserat. Melansir Live Japan, secara tradisional natto dibuat dengan membungkus kedelai rebus di jerami padi. Jerami padi ini mengandung bakteri Bacilius subtilis yang memudahkan proses fermentasi kedelai, lho, Bela!

Pembuatan natto menggunakan teknik perendaman dan pemasakan kedelai. Setelah itu difermentasikan di tempat yang hangat dengan bakteri tersebut selama 24 jam. Nantinya, dari proses perendaman itu, kacang kedelai akan berteksur lengket dan berserat.

Bakteri tersebut mampu memecah protein menjadi asam glutamat, sehingga teksur kacang kedelai menjadi berlendir dengan aroma mirip kaus kaki.

Disebut sebagai superfood, proses fermentasi pada natto dapat mengurangi zat antinutrisi yang menghasilkan senyawa bernutrisi yang baik untuk tubuh. Dari hasil fermentasi bakteri itu, muncul aroma yang menyengat seperti bau busuk. Tetapi tak perlu khawatir, Bela, natto tetap aman dikonsumsi, lho!

Apakah kamu tertarik mencobanya, Bela?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved