Pernah mendengar hari thanksgiving? Di negara barat sana, hari thanksgiving merupakan hari raya untuk mengucapkan terima kasih kepada sesama. Tiap negara memiliki waktu yang berbeda untuk perayaan thanksgiving. Di Kanada, thanksgiving dirayakan pada Oktober minggu pertama atau kedua. Sedangkan di Amerika, thanksgiving dilaksanakan pada akhir November.
Thanksgiving selalu identik dengan makanan yang terbuat dari ayam kalkun. Yang menarik adalah makanan yang disajikan tersebut memiliki cerita sendiri yang menyebabkan menjadi budaya lokal. Tidak hanya kalkun, tetapi makanan lain thanksgiving juga punya sejarah. Walaupun kita tidak merayakannya, namun menarik untuk mengetahui cerita di balik makanan yang disajikan.
1. Kalkun
Sedari dulu bangsa asli Amerika mengonsumsi kalkun sebagai salah satu hidangan utamanya. Pendatang Amerika melihat tersebut dan mengikuti praktiknya.
Dikatakan saat itu kalkun lebih mudah untuk dipelihara, besar untuk dimakan oleh seluruh anggota keluarga, dan lebih murah daripada bebek atau angsa. Alexander Hamilton, politisi Amerika zaman dulu, menyatakan sesuatu yang berakhir menjadi budaya thanksgiving. Ungkapan tersebut berbunyi, “tidak boleh ada warga Amerika yang menahan kalkun saat hari thanksgiving.”
2. Cranberry
Cranberry merupakan buah yang datang dari Amerika utara. Para kolonis menemukannya dan mulai bereksperimen dalam masalah kuliner menggunakan bahan cranberry tersebut. Pada saat Perang Saudara di Amerika sana, cranberry dijadikan santapan wajib bagi para prajurit saat hari thanksgiving.
3. Kentang Tumbuk
Sekitar akhir abad 19, Sarah Josepha Hale, seorang novelis, editor sekaligus penyair menuliskan tentang liburannya di hari thanksgiving dalam novel dan majalahnya. Dia melihat thanksgiving memiliki sisi positif dalam hal moral untuk keluarga dan komunitas. Dalam tulisannya, terdapat isi konten yang meliputi resep dan deskripsi makanan apa yang cocok untuk disantap saat thanksgiving. Tentu saja itu adalah kentang tumbuk.
4. Kuah Daging
Di masa lalu orang-orang yang memasak unggas di hari thanksgiving akan mengumpulkan sisa-sisanya ke dalam suatu pot dan merebusnya untuk membuat kaldu. Kaldu tersebut akan mengental menjadi kuah daging dengan tambahan gandum sebagai bahannya. Kuah ini digunakan sebagai penyedap daging-daging lama dan dari sini, mulailah kuah daging menjadi tradisi thanksgiving.
5. Jagung
Karena menjadi simbol musim panen, jagung hampir dipastikan akan selalu tersedia saat hari raya thanksgiving. Selain perayaan tersebut, kehadiran jagung juga untuk mengingatkan orang Amerika akan kehadiran suku Wampanoag, suku asli Amerika yang mengajarkan para pendatang saat itu caranya berkebun jagung.
6. Kentang Manis
Tradisi hidangan kentang manis ini datang pada masa perbudakan. Kentang manis digunakan oleh penduduk Afrika Amerika sebagai santapan budak untuk merayakan thanksgiving. Bahan ini merupakan pengganti ubi kala itu.
7. Pie Labu
Layaknya makanan yang lain, pie labu berhubungan erat dengan thanksgiving. Saat kolonis datang ke Amerika, mereka ingin membuat pie untuk perayaan thanksgiving tapi tidak memiliki bahan tepung terigu. Melihat penduduk asli Amerika yang menggunakan labu untuk hidangan penutupnya, para kolonis pun berinisiatif membuat pie dengan bahan tersebut.
8. Wine
Pada zaman dahulu di Amerika, orang-orang ingin meminum bir sebagai perayaan thanksgiving. Hanya saja jelai belum dibudidayakan, yang ada hanya labu dan parsnip. Mereka pun meramu kedua bahan tersebut dan berakhir menjadi wine.
Jadi penasaran, jika makanan thanksgiving saja memiliki sejarah, apa jadinya dengan makanan di Indonesia? Kira-kira apa yang menjadi alasan ketupat selalu digunakan ketika lebaran tiba? Sepertinya menarik untuk menguak sejarah tiap makanan.
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "8 Cerita di Balik Makanan Thanksgiving, dari Ayam Kalkun sampai Wine"