Kompak Hengkang, 8 Perlakuan Buruk Ini Pernah Diterima GOT7

Ayah Mark sampai membenarkan hal ini, lho

Kompak Hengkang, 8 Perlakuan Buruk Ini Pernah Diterima GOT7

Menyusul hengkangnya ketujuh anggota GOT7 dari JYP Entertainment per tanggal 19 Januari 2020 secara resmi, sejumlah perlakukan buruk agensi ke GOT7 di masa lampau kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar. 

Melansir dari Allkpop.com, ada beberapa perlakuan buruk yang pernah diterima oleh GOT7. Bahkan, ayah Mark 'GOT7' membenarkan perlakukan buruk tersebut. Nggak heran jika kepergian GOT7 dari agensi sebelumnya mendapat dukungan penuh dari seluruh penggemar. 

Tagar #CongratulationsGOT7 pun Trending Topic Twitter di Indonesia. Penggemar berharap ketujuh anggota GOT7 bisa mendapatkan perlakuan lebih baik di tempat baru di masa depan. Lalu, perlakuan buruk apa saja yang pernah diterima oleh GOT7? Keep scrolling, Bela.

1. Tidak adanya kebebasan memproduksi lagu

Kompak Hengkang, 8 Perlakuan Buruk Ini Pernah Diterima GOT7

Sebagai grup yang dapat memproduksi dan menulis lirik lagu sendiri, GOT7 berusaha untuk mengembangkan bakat terpendam mereka dengan menciptakan karya yang berbeda dari grup besutan JYP Entertainment sebelumnya. 

JB, salah satu anggota yang memiliki kemampuan tersebut harus menelan kekecewaan saat J.Y.Park menolak lagunya. JB berulang kali mendapat penolakan, bahkan lagu buatannya tidak didengarkan secara seksama oleh J.Y.Park. 

Padahal, GOT7 ingin keluar dari 'zona nyaman' yang dibuat oleh agensi dan memancarkan 'warna musik' mereka sendiri. Sayangnya, tidak adanya kebebasan memproduksi lagu membuat GOT7 merasa jenuh untuk bisa berkarya secara bebas. 

2. Memberikan peralatan makan bekas

Dalam sebuah siaran di V Live, terlihat GOT7 sedang melakukan makan bersama. Saat itu, Mark meminta staf untuk memberikan sumpit baru untuknya. Namun yang terjadi, malah staf tersebut memberikan sebuah sumpit yang sudah dipakai.

Bingung dengan sumpit pemberian dari staf, Mark memilih untuk tidak mengambil pusing hal tersebut dan melanjutkan makan dengan menggunakan tangan bersama dengan sang maknae, yugyeom. 

3. Tidak memberikan perlindungan lebih

Menjadi seorang bintang idola di Korea memang penuh resiko, salah satu mereka harus berurusan dengan penggemar yang cukup obsesi atau dikenal dengan sebutan sasaeng fans. GOT7 pun merasakan hal serupa. Sayangnya, tindakan agensi ke GOT7 jauh dari kata optimal. 

Bahkan, alamat rumah Bambam dan Jackson sempat bocor, sehingga mereka harus pindah rumah. Selain itu, Jackson juga pernah mengalami kecelakan kecil karena ulah sasaeng fans yang mengikuti dirinya ke bandara. Baru-baru ini, Youngjae sampai frustasi karena sasaeng fans terus mengganggu dirinya, ia juga tidak segan mengungkapkan kekesalannya di akun Instagram. 

Rumah Mark yang berada di Los Angeles juga didatangi oleh seorang YouTuber yang membuat privasi mereka terbuka luas. Mark sampai menciutkan 'privacy please' di akun Twitternya. Meski telah diganggu oleh sejumlah oknum sasaeng, tapi GOT7 tidak menerima perlindungan lebih dari agensi, tidak seperti yang dilakukan agensi ke grup perempuan. 

4. Dianggap gagal mempromosikan secara tepat

Saat merilis sebuah album, promosi di berbagai acara menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penjualan serta menarik penggemar baru untuk menyukai sebuah grup. Namun hal ini, tidak terjadi secara baik ketika GOT7 melakukan promosi. 

