Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam menangani pandemik COVID-19. Perbedaan budaya dan norma yang berlaku, kadang kala, menghasilkan pendekatan unik atau aneh ketika menghadapi wabah atau pandemi yang membuat kita geleng-geleng kepala.
Apa saja itu? Berikut lima kebijakan unik di berbagai negara sebagai upaya mengakhiri pandemi COVID-19.
1. Alkohol dan ganja gratis bagi yang sudah divaksinasi di Washington
Demi menyukseskan kampanye vaksinasi, pemerintah negara bagian Washington memberikan minuman keras dan ganja gratis bagi orang dewasa yang telah diinokulasi. Kampanye bertajuk "Joints for Jabs" itu akan berlangsung hingga 12 Juli 2021.
Dilansir dari US News, pemerintah mengizinkan pengecer ganja berlisensi untuk menawarkan vaksin di toko ritel mereka. Setelah disuntik, mereka yang berusia di atas 21 tahun akan mempeorleh ganja gratis.
Bulan lalu, pemerintah Washington juga bermitra dengan penjual minuman alkohol. Pelanggan yang bisa menunjukkan bukti telah divaksinasi akan memperoleh minuman keras gratis.
2. Poster tengkorak bagi yang belum divaksinasi di India
Kepolisian di distrik Niwari, Madhya Pradesh, India menandai warga yang belum divaksinasi COVID-19 dengan poster bergambar tengkorak. Dalam poster juga terdapat penggalan kalimat bertuliskan "jauhi saya, saya belum divaksinasi".
Belum cukup sampai di situ, polisi yang bertugas di blok Prithvipur bahkan meminta warga yang belum divaksinasi membaca keras-keras pesan dalam poster dan bersumpah bahwa mereka akan diinokulasi dalam waktu dua hari.
Dilansir dari The Indian Express pada Jumat (11/6/2021), mereka yang telah divaksinasi diberi lencana dengan warna bendera India bertuliskan "saya seorang patriot sejati karena telah divaksinasi".
3. Hanya menjual sepatu tertutup dan kaos sebagai penghangat di Afrika Selatan
Peraturan yang tidak kalah aneh juga dirilis oleh pemerintah Afrika Selatan pada Mei 2020. Dilansir The Daily Mail, toko ritel di negara tersebut hanya diizinkan menjual sepatu atau sandal dengan kaki tertutup.
Mereka juga hanya diizinkan menjual kaos sebagai penghangat, yang artinya kaos lengan pendek hanya boleh dipajang jika didampingi oleh jaket. Lebih aneh lagi, toko ritel diizinkan menjual kemeja, apakah itu lengan penjang atau pendek, tanpa didamping jaket penutup.
Kebijakan ini memicu kebingungan di masyarakat, yang tidak mengerti keterkaitan antara penyebaran virus corona dengan sepatu atau kaos yang harus ditutup.
4. Deposit kematian bagi pelancong yang tiba di Kamboja
Pemerintah Kamboja memberlakukan “deposit kematian” sebagai layanan pariwisata di tengah pandemik COVID-19. Kebijakan yang diberlakukan pada Juni 2020 ini menuntut para pelancong yang tiba di Kamboja untuk membayar deposito senilai US$3.000 atau sekitar Rp41,9 juta.
Adapun rincian dari deposit tersebut adalah sebagai berikut:
- US$5 untuk transportasi dari bandara ke pusat tunggu
- US$100 untuk sekali tes COVID-19
- US$30 untuk menginap di hotel atau pusat tunggu
- US$30 untuk makan tiga kali sehari sembari menunggu hasil
Jika satu penumpang dinyatakan positif COVID-19, semua penumpang dalam penerbangan yang sama akan dikarantina selama 14 hari. Setiap penumpang harus membayar US$100 untuk tes COVID-19 selanjutnya dan US$84 untuk menginap fasilitas karantina per malam.
Untuk pasiennya sendiri, mereka akan dituntut untuk melakukan empat kali tes, yang berarti deposit mereka harus berkurang hingga US$400. Mereka juga harus membayar US$225 untuk biaya rumah sakit, pelayanan medis, jasa binatu, dan sanitasi. Deposit sisanya atau sekitar US$1.500 akan disimpan untuk biaya layanan kematian atau kremasi.
5. Rumah hantu untuk karantina di Indonesia
Terakhir, kebijakan nyeleneh terkait penanganan pandemik COVID-19 juga ada di Indonesia. Pemerintah Desa (Pemdes) Sepat, Masaran, Sragen, Jawa Tengah mempersiapkan rumah hantu sebagai tempat karantina bagi warga yang nekat mudik lebaran untuk periode 6-17 Mei 2021.
Lokasi karantina merupakan bangunan bekas gudang yang sudah kosong dan terbengkalai selama puluhan tahun. Warga setempat meyakini bila gedung itu horor. Satgas setempat setidaknya menyediakan empat kasur dan logistik bakal kebutuhan sehari-hari akan disediakan.
Itulah lima kebijakan unik, aneh, dan nyeleneh di berbagai negara dalam upaya mengakhiri pandemi COVID-19.
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "5 Kebijakan Unik Lawan COVID di Berbagai Negara, Ada Bagi-Bagi Ganja!"