Menggunakan jasa pelayanan dan memberikan tips memang bukan hal baru. Tapi di Indonesia memberikan tip atau tidak masih menjadi persoalan. Kamu pun masih menemukan orang meninggalkan beberapa uang di meja makan. Atau menaruhnya di kotak tip.
Disisi lain, ada orang yang enggan sama sekali untuk memberikan tip. Memang ada beragam alasan kalau kamu menanyakan hal seperti ini. Kalau kamu ingin tahu alasan orang yang nggak memberikan tip, simak yang ini.
Ketika kamu membayar makanan di restoran maupun café akan mendapatkan sebuah slip pembayaran. Biasanya kamu langsung memasukkan ke dalam tas atau langsung membuangnya. Melakukan pengecekkan sesuai dengan pesanan yang dipesan. Akan tetapi, dalam slip pembayaran tersebut ada nominal jasa pelayanan. Besar kecilnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika sudah seperti ini, konsumen nggak perlu memberikan tip.
Memberikan tip atas pelayanan tempat makan maupun café bisa dikatakan bias. Karena semua karyawan di sana tentu saja bekerja keras dan memberikan yang terbaik. Kalau misal untuk satu pihak saja, maka bisa jadi nggak adil. Jika ingin mendapat bonus bulanan, tentu saja ada tugas-tugas tambahan yang bisa diambil. Persoalan memberikan tip ini bisa menjadi hal yang rumit dan berkaitan dengan pendapatan karyawan setiap bulannya.
Memberikan tip sebagai jasa pelayanan ada beragam maksud, agar tempat tersebut meningkatkan kualitasnya hingga hanya untuk sekedar gengsi. Di Jepang, memberikan tip merupakan hal yang janggal, berbeda lagi dengan Amerika Serikat. Orang berlomba-lomba untuk memberikan tip. Jika memang tujuannya untuk gengsi dan ingin dihargai, konsumen bisa menunjukkan sikap yang menyenangkan dan nggak bersikap arogan.
Biasanya tempat makan atau nongkrong yang menyertakan jasa pelayanan dalam slip bayar memang pelayanannya patut diapresiasi. Tapi, ada beberapa tempat yang masih menyediakan kotak tip di dekat kasir. Kalau jeli dalam mengamati, tentu saja akan senang apabila ada yang memberikan tip dalam jumlah yang lumayan. Kalau hanya sekedarnya, akan bersikap biasa saja. Walaupun sebenarnya tempat tip itu hanya sukarela misalnya, akan berdampak pada konsumennya.
Kurang jeli konsumen dalam memeriksa slip pembayaran bisa membuat pengeluaran dobel. Memang jumlahnya bukan seberapa, tapi kalau diakumulasikan per bulan jumlahnya lumayan. Tentu saja ini bagian dari pemborosan. Bukan bermaksud untuk pelit, tapi sebagai generasi muda yang baru belajar soal uang ini harus cermat. Jadi, jangan ragu untuk memeriksa slip pembayaran. Agar kamu tahu berapa jumlah pajak yang dikenakan oleh konsumen.