Selisih pendapat atau cara kerja bisa menjadi pemicu persaingan kerja baik antar individu atau antar kelompok. Dalam menyikapi konflik, kebanyakan orang menganggap bahwa bersikap tak acuh menjadi solusi yang tepat. Padahal, konflik yang dibiarkan begitu saja akan muncul kembali dalam situasi yang lebih panas sehingga persaingan yang bersifat profesional berubah menjadi persaingan personal. Namun dengan adanya konflik justru bisa memacu dirimu untuk lebih berkembang dan lebih cepat mencari solusi. Kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut dalam menghadapi persaingan di kantor.
Menghindari masalah tidak akan mengubah situasi. Bersikap tegas dan jujur itu perlu, agar mereka memahami apa yang kamu inginkan dan butuhkan dari mereka. Dengan begitu, mereka juga tidak akan salah paham dengan tindakan yang kamu ambil.
Berbicara kesana-kemari demi menghindari topik utama bukanlah hal yang disukai di lingkungan kerja, Bela. Mulailah percakapan dengan memberikan respon singkat seperti bahasa tubuh lalu isilah percakapan dengan mengemukakan pemikiranmu yang kira-kira menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Semua orang termasuk kamu memiliki gaya komunikasi yang berbeda dan kita cenderung menilai seseorang berdasarkan kacamata kita. Bacalah beberapa referensi tentang jenis-jenis gaya komunikasi seseorang sehingga kamu lebih mudah memahami dan mendekati lawan bicara sehingga konflik dapat dicegah.
Menggunakan kata kamu seperti “Kamu seharusnya...” atau “Kamu selalu...” dalam membicarakan masalah bisa menimbulkan kesan memojokkan lawan bicara. Gunakanlah sudut pandang dari dirimu seperti “Saya membutuhkan...” atau “Saya merasa...” sehingga lebih mudah diterima.
Lawan bicara dan orang-orang yang berada bersama kalian akan merasa lebih baik jika kamu menggunakan kalimat yang objektif dan fokus pada masalah seperti “Deadline proyek ini adalah minggu ini. Apa yang bisa kita lakukan agar bisa selesai tepat waktu?” ketimbang kalimat seperti “Kamu sudah berjanji bahwa kamu akan menyelesaikannya hari ini.”
Saat kamu mendengarkan apa yang lawan bicara katakan, kamu membentuk sebuah pemahaman dalam pikiran. Agar tidak terjadi salah paham, kamu bisa membuat menafsirkan maksudnya seperti “Jadi tadi maksudmu adalah ________. Benar demikian?” Dengan memberikan konfirmasi seperti itu, kalian akan lebih produktif dalam menyelesaikan masalah.
Dalam konflik, cobalah untuk memahami situasi dari sudut pandang lawan bicara ketimbang memaksakan pendapatmu kepadanya. Jika kamu semakin mengerti, maka pemikiranmu akan lebih terbuka. Semua itu dilakukan bukan untuk menghindari konflik melainkan menghadapinya dengan lebih bijaksana.
Mulai sekarang, ubah cara pandang dan sikap kamu saat menghadapi konflik di mana pun termasuk di kantor. Ingatlah bahwa orang-orang sukses terbiasa menangani konflik dengan tujuh langkah di atas sehingga mereka bisa menemukan banyak peluang baik dalam karier maupun kehidupannya. Stay positive, Bela!
