Twitter sedang ramai dengan kasus Safa bersama penggemar Renjun dan Jaemin NCT. Nama ketiganya masih trending hingga saat ini, walau cuitan terkait Renjun dan Jaemin kebanyakan tentang aktivitas mereka di grup NCT.
Namun, kasus yang terus ramai dibicarakan warganet adalah tentang Safa, seorang warganet yang diduga melontarkan kata kasar dan tak sopan kepada Renjun dan Jaemin. Hal ini pun ramai di space Twitter, di mana penggemar Renjun dan Jaemin meminta Safa untuk meminta maaf—bahkan ada yang tak segan-segan untuk melaporkannya ke polisi.
Bagaimana kronologi keramaian ini bermulai? Berikut selengkapnya.
Bermula dari cuitan yang menjurus kebencian
Keramaian di Twitter hingga memunculkan trending Safa berawal dari cuitan seorang warganet bernama Safa. Ia menuliskan kata-kata terkait anggota NCT, Renjun dan Jaemin dengan bahasa yang kasar dan tidak sopan.
Inti dari cuitan tersebut adalah ia tak mau idolanya, Jeno NCT dipasang-pasangkan dengan member lainnya yang ia nilai problematik. Ia juga sempat berdebat dengan pengguna Twitter lainnya terkait hal tersebut. Tak hanya membawa nama Renjun, Jaemin, dan Jeno, ia juga membawa nama member NCT lainnya, seperti Yangyang dan Lucas.
Hal tersebut pun akhirnya menyulut kemarahan penggemar NCT lainnya yang mengingatkan Safa untuk menjaga ketikannya. Tak apa tidak menyukai member atau idol lainnya, namun pergunakan kata-kata yang baik dan sopan saat menulis atau menggunggah di media sosial, itulah yang diminta warganet dan penggemar NCT lainnya, yang salah satunya adalah akun @berflower.
Diketahui konflik ini sudah diperbincangkan para penggemar boy group NCT asal Korea Selatan itu sejak 4 Mei 2022. Safa juga mengatakan telah menerima kritik hingga ancaman akan didatangi ke rumahnya. Ia sempat menulis permintaan maaf di Twitter. Namun, ternyata masalah tersebut masih bergulir hingga 19 Mei 2022 kemarin.
Masuk ke ranah space dan hendak dilaporkan ke polisi
Perdebatan Safa dan penggemar NCT pun masuk ke ranah space Twitter. Space sendiri merupakan salah satu fitur di Twitter yang memungkinkan para pengguna melakukan obrolan suara yang dapat disiarkan secara langsung.
Safa dan satu persatu penggemar maupun warganet biasa masuk ke dalam space dan perdebatan dimulai. Safa dan warganet lain saling beradu pandang dengan cuitan yang ia buat. Banyak yang kecewa dengan tulisan Safa dan bahkan ada yang mau melaporkannya atas dasar UU ITE.
Para penggemar menuntut Safa untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Ia juga diminta membuat permintaan maaf berupa video dan surat bermaterai. Tak sampai di situ, para akun tersebut juga meminta orang tua Safa ikut direkam dalam video permintaan maaf.
Safa tahu tindakannya salah karena telah menjelek-jelekkan orang lain dengan kata-kata yang tak pantas. Ia mengatakan akan menerima risikonya, bertanggung jawab dan meminta maaf. Ia juga mengatakan bahwa dirinya adalah anak polisi, dan jika hal tersebut di bawa ke sana menurutnya itu hanya akan ditertawakan.
Ia juga mengatakan seharusnya yang menuntut ke jalur hukum adalah orang yang terkait langsung, yaitu Jaemin dan Renjun. Untuk permintaan maaf, Safa mengatakan akan menulis permintaan maaf tapi tidak dengan membuat video karena menurutnya itu menganggu privasinya.
Dari sinilah viralnya kasus Safa ke warganet awam. Sebelumnya percakapan masih bisa didengar secara umum, namun setelah host mengunci akunnya, percakapan tidak tersedia lagi, tapi warganet lainnya berhasil merekam percakapan tersebut.
Ada warganet yang dinilai berlebihan
Di sisi lain, ada seorang penggemar yang mengaku sebagai aktivis HAM, berusia 29 tahun dan memiliki kenalan kapolda, adik seorang polisi, hingga dosennya merupakan kader Golkar. Ia mengancam menyeret Safa ke jalur hukum karena punya kenalan advokat.
Ia bahkan mengaku sebagai perwakilan Jaemin dan Renjun serta ‘ibunya’ anggota NCT Dream yang tak suka ‘anak-anaknya’ dihina. “Safa, saya ini perwakilan Na Jae Min dan Hwang Renjun, saya sudah panggil advokat saya untuk bawa kasus ini ke meja hijau. Jadi kamu jangan macem-macem,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bisa saja menurunkan jabatan atau memindahkan tugas dari ayah Safa yang juga seorang polisi, sekaligus menceramahi Safa untuk bersikap, berkata, dan bertindak lebih baik lagi. Hal ini pun memantik pro-kontra warganet Twitter.
Sebagian warganet mengkritik dan menertawakan pernyataan warganet tersebut yang mengaku sebagai aktivis HAM dan kenal dengan orang penting, serta hendak membawa perkara ke meja hijau. Pernyataan warganet tersebut dinilai tak relevan dan cenderung abuse of power. Setelahnya, umur 29 dan aktivis HAM pun akhirnya trending di Twitter. Banyak warganet yang mencuitkan pandangannya hingga membuat meme tentang hal tersebut.
Itulah kronologi kasus Safa dan para penggemar Jaemin dan Renjun NCT yang ramai di Twitter hingga sampai kepada warganet awam dan dijadikan meme. Menurut pendapatmu, bagaimana Bela?