7 Tanda Kalau Rekan Kerja Kamu Sebenarnya ‘Beracun’!

Sebaiknya, jaga jarak dengannya

7 Tanda Kalau Rekan Kerja Kamu Sebenarnya ‘Beracun’!

Bekerja kantoran sebenarnya menyenangkan, lho. Kamu bisa bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang dan pola pikir yang berbeda. Bila saling mendukung, kamu bahkan bisa bekerjasama untuk mencapai target dan semakin produktif. Jangan heran, bila kamu dan rekan kerjamu bisa mendapat apresiasi dari atasan. Seru kan punya rekan kerja yang membawa pengaruh positif untuk perkembangan kariermu?

Meskipun begitu, nggak jarang, rekan kerja ada juga yang menjadi penghambat kinerjamu. Bahkan, kehadirannya secara nggak langsung membuat sistem dan lingkungan kerja menjadi nggak sehat dan nggak nyaman tanpa kamu sadari! Bagaimana, sih, sosok rekan kerja yang beracun buatmu? Coba deh lihat ciri-cirinya, jangan-jangan, temanmu justru menjadi benalu!

Menganggap dirinya sudah bekerja keras

photo-1531646120609-c4282ba2d785-699b2ddbaee625c54297c6c9243b6ab9.jpgunsplash.com/gabrielle cole

Menuntaskan pekerjaan dan mencapai prestasi memang hal yang membanggakan. Apalagi bila pekerjaan merupakan proyek bersama. Siapapun boleh bangga terhadap hal tersebut termasuk dirimu. Nggak ada salahnya dong bersenang-senang sebelum mencapai target baru?

Namun ingat, banyak berkontribusi untuk proyek ini, bukan berarti rekan kerjamu suda bebas tugas lho. Setiap hari tentu bisa menjadi kesempatan baru untuk menerima tantangan baru. Ketika diminta untuk bekerja lagi, jangan sampai rekan kerjamu justru menghindar karena menganggap dirinya sudah bekerja lebih keras ya! Tanggung jawab bersama nggak akan menghitung kontribusi siapa yang lebih besar dalam pencapaiannya!

Melepas tanggung jawab

photo-1528750047688-02d3b9fc415e-cec21661cd4cb0b12f5a62e79edd505d.jpgunsplash.com/Melinda Gimpel

Bekerja dalam sebuah tim, membuat setiap orang yang tergabung pada proyek tersebut harus bertanggungjawab atas tercapainya tujuan bersama. Oleh karena itu, sudah seharusnya kamu dan rekan kerjamu bekerja maksimal, dan saling membantu. Kalau rekan kerjamu sering menolak pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawabnya, kayaknya harus sedikir bersabar, Bela! Soalnya, kamu bakal sulit untuk mengajaknya berkontribusi untuk menyelesaikan masalah yang bisa datang tiba-tiba. Coba deh ajak bicara baik-baik agar saling mengerti kondisi ketika terpaksa bekerja lebih banyak.

Membuat rapat tambahan

photo-1527469279838-3ca5022d86c4-160e1ab56b2bac73135e7584ad0167db.jpgunsplash.com/Marina Lima

Dalam sebuah rapat, keputusan tentu akan diambil dari suara terbanyak atau hasil musyawarah bersama. Nggak selalu berjalan sesuai harapan, bisa saja masukan kamu atau rekan kerjamu nggak diambil menjadi solusi. Namun nyatanya, ada loh rekan kerja yang membuat rapat tambahan hanya karena ia merasa nggak setuju dengan keputusan yang diambil. Bahkan, nggak jarang, orang toxic seperti ini sengaja nggak melakukan tugasnya dari keputusan yang sudah diambil. Menyebalkan banget, ya, Bela!

Senang bergosip

photo-1526280524276-51b1c8a46321-d34818dc1c271ce320d8f6ce54d5277a.jpgunsplash.com/Jess Watters

Menggosip memang seru, tapi bukan berarti menggosip di lingkungan kerja itu hal yang ok, ya, Bela! Terlebih lagi, kalau orang yang digosipkan oleh temanmu adalah rekan kerja sendiri. Duh, sebaiknya kamu nggak usah ikutan, Bela! Pasalnya, menyebar kebencian dan melibatkan emosi di dalam pekerjaan menandakan rekan kerjamu nggak profesional. Sebagai pribadi dewasa yang dipercaya untuk melaksanakan tanggung jawab, sudah seharusnya mengesampingkan urusan personal. Daripada kamu terlibat drama nggak penting, sebaiknya kamu jauh-jauh, deh!

Memengaruhi orang lain membenci rekanmu

photo-1523465219434-53d659a92880-cfa3f8fa4533a5a1fdc44377a8a74bc4.jpgunsplash.com/@everygirlboss

Berkarier di dalam perusahaan membuat pekerja teladan wajar diganjar oleh penghargaan. Kalau ada pekerja yang layak mendapatkannya, sah-sah saja kalau kamu ikut merasa senang. Pasalnya, ada saja orang-orang yang iri dengan prestasi orang lain karena kerja kerasnya. Bahkan, nggak jarang orang tersebut justru mendiskreditkan kerja keras orang tersebut dengan menganggap dirinya membuat performa tim kamu menjadi turun. Kalau kamu ketemu sama orang begitu, jangan heran, ya! Justru, kamu bisa meneladani kerja keras rekan kerjamu yang berhasil sebagai pacuan untuk memberikan yang terbaik.

Pelit apresiasi

photo-1520493645067-274a96b10e8e-e3ebabe027bfc55ed735c03b5c7e265b.jpgunsplash.com/ rawpixel

Bekerja dalam sebuah tim berarti membagi-bagi kepala dan tugas untuk mencapai tujuan. Kalau tim kamu berhasil, berarti kalian semua telah berhasil. Ada kalanya, rekan kerjamu justru menganggap kalau keberhasilan itu dikarenakan oleh dirinya sendiri. Padahal, keberhasilan itu juga dikarenakan oleh kerja keras kalian bersama. Siapa, sih, yang nggak bete kalau ada rekan kerjamu yang nggak mengapresiasi kerja keras yang lainnya?

Mengambing hitamkan orang lain

photo-1527402858-36f052d83df4-c7cb5199ec242f022ff42177dc283d36.jpgunsplash.com/Jess Watters

Bela, pernah mendengar orang yang selalu melempar tanggung jawab ke orang lain, terutama ketika ada masalah? Pasti ada orang yang sering berperilaku demikian, ya, di lingkungan kerjamu. Padahal, kalau memang merasa memiliki tujuan bersama, pekerjaan apapun akan dilakukan tanpa harus melemparnya ke orang lain karena merasa hal tersebut juga menjadi tanggung jawabnya. Jangan sampai kamu meniru kebiasaan ini juga, ya!

Rekan kerja yang nggak kooperatif memang menyebalkan. Orang dengan kebiasaan seperti tadi nggak boleh kamu dan tim biarkan lebih lama. Pasalnya, nggak cuma bikin orang lain terpengruhi, tapi performa tim menjadi turun dan lingkungan kerjapun menjadi nggak nyaman lagi. Boleh saja mengingatkannya secara halus, tapi, nggak perlu pakai drama, ya, Bela!

 

 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved