9 Rekomendasi Street Food Khas Singapura yang Tak Boleh Kamu Lewatkan

Wajib dicoba kalau jalan-jalan ke Singapura!

9 Rekomendasi Street Food Khas Singapura yang Tak Boleh Kamu Lewatkan

Street food bukan hanya menawarkan jajanan murah pengisi perut saja. Tapi juga sebagai identitas kuliner yang merepresentasikan suatu daerah atau negara. Sebagai ikon kuliner, sudah sepatutnya street food bisa dijangkau oleh semua kalangan.

Di Asia Tenggara, negara yang terkenal akan pusat jajanan jalanan selain Indonesia adalah Singapura. Negara yang terkenal akan Patung Merlion ini punya segudang street food yang membangkitkan selera, dengan harga yang terjangkau.

Sebagai negara serumpun, terdapat kesamaan antara street food Singapura dan street food Indonesia. Maka saat mencicipi street food khas Singapura, lidahmu akan merasa familiar akan rasa dan tekstur yang ada.

Mengutip Booki, inilah rekomendasi 9 street food khas Singapura yang wajib kamu coba saat bertandang ke Negeri Singa satu ini.

1. Hainanese Chicken Rice

9 Rekomendasi Street Food Khas Singapura yang Tak Boleh Kamu Lewatkan

Nasi Ayam Hainan menjadi incaran para pelancong mancanegara saat bertandang ke Singapura. Hainan sendiri bukanlah nama makanan. Melainkan sebuah metode memasak dari Hainan, Tiongkok yang diadaptasi dan diimprovisasi oleh masyarakat Singapura.

Sebuah hidangan sehat bagi kamu yang ingin makan enak tanpa khawatir kolestrol naik. Menariknya, metode memasak ini direndam dalam air dingin terlebih dahulu sebelum direbus. Setelahnya, ayam akan direbus bersama rempah-rempah dengan air mendidih sampai matang sepenuhnya.

Nasi ayam Hainan disajikan bersama nasi gurih yang dimasak dengan bumbu aromatik, pasta jahe, dan saus cabai.

2. Chili Crab

Kalau kamu sedang ngidam seafood di Singapura, nggak ada salahnya mencicipi Chili Crab. Kepiting dimasak dengan saus asam manis dengan cabai, lalu ditambahkan telur.

Chili Crab memiliki perpaduan rasa asam manis dan sedikit pedas, yang melebur satu dengan lembutnya daging kepiting dan telur. Kuliner ini dapat dikenali lewar sausnya yang berwarna merah pekat dan tampak sangat pedas.

Kamu bisa menyantap olahan kepiting ini di Alliance Seafood dan Sign Board Singapore.

3. Kaya toast

Butuh teman ngemil untuk minum kopi atau teh di Singapura? Maka, kaya toast adalah jawabannya. Orang Singapura menyantap roti panggang ini sebagai sarapan.

Sebuah roti panggang yang dilapisi mentega dingin, lalu diberi selai yang merupakan campuran kelapa dan telur. Untuk menambah energi, masyarakat lokal biasanya menambahkan dua butir telur rebus setengah makan sebagai saat memakan roti satu ini.

4. Laksa Singapura

Laksa adalah sajian berkuah perpaduan akulturasi kuliner Melayu dan Tiongkok yang dimasak bersama bumbu rempah yang pekat, lengkap dengan isian mi atau bihun, sayuran, seafoor, dan aneka daging. Laksa banyak tersebar di kawasan Asia Tenggara, dengan versi kuah dan isian yang berbeda di setiap negara.

Dalam penyajiannya, laksa singapura menggunakan 11 jenis rempah, termasuk dsan kesum dan bunga kantan. Makanan berkuah ini memiliki perpaduan segar dan gurih, dengan isian meliputi udang, tauge renyah, telur rebus, dan tahu pong yang kemudian disiram dengan kuah santan.

5. Chai Tow Kway

Street food khas Singapura berikutnya adalah chai tao kway yang masih satu jajaran dalam menu dimsum. Sajian kuliner ini awalnya berasal Chaosan, Tiongkok. Namun, kini sudah tersebar di seluruh kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, Singapura, Malaysia dan Indonesia

Chai tow kway terdiri dari potongan kue lobak berwarna putih kusam yang kenyal dengan rasa yang gurih. Dan dimasak dengan teknik stir-fry bersama aneka bumbu, saus, kecap, serta isian lobak atau protein lainnya.

