Lebih dari berisi tuntunan hidup, Al-Qur'an juga memuat kisah perjalanan para nabi dan rasul dalam berdakwah serta sejarah perkembangan Islam. Di dalamnya juga disebutkan tentang makhluk mitologi dalam Islam yang punya peran besar dalam sejarah perkembangan Islam.
Selain itu, makhluk mitologi tersebut juga diceritakan oleh Rasulullah SAW melalui hadis. Berikut adalah makhluk mitologi dalam Islam yang perlu kamu ketahui diketahui beserta wujudnya.
1. Buraq
Makhluk mitologi dalam Islam yang pertama adalah buraq yang diyakini sebagai kendaraan Nabi Muhammad pada peristiwa Isra Miraj. Buraq memiliki perwujudan berupa hewan berkaki empat yang mirip kuda dengan kepala manusia.
Dalam sebuah hadis disebutkan kalau buraq bergerak sangat cepat bagai kilatan petir. Ia bisa mencapai suatu tempat hanya dalam waktu sekejap. Hal ini tertulis dalam sebuah hadis yang berbunyi:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ، وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ طَوِيلٌ فَوْقَ الْحِمَارِ، وَدُونَ الْبَغْلِ، يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ ، قَالَ: فَرَكِبْتُهُ حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ ، قَالَ: فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ بِهِ الْأَنْبِيَاءُ
Artinya: "Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah bersabda: Didatangkan kepadaku Buraq, seekor tunggangan putih, lebih tinggi dari keledai dan lebih rendah dari baghal, ia berupaya meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya. Setelah menungganginya, maka Buraq itu berjalan membawaku hingga sampai ke Baitul Maqdis. Aku ikat (tambat) tunggangan itu di tempat biasanya para Nabi menambatkan tunggangannya (Buraq)." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Ikan Nun
Kisah mukjizat Nabi Yunus A.S yang ditelan oleh ikan nun memiliki makna kehidupan yang visa dipetik. Diceritakan kalau Nabi Yunus A.S dapat hidup kembali saat ditelan ikan nun setelah ia berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT.
Kisah tentang ikan Nun dapat kamu temukan dalam Surat As-Saffat ayat 139-145. Berikut adalah bunyinya:
Berikut adalah Surat As-Saffat ayat 139-145 dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia:
١٣٩ وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ
١٤٠ إِذْ أَبَقَ إِلَى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ
١٤١ فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ ٱلْمُدْحَضِينَ
١٤٢ فَٱلْتَقَمَهُ ٱلْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ
١٤٣ فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ
١٤٤ لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
١٤٥ فَنَبَذْنَٰهُ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ سَقِيمٌ
Artinya:
139. Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul,
140. (ingatlah) ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan,
141. lalu dia ikut berundi, kemudian dia termasuk orang yang kalah dalam undian.
142. Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
143. Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih kepada Allah),
144. niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.
145. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit.
(QS. As-Saffat: 139-145)
Ayat ini mengisahkan Nabi Yunus A.S yang berakhi ditelan ikan nun karena meninggalkan umatnya yang menolak menyembah Allah SWT. Ujian ini diberikan untuk mengharapkan kesabaran dan ketabahan dari Nabi Yunus A.S dalam membimbing umatnya.
3. Dabbat Al Ard
Berbeda dengan makhluk mitologi sebelumnya, Dabbat Al Ard belum pernah dilihat oleh umat manusia. Sebab, makhluk ini dijelaskan sebagai hewan melata yang akan keluar sebelum datangnya hari akhir atau hari kiamat.
Ia diketahui akan muncul dari kota Makkah saat matahari mulai terbit dari arah barat yang disertai dengan tanda kiamat akan datang.
Hal ini tertulis dalam QS An-Naml ayat 82. Berikut adalah bunyinya:
وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ
Artinya:
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (QS An-Naml: 82)
4. Burung Ababil
Kisah burung ababil tertulis pada surat Al-Fil dalam Al-Qur'an. Diceritakan bahwa burung ini menyerang sekawanan gajah yang hampir yang dibawa oleh pasukan Yaman untuk merubuhkan Ka'bah.
Burung ababil dianggap sebagai bala bantuan dari Allah SWT untuk melindungi Ka'bah dari kehancuran. Bahkan, burung ababil sendiri bukanlah burung yang hidup di bumi dan diciptakan khusus oleh Allah SWT untuk menyelamatkan Ka'bah.
Tapi menurut Iqra Online, istilah Ababil sendiri tidak merujuk pada nama burung. Melainkan digunakan oleh orang-orang Makkah saat itu untuk rombongan burung yang membinasakan Abraha dan pasukan gajah.
Berdasarkan penuturan orang Makkah di masa itu, burung ini lebih kecil dari merpati. Mereka memiliki cakar berwarna merah dan melemparkan batu kerikil panas ke arag pasukan gajah.
Rombongan burung ini juga dikisahkan datang dari arah Laut Merah dan lemparannya sangat kuat dan kencang. Sehingga, serangan tersebut mampu menyobek tubuh para pasukan gajah.
Walau kita belum pernah melihat langsung makhluk mitologi di atas, kita diwajibkan untuk mempercayai keberadaannya. Kehadiran mereka merupakan tanda kebesaran Allah SWT yang perlu diimani.