Belakangan ini, isu keamanan data digital mendapat perhatian khusus di kalangan masyarakat. Terutama setelah seorang peretas bernama Bjorka mengklaim telah membobol data sejumlah layanan publik. Keresahan akan penyalahgunaan data sontak muncul.
Namun, Google punya sejumlah fitur yang akan membantu kamu, lho, Bela! Yuk, simak tips keamanan akun Google di bawah ini supaya tidak ditembus peretas.
1. Gunakan kata sandi yang kuat
Kata sandi ibarat sebuah kunci untuk masuk ke dalam sebuah rumah. Agar peretas tak mudah masuk, kamu perlu membuat sebuah kata sandi yang unik dan kuat. Gunakan satu sandi untuk satu akun saja. Jika sama, akun kamu berpotensi lebih besar untuk dibobol. Jangan sampai, deh!
2. Aktifkan verifikasi dua langkah
Verifikasi dua langkah adalah langkah ekstra untuk mengantisipasi sandi bocor. Dengan memanfaatkan fitur ini, kamu bisa mengetahui aktivitas login akun. Google juga telah mengintegrasikan layanan ini dengan perangkat menggunakan kunci keamanan di Android atau Google Smart Lock di iOS.
3. Lakukan pemeriksaan keamanan akun
Pengecekan keamanan akun kamu juga dapat dilakukan dengan fitur Security Checkup. Di sini, kamu akan menemukan sejumlah poin terkait dengan akun. Pastikan semua ceklis berwarna hijau untuk memastikan keamanannya, ya!
4. Manfaatkan fitur Pengelola Sandi
Sudahkah kamu tahu kalau Google punya fitur Pengelola Sandi (Password Manager)? Dengan terobosan ini, kamu tak perlu mengingat satu per satu kata sandi yang terpakai di beberapa akun karena terintegrasi ke dalam Chrome dan Android. Google juga akan memberi tahu jika sandi yang telah kamu gunakan masih kurang kuat atau telah dibobol. Praktis banget, ya?
5. Atur pewaris akun Google dari sekarang
Satu lagi fitur keamanan Google yang belum banyak diketahui penggunanya adalah pewaris akun. Penting untuk mengaturnya dari sekarang demi mencegah data penting terbengkalai saat pemilik akun meninggal. Berikut langkah-langkahnya:
- Masuk ke akun Google pada tautan https://myaccount.google.com/
- Pilih menu Data & Privasi
- Terus scroll dan temukan "Buat rencana untuk histori online dan data digital Anda" untuk pengaturan bahasa Indonesia atau "Make a plan for your digital legacy" untuk pengaturan bahasa Inggris
- Setelah masuk ke pengaturan tersebut, kamu akan diberikan pilihan batas waktu agar Google dapat mendeteksi bahwa akun sudah tidak aktif
- Isi kolom nomor telepon dan e-mail pemulihan
- Selanjutnya, tambahkan maksimal 10 akun yang akan diberi pemberitahuan bahwa akun kamu sudah tidak aktif beserta data apa saja yang akan kamu bagi
- Kamu juga dapat mengatur balasan otomatis untuk memberi tahu bahwa akun sudah tak aktif
- Tersedia pula pilihan untuk menghapus akun Google setelah akun tiga bulan tidak aktif
Semudah itu untuk menjaga keamanan data digital kita, Bela. Langsung amankan dari sekarang, yuk!