6. Bak kut teh (non-halal)

Dalam bahasa Indonesia, "Bak" memiliki arti babi. Begitu juga dengan bak kut teh yang merupakan sajian sup iga babi khas Singapura. Kuliner ini merupakan hasil akultutasi budaya Tionghoa yang sudah melebur dengan budaya melayu.

Secara harfiah, bak kut teh memiliki makna "teh tulang daging". Pemberian nama ini tak lepas dari isian bak kut teh yang terdiri dari iga babi, lengkap dengan berbagai rempah yang disiram dengan kuah sup. Namun seiringnya waktu, isian bak kut teh pun semakin variatif dengan memakai bagian babi lainnya, seperti tenderloin, perut, hingga hati babi.

7. Char kway teow

Street food satu ini masuk dalam kuliner wajib yang perlu dicicipi saat pergi ke Singapura. Saat mendengar nama char kway teow, tentu telinga kita jadi teringat familiar dengan kata "kwetiau".
Tak sepenuhnya salah, char kway teow sendiri adalah kwetiau goreng yang dimasak dengan kecap asin, sambal, kecap manis, dan bumbu bawang putih.

Seporsi char kway teow biasanya dikombinasikan dengan tauge, kerang, udang, telur, kucai, dan nasi datar. Pilihan topping lain yang variatif juga bisa kamu pilih, seperti telur bebek, bakso ikan, sosis, dan daging kepiting.

Bagi kamu yang beragama Muslim, pastikan kamu memesan char kway teow tanpa lemak atau daging babi, ya. Karena dalam versi non halalnya, biasanya hidangan ini ditambah lemak babi sebagai pelezat.

8. Orh luak

Jajanan kaki lima khas Singapura ini terdengar cukup mewah, namun di satu sisi harganya masih bisa dijangkau dompet. Orh luak atau populer dengan omelet tiram banyak dijajakan di setiap sudut jalan Singapura. Harganya pun sekitar SGD 3 - SGD 4 atau sekitar Rp35 ribu - Rp45 ribu per porsinya.

Jajanan ini terbuat dari telur yang dikocok dengan daging tiram yang diberi seasoning dan aneka saus, lalu digoreng dengan minyak panas. Supaya bentuknya lebih tebal dan mengenyangkan, penjual orh luak mengakalinya dengan tambahan potongan kentang ke dalam adonan.

Sama seperti char kway teow, orh luak biasanya menggunakan lemak babi supaya rasanya lebih otentik dan lezat. Maka itu, kamu perlu berhati-hati saat ingin membelinya, ya!

9. Es krim Uncle

Di Singapura, terdapat penjual es krim sandwich legendaris yang namanya cukup tersohor hingga telinga turis internasional. Adalah kedai Es Krim Uncle Chieng yang terkenal dengan julukan ‘es krim 1 dollar’. Lantaran, harga yang dijual pada saat itu hanya SGD 1 saja. Meskipun, kini harganya melonjak menjadi SGD 1,5  (sekitar Rp 17 ribu), namun es krim ini selalu ramai pembeli.

Sang pemilik, Uncle Chieng merupakan imigran Tiongkok yang berlabuh di Singapura pada 1961. Bersama keluarganya, ia mendirikan usaha es krim pada 1965 demi mendapatkan penghasilan. Cikal bakal inilah yang mengantar Es Krim Uncle Chieng kian sukses besar dan memiliki kedai besar seperti sekarang.

Banyak pilihan rasa es krim yang bisa kamu jajal, seperti durian, peppermint, green tea, cokelat, vanilla, sampai chocolate chip. Menu otentik miliknya adalah es krim sandwich yang penyajiannya menggunakan roti tawar sebagai pelapis.

Demikian, 9 street food legendaris di Singapura yang kerap diburu para turis. Apakah kamu tahu rekomendasi lainnya? Bisa tulis lewat kolom komentar, yuk!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved