Memang nggak semua bos perempuan bersikap galak dan menyebalkan. Tetapi setiap orang mungkin saja pernah punya pengalaman memiliki bos perempuan yang galak dan jutek seperti “penyihir”. Setiap pekerjaan yang sudah kamu selesaikan selalu saja salah di matanya, beda lagi kalau dia menilai hasil kerja oleh orang kepercayaannya yang lebih pintar mengambil hatinya, dia sama sekali nggak memberi kritikan pedas kepada “anak emasnya”. Tapi jangan keburu menjustifikasi kalau semua bos perempuan itu menyeramkan. Hanya saja jika saat ini kamu punya bos perempuan yang “aduhai” galaknya, hadapi dia dengan cara ini ya, Bela.
1. Hindari Pembicaraan Lewat Email
Jika bos kamu lebih sering menegur hingga menjelaskan
pekerjaan lewat
email, personal chat atau telepon, meski dia satu ruangan denganmu dan ia sedang berada di kantor, ketika kamu terima surat elektronik (surel) darinya jangan langsung dibalas, Bela. Kamu bisa langsung mengetuk ruangannya dan beranikan dirimu untuk berbicara tatap muka dengannya. Bukan kah lebih jelas mendapatkan penjelasannya secara langsung? Jadi kamu bisa melawannya dengan cara elegan kalau dia mulai mengkritikmu habis-habisan, karena kamu sudah mencatat
do and don’ts yang sudah kamu tanyakan kepadanya.
Oh ya, setelah bertemu dengannya, jangan lupa kirimkan
summary dari pembicaraanmu dengan bos.
2. Jangan Takut Bertanya
Bosmu seorang yang sangat visioner? Jika ya, dan ia sering menuntutmu bekerja lebih giat hingga harus lembur, hmm memang berat tapi cobalah tanyakan kepadanya bagaimana kamu bisa menjadi pegawai yang bisa memenuhi target yang diinginkan perusahaan. Sudah waktunya kamu punya manajemen waktu yang benar, supaya kamu nggak perlu lembur terus. Kalau bos mulai menegurmu halus karena pulang on time, terkadang kamu juga harus keras kepala, toh pekerjaanmu sudah selesai kan? Cuek saja, Bela.
3. Jangan Mudah Goyah
Menjengkelkan memang kalau bosmu
nggak ada hentinya membuatmu dan rekan kerja lainnya gusar dan bekerja penuh tekanan yang luar biasa. Apalagi dia tipe pemimpin yang membuat mental pegawainya tidak percaya diri dan kurang memotivasi. Kalau kamu sering jadi korban atas kemarahannya, pikirkan
deh, apakah kamu memang ingin jenjang
kariermu semakin cemerlang di tempat bekerjamu sekarang? Jika ya, kamu harus berani menghadapinya, berdiri tegak dan jangan goyah, Bela. Ingat, keberanianmu bisa jadi penguatmu untuk bertahan menghadapinya,
well bisa saja dia justru lebih bisa melunak denganmu karena ia
melihatmu berani dengannya.
Sudah siap hilangkan rasa takutmu, Bela?