Ahgase (sebutan penggemar GOT7) menilai bahwa agensi gagal mempromosikan kegiatan GOT7, entah sebagai grup atau individu. Misalnya saja, tidak ada promosi tur atau penampilan publik dalam waktu lama. Penggemar-lah yang menghubungin pihak stasiun televisi agar GOT7 diundang. Mereka pula yang membayar sejumlah iklan selama comeback dan rela mengelarkan yang lebih untuk mempromosikan Keep Spinning Tour di Amerika. 

Parahnya, agensi juga dianggap melakukan sabotase untuk comeback album GOT7 terbaru, yakni Breath of Love: Last Piece di tahun 2020 lalu. Dugaan sabotase mencuat saat penggemar menemukan album terbaru GOT7 telah habis terjual sebelum album rilis. Bahkan, salah satu situs penjualan di Korea Selatan telah menghapus album tersebut dari daftar website mereka. 

5. Tidak bisa berinteraksi bebas dengan penggemar

Dibandingkan dengan grup JYP Entertainment sebelumnya, GOT7 merupakan grup yang selalu tampil apa adanya, dan terbilang berani mengungkapkan ekspresi mereka, mulai dari perasaan senang hingga kesal terhadap sesuatu. 

Bahkan, GOT7 juga tidak terlalu berfokus pada penampilan yang notabene sangat diperhatikan oleh bintang idola. Dalam siaran langsung, GOT7 pernah ditegur oleh staf hanya karena memakai busana yang kurang pantas dilihat. 

Selain itu, penggemar juga merasa jika GOT7 tidak diberikan kebebasan penuh untuk bisa berinteraksi secara bebas dengan penggemar. Malah, jadwal showcase atau jumpa penggemar terrkesan minim daripada grup Kpop lainnya. 

6. Proses perilisan album yang mengulur waktu

Memang bukan hal yang mudah untuk merilis sebuah album, apalagi harus sesuai dengan harapan dari agensi, tempat mereka bernaung. Namun, GOT7 menyesalkan proses perilisan album yang sangat mengulur waktu. 

Sayangnya, hal ini berbanding terbalik ketika promosi comeback dilakukan. Promosi yang dilakukan berlangsung sangat singkat, seolah tidak diberikan waktu lebih untuk mereka menyapa penggemar. Jinyoung dan Mark sendiri sempat mengeluh jika mereka menganggur selama 7 bulan. 

7. Tidak mengindahkan protes dari penggemar

Gerah dengan perlakuan buruk yang diterima oleh GOT7, penggemar melakukan sebuah protes dengan menyewa truk sebagai rasa tidak puas mereka terhadap agensi dan divisi 2 yang menangani GOT7 sejak 2015. 

Meski sudah menyewa truk, dan melayangkan ribuan pesan elektronik ke agensi selama bertahun-tahun. Namun, tidak ada perubahan sama sekali. Hal ini jauh berbeda dengan divisi lain dari JYP yang menangani artis mereka lebih baik dari GOT7. 

Tidak adanya tanggapan atau klarifikasi resmi membuat penggemar semakin yakin bahwa agensi atau divisi tidak mengindahkan protes yang dikirimkan penggemar ke mereka. 

8. Ketidakpuasaan grup sering diabaikan

Mengirimkan surat sebagai bentuk dukungan merupakan salah satu hal yang dilakukan penggemar ke bintang idola. GOT7 termasuk salah satu grup yang cukup sering membaca surat penggemar. 

Namun, ada satu momen di mana seorang penggemar menulis sebuah surat untuk GOT7, tetapi rekannya memperlakukannya dengan buruk dan tidak mendengarkannya. Jinyoung yang terkenal sebagai anggota cukup savage di grup langsung membalas postingan tersebut, "Bukankah kamu bekerja di JYPE? Tidakkah penulis surat ini ada di antara kita?"

Tidak hanya itu, anggota GOT7 kerap kali mngekspresikan ketidakpuasan mereka tentang agensi, dan sayangnya sering diabaikan. Terlepas dari perlakukan buruk yang diterima oleh GOT7, namun tidak bisa dipungkiri JYP Entertaiment adalah agensi yang berhasil melahirkan GOT7 ke industri musik Korea. Semoga karier mereka lebih cemerlang di masa depan, ya, Bela.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved